Islamedia - PM Palestina Ismail Haniyah
menegaskan, perlawanan merupakan kekuatan nyata bagi persoalan
Palestina, perkembangan terakhir di Mesir tidak membuat khawatir
terhadap masa depan Palestina.
Haniyah memaparkan harapannya terkait masa depan Palestina, Mesir merupakan pendukung utama persoalan Palestina, pemerintahannya terus memantau perkembangan yang terjadi, agar persoalan Palestina tetap menjadi perhatian umat Islam.
Pernyataan tersebut disampaikan Haniyah dalam khutbah Jumat di Masjid Al-Furqon, kamp Barij yang baru dibuka dan Haniyah menjadi khatib Jumat hari ini.
Melihat perkembangan terakhir musim semi Arab, umat kembali perhatian terhadap persoalan Palestina, dan berharap musim semi Arab bisa merealisir tujuannya di level internal dan juga persoalan Palestina.
Rakyat Palestina merasakan sedih melihat apa yang terjadi di sejumlah negara Arab, karena mereka sibuk dengan urusan internalnya dan mengabaikan pertolongan bagi perlawanan Palestina dan Gaza yang terblokade.
Haniyah menegaskan, pemerintahannya berharap agar jalan semakin jelas, dan kekhawatiran tidak menerpa Gaza dalam kondisi apapun.
Persoalan Palestina memiliki tiga dimensi, pertama: akidah dan agama yang mengikat umat dengan Palestina dan ikatan umat dengan Palestina, yang tidak ada kaitannya dengan perubahan yang terjadi, tetapi adalah pemikiran dan jihad yang berperan membentuk pemikiran Arab dan Islam secara baru, karena itu persoalan Palestina tidak akan hilang meski perubahan terlihat berbahaya.
Kedua, Palestina adalah persoalan bangsa Arab dan umat Islam, serta bagian dari entitas pemikiran Arab yang terkait dengan umat secara agama, nasionalisme dan kebangsaan, hal itu terungkap lewat delegasi yang mengunjungi Gaza dan memaparkan kesiapan mereka untuk berkorban membantu Palestina.
Ketiga, Palestina adalah persoalan kemanusiaan, sepanjang sejarah Palestina, banyak pembantaian, penggusuran rumah yang menggerakan sisi kemanusiaan bangsa Arab dan kemanusiaan secara menyeluruh.
Jika tidak tergerak karena agama ataupun kebangsaan, maka bisa tergerak dengan sisi kemanusiaan, Palestina tidak akan tercabut dari hati umat, dan tidak ada kekuatan apapun yang bisa menghilangkannya. [qm/ifp/im]
Haniyah memaparkan harapannya terkait masa depan Palestina, Mesir merupakan pendukung utama persoalan Palestina, pemerintahannya terus memantau perkembangan yang terjadi, agar persoalan Palestina tetap menjadi perhatian umat Islam.
Pernyataan tersebut disampaikan Haniyah dalam khutbah Jumat di Masjid Al-Furqon, kamp Barij yang baru dibuka dan Haniyah menjadi khatib Jumat hari ini.
Melihat perkembangan terakhir musim semi Arab, umat kembali perhatian terhadap persoalan Palestina, dan berharap musim semi Arab bisa merealisir tujuannya di level internal dan juga persoalan Palestina.
Rakyat Palestina merasakan sedih melihat apa yang terjadi di sejumlah negara Arab, karena mereka sibuk dengan urusan internalnya dan mengabaikan pertolongan bagi perlawanan Palestina dan Gaza yang terblokade.
Haniyah menegaskan, pemerintahannya berharap agar jalan semakin jelas, dan kekhawatiran tidak menerpa Gaza dalam kondisi apapun.
Persoalan Palestina memiliki tiga dimensi, pertama: akidah dan agama yang mengikat umat dengan Palestina dan ikatan umat dengan Palestina, yang tidak ada kaitannya dengan perubahan yang terjadi, tetapi adalah pemikiran dan jihad yang berperan membentuk pemikiran Arab dan Islam secara baru, karena itu persoalan Palestina tidak akan hilang meski perubahan terlihat berbahaya.
Kedua, Palestina adalah persoalan bangsa Arab dan umat Islam, serta bagian dari entitas pemikiran Arab yang terkait dengan umat secara agama, nasionalisme dan kebangsaan, hal itu terungkap lewat delegasi yang mengunjungi Gaza dan memaparkan kesiapan mereka untuk berkorban membantu Palestina.
Ketiga, Palestina adalah persoalan kemanusiaan, sepanjang sejarah Palestina, banyak pembantaian, penggusuran rumah yang menggerakan sisi kemanusiaan bangsa Arab dan kemanusiaan secara menyeluruh.
Jika tidak tergerak karena agama ataupun kebangsaan, maka bisa tergerak dengan sisi kemanusiaan, Palestina tidak akan tercabut dari hati umat, dan tidak ada kekuatan apapun yang bisa menghilangkannya. [qm/ifp/im]