Islamedia - Malam Ahad lalu (24/8) sepuluh
pimpinan militer dari berbagai negara berkumpul di Yordania membahas
kondisi dan perkembangan terakhir di Suriah, hadir dalam pertemuan
tersebut, Ketua Kepala Staf militer Gabungan AS Jenderal Martin Dempsey,
dan kepala Staf militer di Inggris, Perancis, Jerman, Italia, Kanada,
Arab Saudi, Qatar dan Turki, mereka membahas dampak dari krisis Suriah,
terutama setelah terjadi pembantaian kimia di Damaskus.
Seorang pejabat senior di pemerintahan Presiden AS Barack Obama
mengatakan bahwa Washington hampir yakin bahwa rezim Suriah menggunakan
senjata kimia terhadap warga sipil pekan lalu.
Pernyataan ini muncul setelah Damaskus setuju mengizinkan tim
investigasi PBB masuk ke Gouta untuk memverifikasi penggunaan bahan
kimia dalam serangan itu.
Menteri Pertahanan AS Chuck Hagel, Sabtu lalu mengatakan bahwa militer
AS siap melakukan aksi militer untuk menangani krisis Suriah jika
presiden Obama memutuskan demikian.
Sebelumnya Amerika Serikat kembali mengkonsentrasikan angkatan laut AS
di laut Mediterania, yang memungkinkan Obama memilih opsi serangan
militer terhadap Suriah.
Kantor berita Turki Anatolia mengutip sumber militer Yordania yang
mengatakan bahwa pertemuan tersebut membahas skenario serangan militer
terhadap tempat-tempat strategis rezim Suriah, juga mengkaji reaksi yang
akan muncul dari Iran yang menjadi sekutu rezim Basyar Asad di Suriah
ketika terjadi serangan.
Sumber militer Yordania juga membenarkan pembahasan skenario penghancuran pejuang-pejuang Islam di Suriah. [AJE/Islamicgeo/IM]