Islamedia - Pada hari Ahad (14/7/2013) Lebih dari 1.700 intelektual Saudi telah mengeluarkan pernyataan
dukungan terhadap unjuk rasa damai pendukung Presiden Mursi.
Dukungan itu dituangkan melalui penandatanganan dan sekaligus
menyerukan kembalinya “legitimasi konstitusional yang dicuri” Mesir.
Dalam pernyataannya gabungan intelektual saudi itu juga menyampaikan apresiasi atas protes damai dalam menghadapi provokasi militer, demikian seperti diberitakan Middle East Monitor (MEMO) Ahad (14/7).
Di antara penandatangan pada pernyataan ini adalah Dr Saud Abdullah
Al Fansyan, Dr Khalid Al Ujaimi, Dr Muhsin Al Awaji, Dr Awadh Al Qarni,
Dr Sanhat Al Utaibi, Dr Ahmed bin Said, Dr Abdul-Rahman At Tamami, dan
Dr Said Al Ghamidi.
Berikut isi Pernyataan para intelektual Arab Saudi tersebut yang dikutip dari Fimadani :
“Dengan Nama Allah Yang Pemurah lagi Penyayang. Segala puji bagi Allah, kebaikan, kasih sayang bersama mereka. Seperti satu tubuh, apabila salah satu anggota badan ada yang terkena sakit maka yang lain ikut merasakan. Nabi juga mengatakan,” Berbaiklah dengan orang Mesir karena mereka adalah kerabat kami.
Seperti kejadian di Mesir, berdasarkan al-Qur’an dan mengikuti nasihat nabi, maka kami yang bertanda tangan menegaskan bahwa “kami menghormati pilihan Mesir untuk kepemimpinan legal atau sah mereka, sebagai proses memilih didasarkan pada semua konstitusi dan sisitem global.
Kami menyerukan kepada mereka untuk mengikuti legitimasi presiden terpilih, yaitu Dr. Muhamad Mursi, yang masa jabatannya didukung oleh referendum nasional dan konstitusi.
Kami mengutuk pada pembantaian yang dilakukan Senin lalu ketika fajar, serta pembunuhan yang terjadi di jalan-jalan. Kami menghargai perdamaian para pengunjuk rasa, yang menolak kekerasan dan menghindari bentrokan dengan tentara dan petugas keamanan lainnya.
Kami menegaskan hak Mesir untuk mengurus urusan internal dan eksternal mereka sendiri dan kami menolak gangguan regional dan internasional, yang mencoba memaksa perwalian pada mereka.
Gangguan tersebut menentang nilai-nilai sejarah Mesir dan posisi penting yang dihormati di dunia Arab dan Islam. Kami mengharagai posisi internasional yang adil, yang menolak mengakui kudeta militer di Mesir dan menyerukan untuk mengembalikan legitimasi konstitusional untuk Mesir.
Kami mengutuk kebijakan sensor berita, yang dikenakan oleh otoritas kudeta karena menutup saluran-saluran terkait untuk menyiarkan fakta.
Kami meminta media massa untuk tetap menjaga objektivitas ketika mereka menutupi insiden dan tidak untuk menyiarkan propaganda dan berita palsu.
Kami menyerukan rakyat kita di tanah Kan’an (Mesir) untuk tetap sabar, stabil, dan tabah sampai legitimasi dikembalikan kepada mereka,
Kami mengingatkan mereka bahwa kemenangan adalah nasib mereka dengan kehendak Allah. Kami juga mengingatkan mereka dengan saran kami, sesuai dengan peristiwa Nabi Musa Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, ketika Mesir menghadpi Firaun: “Mencari bantuan melalui Allah dan bersabar, bumi milik Allah, siapa yang dikehendaki dari hamba-Nya. Dan yang terbaik adalah dari orang benar”.
Semoga Allah melindungi Mesir dari setiap kemalangan, legitimasi kembali dan melindungi mereka.”[memo/fmdn/im]