Liga Arab Bolehkan Negara Anggota Persenjatai Pejuang Suriah -->

Liga Arab Bolehkan Negara Anggota Persenjatai Pejuang Suriah

Zak
Kamis, 28 Maret 2013
Islamedia - Pertemuan Liga Arab yang berlangsung Selasa (26/3) lalu akhirnya secara resmi memberikan "hak" kepada negara anggota untuk membantu pejuang Suriah dengan segala cara untuk mempertahankan diri, termasuk bantuan persenjataan. Demikian isi resolusi Liga Arab terkait krisis Suriah. Sebelumnya, pejuang revolusi Suriah bertempur dengan senjata seadanya membela diri melawan persenjataan lengkap milik rezim tiran bashar Assad.

Para pemimpin dalam pertemuan Doha mengutuk keras tindakan brutal rezim Bashar Assad terhadap rakyat Suriah. Mereka juga mendesak penyaluran bantuan bagi para pengungsi Suriah di Libanon, Jordan, dan Irak.

Anggota Liga Arab juga memastikan hak Suriah untuk mengembalikan Dataran Tinggi Golan, yang dulu diduduki Israel pada tahun 1967.

Dalam perkembangan terbaru, kepemimpinan oposisi Suriah akhirnya mengisi kursi perwakilan Suriah di Liga Arab yang kosong sejak ditangguhkannya keanggotaan Suriah pada Desember 2011. Dalam sambutannya yang penuh semangat, pihak oposisi Suriah juga menuntut agar perwakilan oposisi Suriah menempati kursi di Persatuan Bangsa-bangsa (PBB).

Muaz Al-Khatib, ketua Koalisi Nasional Suriah juga menekankan sikap tegasnya bahwa masa depan Suriah tidak boleh ditentukan oleh kekuatan-kekuatan asing.

"Kami menuntut... adanya kursi perwakilan Suriah di PBB dan organisasi internasional lainnya," kata Khatib, di hadapan para pemimpin Arab dalam pertemuan itu.

Rakyat Suriah sendirilah yang harus menentukan siapa yang akan berkuasa, ujar Khatib, yang pada Senin sebelumnya mengumumkan pengunduran diri yang masih belum disetujui oleh pihak Koalisi.

"Mereka bertanya siapa yang akan berkuasa di Suriah. (Jawabannya) biar rakyat Suriahlah yang akan memutuskan, bukan negara lain manapun di dunia," tandas Khatib, ditengarai merupakan tanggapan atas tudingan sembarangan pihak rezim Assad di Damaskus bahwa pejuang Suriah sedang menjalankan agenda Qatar dan Arab Saudi.

Selain bahasan seputar krisis Suriah, pertemuan Liga Arab juga membahas isu lainnya. Para pemimpin Arab itu menyatakan mereka menyambut baik adanya seruan dialog di Yaman dan Bahrain, seraya menganjurkan agar seluruh negara Arab mendukung mereka. Pertemuan tersebut juga secara resmi mengecam pendudukan Iran terhadap kepulauan Tunbs dan Abu Musa milik kedaulatan Uni Emirat Arab. [iina]