Islamedia - #IndonesiaTanpaJIL chapter Batam bekerja sama dengan DPD F-Kapmepi Batam menyelenggarakan bedah buku dan kajian keislaman yang bertuan untuk membentengi pemuda dari serangan paham sekularisme, pluralisme, liberalisme (Sepilis) yang dilakukan oleh Jaringan Islam Liberal (JIL) di ruang Sebaguna Mesjid Agung Batam Minggu (24/2). Diikuti sebanyak sekitar 100 orang peserta se-Kota Batam.
Koordinator #IndonesiaTanpaJIL (ITJ) chapter Batam Didik Supriyanto menyampaikan, kegiatan yang diselenggarakan oleh #IndonesiaTanpaJIL chapter Batam berkerja sama dengan DPD F-Kapmepi Batam ini bertujuan untuk membentengi para pemuda di kalangan Mahasiswa dan pelajar terhadap serangan virus sepilis (sekularisme, pluralisme, liberalisme) yang disebar oleh JIL secara halus sampai-sampai kita tidak menyadarinya.
"Virus/pemahaman ini akan mudah menyebar ke pemikiran-pemikiran kaum pemuda yang “galau” dan virus itu disebarin oleh para bebek-bebek JIL (Jaringan Islam Liberal) hampir disegala aspek kehidupan. Untuk itu, kita menyelenggarakan kegiatan ini, sebagai upaya preventif terhadap bahaya virus tersebut agar dapat dibendung,"terangnya.
Menurutnya, salah satu bentuk pemikiran dari virus/paham sepilis para kaum JIL tersebut adalah bagi mereka semua agama sama benar, tetapi mereka mengaku Islam, ada juga yang mengkritik atau meragukan isi dari ayat-ayat di Alquran yang sudah nyata dijamin kebenarannya oleh Allah SWT. Virus ini sangat berbahaya kalau sampai para generasi muda Islam kita telah terjangkit. Tentunya paham ini perlu dibendung, perlu dicegah agar pemuda di Indonesia khususnya di Batam ini tidak terjangkit virus yang sangat berbahaya tersebut.
Adapun peserta yang hadir pada kegiatan terdiri dari berbagai pemuda yang ada di Batam. Yaitu ada para pelajar SMA di Batam, Mahasiswa/i dan juga masyarakat umum se-kota Batam. Yang jumlahnya kurang lebih mencapai 100 orang. Pada kesempatan acara perdana ITJBatam ini, panitia mengundang pembicara yang juga penulis buku dan termasuk salah satu pendiri gerakan #IndonesiaTanpaJIL yaitu ust Akmal Sjafril. Salah satu karya beliau yang juga menjadi salah satu buku bacaan para aktivis ITJ adalah buku yang berjudul islam Liberal 101. Selain mengundang ust Akmal Sjafril, panitia juga mengundang ust Salim A Fillah dari Jogjakarta yang tampil untuk memberikan tausiyah seputar bahaya Islam Liberal serta memberikan taujih (arahan) tentang ajaran Islam yang haq kepada para peserta agar tidak sampai salah jalan.
Menurut Koordinator ITJBatam, Didik Supriyanto, kegiatan ini merupakan yang pertama diselenggarakan ITJBatam sejak berdiri pada bulan Ramadhan tahun 2012. Kegiatan ini juga sekaligus dalam rangkaian acara Milad #IndonesiaTanpaJIL yang pertama yang jatuh pada tanggal 18 februari 2013. Kegitan seperti ini tidak akan selesai sampai disini saja, kedepannya Insha Allah akan banyak lagi kegiatan serupa yang akan diselenggarakan untuk kejayaan Islam.
"Harapannya tidak ada satupun pemuda yang ada dikota Batam yang terserang virus sepilis yg disebarkan secara halus oleh para bebek JIL laknatullah,"terangnya.
Menurutnya, virus sepilis ini sudah masuk ke aspek pendidikan, politik, budaya sosial dan politik. Tentunya ini musti diwaspadai oleh semua pihak.
Koordinator #IndonesiaTanpaJIL (ITJ) chapter Batam Didik Supriyanto menyampaikan, kegiatan yang diselenggarakan oleh #IndonesiaTanpaJIL chapter Batam berkerja sama dengan DPD F-Kapmepi Batam ini bertujuan untuk membentengi para pemuda di kalangan Mahasiswa dan pelajar terhadap serangan virus sepilis (sekularisme, pluralisme, liberalisme) yang disebar oleh JIL secara halus sampai-sampai kita tidak menyadarinya.
"Virus/pemahaman ini akan mudah menyebar ke pemikiran-pemikiran kaum pemuda yang “galau” dan virus itu disebarin oleh para bebek-bebek JIL (Jaringan Islam Liberal) hampir disegala aspek kehidupan. Untuk itu, kita menyelenggarakan kegiatan ini, sebagai upaya preventif terhadap bahaya virus tersebut agar dapat dibendung,"terangnya.
Menurutnya, salah satu bentuk pemikiran dari virus/paham sepilis para kaum JIL tersebut adalah bagi mereka semua agama sama benar, tetapi mereka mengaku Islam, ada juga yang mengkritik atau meragukan isi dari ayat-ayat di Alquran yang sudah nyata dijamin kebenarannya oleh Allah SWT. Virus ini sangat berbahaya kalau sampai para generasi muda Islam kita telah terjangkit. Tentunya paham ini perlu dibendung, perlu dicegah agar pemuda di Indonesia khususnya di Batam ini tidak terjangkit virus yang sangat berbahaya tersebut.
Adapun peserta yang hadir pada kegiatan terdiri dari berbagai pemuda yang ada di Batam. Yaitu ada para pelajar SMA di Batam, Mahasiswa/i dan juga masyarakat umum se-kota Batam. Yang jumlahnya kurang lebih mencapai 100 orang. Pada kesempatan acara perdana ITJBatam ini, panitia mengundang pembicara yang juga penulis buku dan termasuk salah satu pendiri gerakan #IndonesiaTanpaJIL yaitu ust Akmal Sjafril. Salah satu karya beliau yang juga menjadi salah satu buku bacaan para aktivis ITJ adalah buku yang berjudul islam Liberal 101. Selain mengundang ust Akmal Sjafril, panitia juga mengundang ust Salim A Fillah dari Jogjakarta yang tampil untuk memberikan tausiyah seputar bahaya Islam Liberal serta memberikan taujih (arahan) tentang ajaran Islam yang haq kepada para peserta agar tidak sampai salah jalan.
Menurut Koordinator ITJBatam, Didik Supriyanto, kegiatan ini merupakan yang pertama diselenggarakan ITJBatam sejak berdiri pada bulan Ramadhan tahun 2012. Kegiatan ini juga sekaligus dalam rangkaian acara Milad #IndonesiaTanpaJIL yang pertama yang jatuh pada tanggal 18 februari 2013. Kegitan seperti ini tidak akan selesai sampai disini saja, kedepannya Insha Allah akan banyak lagi kegiatan serupa yang akan diselenggarakan untuk kejayaan Islam.
"Harapannya tidak ada satupun pemuda yang ada dikota Batam yang terserang virus sepilis yg disebarkan secara halus oleh para bebek JIL laknatullah,"terangnya.
Menurutnya, virus sepilis ini sudah masuk ke aspek pendidikan, politik, budaya sosial dan politik. Tentunya ini musti diwaspadai oleh semua pihak.