Sebuah Klub Sepakbola Israel Didesak Pecat Dua Pemain Muslimnya -->

Sebuah Klub Sepakbola Israel Didesak Pecat Dua Pemain Muslimnya

Selasa, 29 Januari 2013
Islamedia - Sejak lama, sepak bola selalu dekat dengan politik.Yang lebih berat lagi, politik dalam sepakbola itu mewakili agama, seperti yang terjadi di Skotlandia. Dua raksasa sekaligus rival terbesar Liga Skotlandia, Glasgow Rangers dan Glasgow Celtic, terlibat dalam konflik sektarianisme atas nama Katolik Roma dan Protestan.

Kini, sektarianisme seperti itu terjadi di Timur Tengah. Meski bukan berbentuk rivalitas, sejumlah suporter klub Liga Israel berdemonstrasi di depan kantor Menteri Kabinet Senior untuk menolak dua pemain muslim di klub mereka.

Klub itu adalah Beitar Jerusalem. Klub yang bermarkas di Teddy Stadium, Jerusalem, itu, dikenal memiliki kaitan dengan gerakan politik sayap kanan Israel. Sejauh ini, Beitar merupakan satu-satunya klub di liga utama Israel yang tak merekrut pemain muslim. Ibrahim Nadalla, seorang pemain muslim asal Nigeria, hengkang dari klub itu pada 2005 karena mendapat ancaman dari suporter.

Deputi Perdana Menteri Israel, Moshe Yaalon, mengecam demonstrasi itu. Menurutnya, aksi suporter Beitar merupakan tindakan rasisme. "Saya terkejut dengan demonstrasi suporter Beitar yang menolak pemain Muslim atau Arab di tim mereka," ucap Yaalon, Minggu (27/1/13).

Polisi setempat menahan tiga suporter dan sedang diperiksa untuk di bawa ke pengadilan. Federasi Sepakbola Israel (IFA) akan mengambil sanksi disiplin terhadap Beitar. Beberapa tahun lalu, IFA sempat mengatakan akan berusaha menentang tindakan rasis  fan Beitar.

Beitar dimiliki oleh miliuner Rusia Arkady Gaydamak. Dia merekrut dua pemain muslim asal Cechnya, Zaur Sadayev dan Dzhabrail Khadiyev. Meski suporter menolak, Arkady bersikeras tetap memboyong dua pemain itu. (reuters/lip6)