Islamedia - Investor Turki tertarik untuk menanamkan investasinya dalam sektor energi panas bumi (Geothermal) yang berada di dua titik yaitu Gunung Talamau dan Gunung Tandikek. Rencananya pekan depan, investor Turki tersebut akan datang ke Sumbar.
“Untuk investasi Geothermal, sangat positif hasilnya dan mereka sangat semangat. Insya Allah pekan depan mereka akan datang untuk memfolow up pertemuan tersebut terkait Geothermal,” ujar Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Rabu (17/4).
Hasil lainnya yang dibawa Irwan dari kunjungannya ke Turki pada 12-15 April lalu yaitu adanya kemauan pengusaha di negara Eropa Timur tersebut untuk memikirkan membuat industri coklat di Sumbar. Menurut Irwan, kemauan tersebut datang dari semacam Kadin yang ada di Turki.
“Memang ada peluang investasi untuk industri. Kalau iya, industrinya bisa kita bangun di Payakumbuh atau di Padangpariaman, tergantung mana yang siap,” beber Irwan.
Penjajakan lainnya yang dilakukan Irwan yaitu di bidang pendidikan yang ada di Turki bernama Pasiad. Pasiad ini sendiri sudah bermitra di 150 negara termasuk di Indonesia yang ada di Sulsel, Kaltim, Kalsel, Aceh dan Jawa. Perlunya kerjasama dengan Pasiad ini karena banyaknya siswa yang meraih medali olimpiade sains dunia.
“Bentuk kerja samanya, mereka bantu guru, konsep serta peralatan teknologi untuk proses belajar dan mengajar. Kita menyiapkan tempat dan asrama,” sebut Irwan.
Untuk mewujudkan hal ini kata Irwan, dilakukan penjajakan dengan DPRD Provinsi. Selanjutnya, sedang proses menunggu izin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pasiad sendiri merupakan sebuah lembaga sosial dan pendidikan dari Turki yang telah membangun sekolah di Indonesia.
Hal lainnya yang didapat dari kunjungan rombongan gubernur ke Turki yaitu ada konsep provinsi kembar dengan Provinsi Busra, Turki. Konsep ini lahir, setelah pertemuan dengan gubernur dan wagub Busra. Selanjutnya akan dibuat komitmen dan MoU antara kedua provinsi antar negara tersebut.
“Perlunya provinsi kembar dengan Busra, karena daerah itu 60 persen merupakan pertanian. Kita berharap, industri yang dipunyanya bisa dilakukan di sini (Sumbar) untuk pasar Asia Pasifik,” harap Irwan.
Rombongan gubernur berangkat ke Turki bersama Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal daerah (BKPMD) Sumbar Masrul Zein dan staf SKPD tersebut bernama Danang. Selanjutnya, ada Kepala Dinas ESDM Sumbar Marzuki Mahdi serta seorang perwakilan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Sumbar. “Untuk semua biaya di sana (Turki) ditanggung oleh pihak Turki, sedangkan kita hanya tiket saja,” ungkap Irwan.
Irwan menjelaskan, kunjungan selama dua hari di Turki dimanfaatkan untuk tiga poin penting ditambah satu agenda lagi.
Tiga poin penting tersebut yaitu membuat MoU dengan perusahaan terkait energi panas bumi yang akan ditanggani di dua titik yaitu Gunung Talamau dan Gunung Tandikek.(posmetro/ttggubsumbar)
“Untuk investasi Geothermal, sangat positif hasilnya dan mereka sangat semangat. Insya Allah pekan depan mereka akan datang untuk memfolow up pertemuan tersebut terkait Geothermal,” ujar Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Rabu (17/4).
Hasil lainnya yang dibawa Irwan dari kunjungannya ke Turki pada 12-15 April lalu yaitu adanya kemauan pengusaha di negara Eropa Timur tersebut untuk memikirkan membuat industri coklat di Sumbar. Menurut Irwan, kemauan tersebut datang dari semacam Kadin yang ada di Turki.
“Memang ada peluang investasi untuk industri. Kalau iya, industrinya bisa kita bangun di Payakumbuh atau di Padangpariaman, tergantung mana yang siap,” beber Irwan.
Penjajakan lainnya yang dilakukan Irwan yaitu di bidang pendidikan yang ada di Turki bernama Pasiad. Pasiad ini sendiri sudah bermitra di 150 negara termasuk di Indonesia yang ada di Sulsel, Kaltim, Kalsel, Aceh dan Jawa. Perlunya kerjasama dengan Pasiad ini karena banyaknya siswa yang meraih medali olimpiade sains dunia.
“Bentuk kerja samanya, mereka bantu guru, konsep serta peralatan teknologi untuk proses belajar dan mengajar. Kita menyiapkan tempat dan asrama,” sebut Irwan.
Untuk mewujudkan hal ini kata Irwan, dilakukan penjajakan dengan DPRD Provinsi. Selanjutnya, sedang proses menunggu izin dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pasiad sendiri merupakan sebuah lembaga sosial dan pendidikan dari Turki yang telah membangun sekolah di Indonesia.
Hal lainnya yang didapat dari kunjungan rombongan gubernur ke Turki yaitu ada konsep provinsi kembar dengan Provinsi Busra, Turki. Konsep ini lahir, setelah pertemuan dengan gubernur dan wagub Busra. Selanjutnya akan dibuat komitmen dan MoU antara kedua provinsi antar negara tersebut.
“Perlunya provinsi kembar dengan Busra, karena daerah itu 60 persen merupakan pertanian. Kita berharap, industri yang dipunyanya bisa dilakukan di sini (Sumbar) untuk pasar Asia Pasifik,” harap Irwan.
Rombongan gubernur berangkat ke Turki bersama Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal daerah (BKPMD) Sumbar Masrul Zein dan staf SKPD tersebut bernama Danang. Selanjutnya, ada Kepala Dinas ESDM Sumbar Marzuki Mahdi serta seorang perwakilan dari Dinas Pendidikan (Disdik) Sumbar. “Untuk semua biaya di sana (Turki) ditanggung oleh pihak Turki, sedangkan kita hanya tiket saja,” ungkap Irwan.
Irwan menjelaskan, kunjungan selama dua hari di Turki dimanfaatkan untuk tiga poin penting ditambah satu agenda lagi.
Tiga poin penting tersebut yaitu membuat MoU dengan perusahaan terkait energi panas bumi yang akan ditanggani di dua titik yaitu Gunung Talamau dan Gunung Tandikek.(posmetro/ttggubsumbar)