Islamedia - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad menuding kasus bocornya surat perintah penyidikan (Sprindik) untuk Anas Urbaningrum adalah sebuah upaya rekayasa yang sengaja diciptakan.
Dia bahkan menuduh ada pihak yang dengan sengaja mengarahkan pelaku pembocor Sprindik itu adalah dirinya. "Kebocoran Sprindik adalah skenario untuk menjatuhkan dan membungkam saya dari KPK," kata Abraham lewat pesan singkat, Rabu (27/3).
Menurut Abraham, upaya 'kudeta' yang dilakukan oleh oknum itu berkaitan dengan tindakannya selam ini di KPK. Sebab, dia mengklaim selama ini kerap bersuara kencang dan lantang untuk membongkar kasus-kasus korupsi besar.
Komite Etik beberapa waktu lalu mengklaim sudah memegang nama pembocor draf Sprindik atas nama Anas Urbaningru. Lewat ketuanya, Anies Baswedan, Komite mengakui sudah menyelesaikan pemeriksaan penyelidikan pembocoran Sprindik itu.
Meski begitu, Anies tidak mau menyebutkan nama pembocor Sprindik itu. Namun, secara tersirat dia mengatakan, jika pelakunya berada di bawah level pimpinan, maka tidak diperlukan pembentukan Kode Etik. (skalanews)
Dia bahkan menuduh ada pihak yang dengan sengaja mengarahkan pelaku pembocor Sprindik itu adalah dirinya. "Kebocoran Sprindik adalah skenario untuk menjatuhkan dan membungkam saya dari KPK," kata Abraham lewat pesan singkat, Rabu (27/3).
Menurut Abraham, upaya 'kudeta' yang dilakukan oleh oknum itu berkaitan dengan tindakannya selam ini di KPK. Sebab, dia mengklaim selama ini kerap bersuara kencang dan lantang untuk membongkar kasus-kasus korupsi besar.
Komite Etik beberapa waktu lalu mengklaim sudah memegang nama pembocor draf Sprindik atas nama Anas Urbaningru. Lewat ketuanya, Anies Baswedan, Komite mengakui sudah menyelesaikan pemeriksaan penyelidikan pembocoran Sprindik itu.
Meski begitu, Anies tidak mau menyebutkan nama pembocor Sprindik itu. Namun, secara tersirat dia mengatakan, jika pelakunya berada di bawah level pimpinan, maka tidak diperlukan pembentukan Kode Etik. (skalanews)