Islamedia - Tragedi mesir dimana terjadi pembantai yang dilakukan pemerintah hasil kudet terhadap para demontran dari Ihwanul Muslimin mendapat perhatian orang nomor dua di Kota Bogor Achmad Ru'yat.
Wakil walikota Bogor ini mengutuk keras pembantaian terhadap manusia yang dilakukan pemerintah hasil kudeta. Karena menurut Ru'yat kemerdekaan manusia merupakan hak setiap manusia.
" Barang siapa ada orang yg dapat menjaga jiwa seseoarang maka orang tersebut telah menjaga jiwa manusia di muka bumi ini," " kata Ru'yat
Sehingga jiika ada pembantaian menyuarakan demokrasi maka dia telah membantai seluruh manusia yang ada di muka bumi ini. Dan tindaka tersebut, lanjut Ruyat merupakan tindakan kesewenangan wenangan.
Untuk itu, kata Ru'yat, pemerintah harus memiliki sikap poltik yang jelas karena saat kemerdekaan RI 68 tahun silam, Mesir merupakaan satu satunya negara yang mendukung RI untuk merdeka, sehingga apa salahnya pemerintah RI saat ini memiliki sikap poltik yang jelas bagi Mesir.
Ruyat juga mengecam tindakan militer mesir yang melakukan kudeta karena hal itu telah mencedrai demokrasi di negara mesir.
Ruyat mencontohkan, apa yang terjadi Mesir hampir sama terjadi di Indonesia pada tahun 1998, namun bedakanya saat itu Jendral Wiranto yang telah diberi mandat presiden Soeharto tidak melakukan kudeta, " Dan kira harus bangga dengan pa Wiranto karena peristiwa 98 bisa saja di mamfaatkan wiranto yang mendapatkan mandat untuk melakukana kudeta, namun hal itu tidak dilakukan," jelas Ru'yat.
Menurut Ru'yat penjelasan tersebut langsung dikatakan Pa wiranto sendiri kepadanya saat bertemu beberapa waktu lalu. " saya seoarang demokrat dan tidak akan melakukan kudeta saat itu tahun 98," kata Ru'yat menirukan ucapan Wiranto.
Ruyat berpesan, agar pemerintah berhenti melakukan pembantaian dan melakukaan jalan musyawarah dan menghargai demokrasi.
Menurut Wakil Walikota Bogor ini, seharusnya pemerintah hasil kudeta mesir menghormati demokrasi di Mesir dan tidak melakukanmm kudeta.
Barang siapa ada orang yg dapat menjaga jiwa seseoarang maka orang tersebut telah menjaga jiwa manusia di muka bumi ini.
Wakil walikota Bogor ini mengutuk keras pembantaian terhadap manusia yang dilakukan pemerintah hasil kudeta. Karena menurut Ru'yat kemerdekaan manusia merupakan hak setiap manusia.
" Barang siapa ada orang yg dapat menjaga jiwa seseoarang maka orang tersebut telah menjaga jiwa manusia di muka bumi ini," " kata Ru'yat
Sehingga jiika ada pembantaian menyuarakan demokrasi maka dia telah membantai seluruh manusia yang ada di muka bumi ini. Dan tindaka tersebut, lanjut Ruyat merupakan tindakan kesewenangan wenangan.
Untuk itu, kata Ru'yat, pemerintah harus memiliki sikap poltik yang jelas karena saat kemerdekaan RI 68 tahun silam, Mesir merupakaan satu satunya negara yang mendukung RI untuk merdeka, sehingga apa salahnya pemerintah RI saat ini memiliki sikap poltik yang jelas bagi Mesir.
Ruyat juga mengecam tindakan militer mesir yang melakukan kudeta karena hal itu telah mencedrai demokrasi di negara mesir.
Ruyat mencontohkan, apa yang terjadi Mesir hampir sama terjadi di Indonesia pada tahun 1998, namun bedakanya saat itu Jendral Wiranto yang telah diberi mandat presiden Soeharto tidak melakukan kudeta, " Dan kira harus bangga dengan pa Wiranto karena peristiwa 98 bisa saja di mamfaatkan wiranto yang mendapatkan mandat untuk melakukana kudeta, namun hal itu tidak dilakukan," jelas Ru'yat.
Menurut Ru'yat penjelasan tersebut langsung dikatakan Pa wiranto sendiri kepadanya saat bertemu beberapa waktu lalu. " saya seoarang demokrat dan tidak akan melakukan kudeta saat itu tahun 98," kata Ru'yat menirukan ucapan Wiranto.
Ruyat berpesan, agar pemerintah berhenti melakukan pembantaian dan melakukaan jalan musyawarah dan menghargai demokrasi.
Menurut Wakil Walikota Bogor ini, seharusnya pemerintah hasil kudeta mesir menghormati demokrasi di Mesir dan tidak melakukanmm kudeta.
Barang siapa ada orang yg dapat menjaga jiwa seseoarang maka orang tersebut telah menjaga jiwa manusia di muka bumi ini.