Kisruh Saat Konferensi Pers Antara Al-Azhar dan Presiden Iran -->

Kisruh Saat Konferensi Pers Antara Al-Azhar dan Presiden Iran

Rabu, 06 Februari 2013
Islamedia - Terjadi kekisruhan pada konferensi pers gabungan antara penasehat senior Syaikhul Azhar, Hasan Syafii, dengan Presiden Iran, Mahmud Ahmad Nejad, pada Selasa kemarin di Kairo. 

Nejad menampakkan kegusarannya atas pernyataan yang dibacakan oleh Syekh Syafii yang di dalamnya menyinggung masalah perlindungan terhadap kaum Suni Ahwaz (di Iran). 

Nejad menolak pernyataan yang disampaikan Syekh Syafii bahwa dalam perbincangan beliau bersama sang Presiden Iran membicarakan 'Hak-hak sebagian saudara kami dari kalangan Ahlussunah di dalam negeri Iran sebagai warga negara." Pernyataan tersebut mendorong penerjemah Nejad memotong pembicaraan Syafii dengan mengatakan, "Kita tidak sepakat untuk menyampaikan masalah ini."
 
Kemudian Nejad segera membisiki Syekh Syafii dan berkata dengan bahasa Arab, "Yang kita sepakati adalah persatuan dan persaudaraan." Sedangkan jaringan Sky News memberitakan bahwa ketika itu Presiden Iran memotong pembicaraan Syekh Syafii dengan bahasa Persia, dia mengatakan, "Saya akan tinggalkan tempat ini."
 
Syekh Syafii juga menyampaikan tentang pandangan Syekh Al-Azhar, DR. Ahmad Thayib, bahwa kekeruhan hubungan Mesir dan Iran sebabnya adalah penghinaan terhadap para shahabat Nabi dan isteri-isterinya yang tidak dapat diterima. Ketika beliau berbicara demikian, penerjemah Presiden Iran segera hendak memotong pembicaraan, namun Syekh Syafii berkata, "Biarkan saya bicara."
 
Setelah Syekh Syafii selesai membacakan pernyataannya, Ahmadi Nejad langsung meninggalkan tempat tanpa menjawab pertanyaan-pertanyaan wartawan, berbeda dengan pernyataan yang dia sampaikan di awal konferensi pers. 
Sebelumnya Syaikhul Azhar telah menuntut Presiden Iran untuk meminta dikeluarkannya fatwa dari lembaga-lembaga rujukan keagamaan Iran yang mempidanakan dan mengharamkan penghinaan terhadap para shahabat, agar program kesepahaman dapat berjalan baik.[ak]