Masya Allah, Kajian Kitab Kuning Dibawakan Bupati Bondowoso -->

Masya Allah, Kajian Kitab Kuning Dibawakan Bupati Bondowoso

Admin
Jumat, 22 Februari 2013
Islamedia -Senin (11/2/2013) sekitar pukul 07.00 Pimpinan Cabang Lembaga Pendidikan (PC LP) Ma’arif  NU Bondowoso mengadakan acara launcingpengajian kitab kuning di Pendopo Bupati yang buka langsung oleh Bupati Bondowoso, Drs. H. Amin Said Husni. Sementara kitab kuning yang akan dikaji adalah Sullam Taufik dan Safinatun Najah.

Selain bupati, kegiatan ini juga dihadiri Ketua DPRD, Sekda, ratusan muslimin, muslimat, dan fatayat. Kegiatan ini langsung disambut antusias ratusan hadirin. Apalagi, pengajian kitab kuning ini akan diasuh langsung oleh bupati yang bisa jadi merupakan satu-satunya bupati yang mengasuh kitab kuning di pendopo.

Ide ini menurut M. Syaiful Bahar, Ketua PC LP Ma’arif  NU Bondowoso tidak lepas dari hasil kajiannya selama ini bahwa moralitas anak bangsa mulai menurun hingga pada titik yang sangat memprihatinkan. Sebagai akibatnya, menurut dosen IAIN Sunan Ampel Surabaya ini bahwa korupsi meraja lela, minuman keras, perjudian, hubungan seks di luar nikah kerap terjadi pada pelajar SMP, SMA dan bahkan di perguruan tinggi pun terjadi hal yang sama.

Kondisi moralitas-sosialitas anak bangsa yang sangat mengkhawatirkan ini menjadi perhatian Pimpinan Cabang Lembaga Pendidikan (PC LP) Ma’arif  NU Bondowoso yang kemudian berinisiatif mengadakan pengajian kitab kuning Sullam Taufik dan Safinatun Najah yang bisa diikuti masyarakat umum.

M. Syaiful Bahar menegaskan bahwa dikalangan remaja terjadi dekadensi moral yang diantaranya karena rendahnya pendidikan akidah dan keagamaan terutama yang menyangkut dengan pendidikan akhlak. Selain itu, arus globalisasi yang cukup potensial mengakibatkan terjadinya penyalahgunaan dan tindakan biadab.

Menurutnya, kegiatan pengajian kitab kuning diharapkan bisa menjadi salah satu solusi untuk memperbaiki moralitas masyarakat, membimbing ke arah yang lebih bermoral. Sehingga kegiatan ini akan menjadi semangat awal yang baik dan menjadi simbol bagi masyarakat Bondowoso.

Sementara Bupati Bondowoso, Drs. H. Amin Said Husni mengatakan bahwa permintaan untuk mengasuh langsung pengajian tersebut sempat membuatnya ragu. Mengingat adanya kyai yang lebih berkompeten di bidangnya. Namun, para pengurus PC LP Ma’arif NU, terutama M. Syaiful Bahar terus meyakinkannya.

Lanjut bupati, kesediaannya itu sekaligus memberikan makna simbolik dan memberikan efek religius yang lebih tinggi. Terutama dalam memanggil hati nurani masyarakat untuk lebih mendekatkan keberagamaan kita. Untuk itu, makna simbolik inilah yang akan kita didapatkan sehingga tempat pengajian ini diletakkan di pendopo. Atas semangat inilah bupati menerima ajakan para pengurus PC LP Ma’arif NU tersebut. Sekipun menurut bupati bahwa kesediaan itu sama sekali tidak berarti karena memiliki. (bondowosokab)