Islamedia - Presiden Mesir Mohamed Mursi tiba hari Rabu (27/3) kemarin di kota Durban, Afrika Selatan. Kedatangannya itu dalam rangka menghadiri Pertemuan BRICS yang dimulai pada hari yang sama.
BRICS ialah asosiasi negara-negara ekonomi yang sedang berkembang, termasuk di dalamnya Brasil, Rusia, India. Cina, dan Afrika Selatan. Kelima negara anggota BRICS itu merupakan negara ekonomi berkembang terbesar dan tergolong negara yang tengah meniti keberhasilan industrialisasi.
Gabungan kelima negara itu mewakili 40 persen populasi dunia, hampir 30 persen area geografis dunia, dan 26 persen daya beli seluruh dunia. Negara-negara BRICS memiliki hampir seperlima dari PDB nominal global (lebih dari 19 persen).
Presiden Mesir diagendakan menghadiri pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela Pertemuan BRICS.

Mursi ditemani oleh delegasi tingkat-tinggi dari kementerian yang juga mengadakan sejumlah pembicaraan terpisah bersama kepala negara lainnya dalam kerjasama ekonomi bilateral.
Sebelum ke Durban, Presiden Mursi juga menghadiri Pertemuan Liga Arab di Doha, Qatar.
Pembentukan Tandingan Bank Dunia
Sementara itu, pejabat BRICS memberikan pernyataan, bahwa para pemimpin kelima negara telah mengagendakan pembentukan bank pembangunan baru dalam pertemuan di Durban. Mereka juga akan mendiskusikan penggalangan cadangan mata uang-asing untuk menjaga neraca pembayaran maupun mencegah krisis mata uang.
"Alasan paling utama bagi BRICS nyaris bisa dipastikan dengan membentuk institusi ala-Bretton Woods baru yang condong mendukung dunia negara berkembang," kata Martyn Davies, kepala eksekutif Frontier Advisory, lembaga konsultan yang melayani pasar berkembang dan berkedudukan di Johannesburg, dalam wawancara via telepon.
"Sedang ada pergeseran kekuatan dari kelompok yang ada sekarang menuju ke dunia negara yang sedang bangkit. Di dunia barat, ada banyak sekali isu-isu geo-politik mengenai pergeseran ini."
Sebelumnya BRICS telah menyerukan penyegaran manajemen Bank Dunia dan IMF, yang dibentuk di Bretton Woods, New Hampshire, tahun 1944. BRICS juga menentang pola pemmilihan presiden kedua lembaga itu yang diambil dari Amerika Serikat dan Eropa.
"Kita perlu mengubah cara bisnis lembaga keuangan internasional ini dijalankan," tandas Maite Nkoana-Mashabane Menteri Hubungan Internasional Afrika Selatan dalam pidato 15 Maret lalu di Johannesburg. "Mereka (Bank Dunia dan IMF-red) harus direformasi." [allafrica/bloomberg]
BRICS ialah asosiasi negara-negara ekonomi yang sedang berkembang, termasuk di dalamnya Brasil, Rusia, India. Cina, dan Afrika Selatan. Kelima negara anggota BRICS itu merupakan negara ekonomi berkembang terbesar dan tergolong negara yang tengah meniti keberhasilan industrialisasi.
Gabungan kelima negara itu mewakili 40 persen populasi dunia, hampir 30 persen area geografis dunia, dan 26 persen daya beli seluruh dunia. Negara-negara BRICS memiliki hampir seperlima dari PDB nominal global (lebih dari 19 persen).
Presiden Mesir diagendakan menghadiri pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela Pertemuan BRICS.

Mursi ditemani oleh delegasi tingkat-tinggi dari kementerian yang juga mengadakan sejumlah pembicaraan terpisah bersama kepala negara lainnya dalam kerjasama ekonomi bilateral.
Sebelum ke Durban, Presiden Mursi juga menghadiri Pertemuan Liga Arab di Doha, Qatar.
Pembentukan Tandingan Bank Dunia
Sementara itu, pejabat BRICS memberikan pernyataan, bahwa para pemimpin kelima negara telah mengagendakan pembentukan bank pembangunan baru dalam pertemuan di Durban. Mereka juga akan mendiskusikan penggalangan cadangan mata uang-asing untuk menjaga neraca pembayaran maupun mencegah krisis mata uang.
"Alasan paling utama bagi BRICS nyaris bisa dipastikan dengan membentuk institusi ala-Bretton Woods baru yang condong mendukung dunia negara berkembang," kata Martyn Davies, kepala eksekutif Frontier Advisory, lembaga konsultan yang melayani pasar berkembang dan berkedudukan di Johannesburg, dalam wawancara via telepon.
"Sedang ada pergeseran kekuatan dari kelompok yang ada sekarang menuju ke dunia negara yang sedang bangkit. Di dunia barat, ada banyak sekali isu-isu geo-politik mengenai pergeseran ini."
Sebelumnya BRICS telah menyerukan penyegaran manajemen Bank Dunia dan IMF, yang dibentuk di Bretton Woods, New Hampshire, tahun 1944. BRICS juga menentang pola pemmilihan presiden kedua lembaga itu yang diambil dari Amerika Serikat dan Eropa.
"Kita perlu mengubah cara bisnis lembaga keuangan internasional ini dijalankan," tandas Maite Nkoana-Mashabane Menteri Hubungan Internasional Afrika Selatan dalam pidato 15 Maret lalu di Johannesburg. "Mereka (Bank Dunia dan IMF-red) harus direformasi." [allafrica/bloomberg]