Islamedia -Baghdad dikukuhkan sebagai Ibukota Budaya Arab 2013 pada Ahad (24/3) lalu. Pengukuhan ini juga menjadi langkah terbaru dalam serangkaian upaya untuk menempatkan Irak kembali ke dalam percaturan budaya dunia setelah selama beberapa dekade mengalami konflik.
Perayaan menandai acara pengukuhan itu diselenggarakan di bawah tenda raksasa di Taman Zawraa, Baghdad. Acara tersebut menampilkan paduan suara dan aksi panggung musisi Irak ternama Naseer Shamma. Politisi senior Irak dan Ketua Liga Arab Nabil Al-Arabi juga menyampaikan pidatonya. Berbagai acara lainnya meliputi pertunjukan musik dan tari, pameran fotografi, serta pertunjukan kesenian dan kerajinan rakyat.
"Baghdad, yang dahulunya merupakan sumber pengetahuan tingkat dunia, kini tengah bangkit kembali berkat ikhtiar pihak Irak dan saudara-saudara kami negara Arab," ujar Perdana Menteri Nuri Al-Maliki dalam pidatonya.
Pengukuhan ini merupakan langkah terbaru dari upaya Irak untuk mengangkat diri ke dalam kancah global setelah tiga dekade didera perang dan terkena sanksi yang menyebabkan pengucilan dunia internasional, baik secara ekonomi maupun budaya.
Kota Baghdad menjadi tuan rumah Pertemuan Liga Arab pada tahun 2012, dan pada akhir tahun yang sama menjadi lokasi penyelenggaraan pembicaraan antara kekuatan global dengan pihak Iran membahas kasus pengembangan nuklir.
Baghdad juga dijadwalkan bakal menjadi arena kompetisi sepakbola Piala Teluk pada tahun 2015. Sebenarnya Irak dijadwalkan untuk menjadi tuan rumah Piala Teluk itu pada tahun ini tapi kemudian tertunda. Sedangkan rencana ambisius kota makam Syiah yakni kota Najaf untuk mengambil alih Ibukota Budaya Islam 2012 tidak terlaksana, karena sejumlah proyek terkait yang diagendakan akhirnya batal atau tertunda tidak jelas gara-gara terjerat skandal korupsi. [iina]
Perayaan menandai acara pengukuhan itu diselenggarakan di bawah tenda raksasa di Taman Zawraa, Baghdad. Acara tersebut menampilkan paduan suara dan aksi panggung musisi Irak ternama Naseer Shamma. Politisi senior Irak dan Ketua Liga Arab Nabil Al-Arabi juga menyampaikan pidatonya. Berbagai acara lainnya meliputi pertunjukan musik dan tari, pameran fotografi, serta pertunjukan kesenian dan kerajinan rakyat.
"Baghdad, yang dahulunya merupakan sumber pengetahuan tingkat dunia, kini tengah bangkit kembali berkat ikhtiar pihak Irak dan saudara-saudara kami negara Arab," ujar Perdana Menteri Nuri Al-Maliki dalam pidatonya.
Pengukuhan ini merupakan langkah terbaru dari upaya Irak untuk mengangkat diri ke dalam kancah global setelah tiga dekade didera perang dan terkena sanksi yang menyebabkan pengucilan dunia internasional, baik secara ekonomi maupun budaya.
Kota Baghdad menjadi tuan rumah Pertemuan Liga Arab pada tahun 2012, dan pada akhir tahun yang sama menjadi lokasi penyelenggaraan pembicaraan antara kekuatan global dengan pihak Iran membahas kasus pengembangan nuklir.
Baghdad juga dijadwalkan bakal menjadi arena kompetisi sepakbola Piala Teluk pada tahun 2015. Sebenarnya Irak dijadwalkan untuk menjadi tuan rumah Piala Teluk itu pada tahun ini tapi kemudian tertunda. Sedangkan rencana ambisius kota makam Syiah yakni kota Najaf untuk mengambil alih Ibukota Budaya Islam 2012 tidak terlaksana, karena sejumlah proyek terkait yang diagendakan akhirnya batal atau tertunda tidak jelas gara-gara terjerat skandal korupsi. [iina]