PDI P Akan Laporkan Pasangan Ganteng Money Politik, PKS : Kami Siap Hadapi -->

PDI P Akan Laporkan Pasangan Ganteng Money Politik, PKS : Kami Siap Hadapi

Admin
Senin, 11 Maret 2013
Islamedia - Hanya sehari setelah kemenangan Gatot Pujo Nugroho dan Tengku Erry Nuradi yang didukung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dalam pemilihan gubernur Sumatera Utara. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P ) menuduh pasangan calon melakukan praktek money politic untuk menarik dukungan suara pemilih.

Menurut penghitungan cepat yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI), Indo Barometer dan Pusat Pengembangan Strategis dan Studi Kebijakan (Puskaptis), Gatot-Tengku Erry menang antara 32 dan 33 persen suara, sementara Effendi Simbolon dan Jumiran Abdi yang dicalonkan oleh PDI-P, PPRN, dan Partai Damai Sejahtera (PDS) mengumpulkan sekitar 26 persen.

Selanjutnya di urutan ketiga Gus Irawan Pasaribu dan Soekirman, yang mendapat suara antara 19 dan 21 persen, diikuti oleh Amri Tambunan dan RE Nainggolan, yang mengumpulkan suara sekitar 12 persen, sedangkan Chairuman Harahap dan Fadly Nurzal di posisi terakhir dengan sekitar 8 atau 9 persen suara.

wakil ketua pengawas hukum dan hak asasi manusia PDI-P Sumatera Utara, Alamsyah Hamdani, mengatakan bahwa timnya telah mengumpulkan beberapa laporan pada praktek pembelian suara selama periode pasca-kampanye.

"Mereka memberikan uang dan persediaan makanan untuk penduduk selama periode pasca-kampanye," kata Alamsyah, Jumat. "Ada 18 pelanggaran yang dilakukan oleh kamp-Gatot Erry itu," katanya. Dia mengatakan bahwa semua temuan akan diserahkan kepada Pimpinan PDI-P Sumatera Utara dan cabang Jakarta.

Koordinator media kamp-Gatot Erry itu, Satrya Yudha Wibowo, yang juga sekretaris PKS Sumatera Utara, membantah semua tuduhan, mengatakan bahwa Gatot dan Erry bersih dan mereka tidak pernah melakukan money politic untuk mendapatkan lebih banyak suara. "Tidak ada hal seperti itu [money politic]. Suara yang di peroleh oleh Gatot-Erry didasarkan pada kerja keras tim kami dalam meyakinkan pemilih, "kata Satrya. "Jika seseorang ingin mengajukan keluhan atas hasil pemilu, silakan. Kami siap menghadapi siapa pun, "tambahnya.


Seorang analis politik sebelumnya mengatakan bahwa latar belakang etnis Gatot merupakan faktor kunci dalam kemenangannya dalam pemilu. Rudianto. dosen pascasarjana di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, mengatakan bahwa ia terkejut PDI-P dikalahkan di provinsi dianggap salah satu wilayah yang terkuat dukungannya. "Masalahnya adalah PDI-P dinominasikan orang yang salah untuk posisi tertinggi," katanya menambahkan bahwa Effendi Simbolon yang kurang dikenal di provinsi tersebut. "Dia hanya muncul di akhir pendaftaran calon di [Komisi Pemilihan Daerah] KPUD. Kalau saja PDI-P telah memperkenalkan dia di awal, Effendi akan memiliki lebih banyak waktu untuk menjadi akrab kepada publik, "lanjut Rudianto.

Dalam PILKADA 2009, PDI-P di urutan ketiga dan menduduki 12 kursi di Dewan Legislatif Sumatera Utara setelah Partai Demokrat (27) dan Partai Golkar (13).

Awal pekan ini, Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Sumatera Utara melaporkan bahwa mereka telah menemukan sedikitnya 368 pelanggaran yang mungkin dilakukan oleh semua tim kampanye pemilihan gubernur baru-baru ini.

Dari dugaan pelanggaran 368, 218 adalah administrasi dan telah diserahkan kepada Komisi Pemilihan Daerah (KPUD), sementara 37 adalah kejahatan, dua di antaranya sudah dalam proses hukum dan sisanya akan mengikuti.

Dua kasus pembelian suara, diduga oleh Chairuman Harahap-Fadly Nurzal di Belawan dan distribusi sarung yang diduga dilakukan oleh Gatot-Tengku Erry di sebuah universitas di Kabupaten Labuhan Batu. Panwaslu mengurangi 56 dugaan pelanggaran karena kurangnya bukti. KPUD Sumatera Utara secara manual akan menghitung suara pada tanggal 14-15.

Sumatera Utara merupakan provinsi yang paling padat penduduknya di luar Jawa. Provinsi terbesar kelima di Indonesia dalam hal produk domestik bruto (PDB) setelah Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Provinsi ini terkenal dengan berbagai perkebunan, termasuk karet dan kelapa sawit, yang merupakan tulang punggung ekonomi. (tjp)