Islamedia - Aku menggenapkan sunyi dalam lembaran suci
atas rehal bersila, dalil bahwa aku pernah singgah melepaskan
dahaga dari mushaf Ilahi yang penuh hikmah
dari ayat-ayat yang kubaca, aku jemput tanda kemahaagungan-Mu
indahnya ayat terus mengebatku untuk setia
membaca tanda-tanda
meski masa mulai memamah sehasta
tajamnya ayat-ayat itu terus menusuk
kata-kata itu sang Khalik yang punya tertanam di lembaran-lembaran papyrus tua
di lembaran papyrus inilah sahabat ukir kalimat ilahiyah
mereka abadikan fragmen sandaran manusia
ingin kuukir tanda dari kemarau rindu ini pada kertas papyrus muda
bahwa hari itu gema takbir terus berganti menyeru alam kita
bahwa di sana ada kemenangan
aku sujud dalam-dalam di sejadahku
dan kembali aku cium mushaf-ku
aku melirik makna tiap lembarannya
sebagai syukur dan yakinku atas janji ayat semestaNya
bahwa bersama dakwah
negeri Indonesia akan lebih bermarwah
Negeri Ilmu, Awal 2013
Mumtaz Hadi Al-Fatih
atas rehal bersila, dalil bahwa aku pernah singgah melepaskan
dahaga dari mushaf Ilahi yang penuh hikmah
dari ayat-ayat yang kubaca, aku jemput tanda kemahaagungan-Mu
indahnya ayat terus mengebatku untuk setia
membaca tanda-tanda
meski masa mulai memamah sehasta
tajamnya ayat-ayat itu terus menusuk
kata-kata itu sang Khalik yang punya tertanam di lembaran-lembaran papyrus tua
di lembaran papyrus inilah sahabat ukir kalimat ilahiyah
mereka abadikan fragmen sandaran manusia
ingin kuukir tanda dari kemarau rindu ini pada kertas papyrus muda
bahwa hari itu gema takbir terus berganti menyeru alam kita
bahwa di sana ada kemenangan
aku sujud dalam-dalam di sejadahku
dan kembali aku cium mushaf-ku
aku melirik makna tiap lembarannya
sebagai syukur dan yakinku atas janji ayat semestaNya
bahwa bersama dakwah
negeri Indonesia akan lebih bermarwah
Negeri Ilmu, Awal 2013
Mumtaz Hadi Al-Fatih