Islamedia - Aksi siswi SMA 2 Tolitoli, Sulteng, yang berjoget diselingi gerakan salat tak bisa ditolerir. Jangan sampai aksi yang bermaksud candaan itu menciderai kehidupan beragama. Para siswi itu harus mendapatkan pembinaan dari pihak sekolah.
"Jika tidak, maka hal tersebut dikhawatirkan akan menjadi contoh bagi siswa lain untuk melakukan hal yang serupa," kata anggota Komisi X DPR Ahmad Zainuddin dalam siaran pers, Jumat (19/4/2013).
Aksi siswi itu disesalkan Zainuddin. Apapun alasan dan motif para siswi tersebut tidak dapat dibenarkan, karena sudah menciderai masalah prinsip dalam Islam. Selaku anggota DPR di komisi yang bermitra dengan Kemendikbud, politisi PKS ini meminta segera ada tindakan.
"Di tengah gencarnya perkembangan teknologi informasi, seharusnya pendidikan di sekolah mampu untuk meminimalisir dampak negatif dari era globalisasi tersebut. Perkembangan teknologi informasi harusnya diarahkan untuk hal-hal yang baik, bukan justru digunakan untuk menghinakan martabat bangsa," jelasnya.
Di sisi lain, dia mengungkapkan bahwa selain sekolah, peran orang tua dan para ulama sangat penting artinya dalam mengarahkan putra-putri generasi penerus bangsa agar memiliki akhlak dan karakter mulia.
"Ini adalah tugas kita bersama untuk mencegah perilaku-perilaku negatif bagi lingkungan masyarakat kita," ujarnya.(dtk)
"Jika tidak, maka hal tersebut dikhawatirkan akan menjadi contoh bagi siswa lain untuk melakukan hal yang serupa," kata anggota Komisi X DPR Ahmad Zainuddin dalam siaran pers, Jumat (19/4/2013).
Aksi siswi itu disesalkan Zainuddin. Apapun alasan dan motif para siswi tersebut tidak dapat dibenarkan, karena sudah menciderai masalah prinsip dalam Islam. Selaku anggota DPR di komisi yang bermitra dengan Kemendikbud, politisi PKS ini meminta segera ada tindakan.
"Di tengah gencarnya perkembangan teknologi informasi, seharusnya pendidikan di sekolah mampu untuk meminimalisir dampak negatif dari era globalisasi tersebut. Perkembangan teknologi informasi harusnya diarahkan untuk hal-hal yang baik, bukan justru digunakan untuk menghinakan martabat bangsa," jelasnya.
Di sisi lain, dia mengungkapkan bahwa selain sekolah, peran orang tua dan para ulama sangat penting artinya dalam mengarahkan putra-putri generasi penerus bangsa agar memiliki akhlak dan karakter mulia.
"Ini adalah tugas kita bersama untuk mencegah perilaku-perilaku negatif bagi lingkungan masyarakat kita," ujarnya.(dtk)