Islamedia - Cobaan tengah melanda partai politik Islam terbesar di Indonesia. Luhtfi Hasan Ishaaq, Anggota Komisi I Bidang Hankam dan Informasi DPR RI, dinyatakan sebagai tersangka dan dijemput paksa oleh KPK atas dugaan suap impor daging sapi.
Sejumlah kecurigaan muncul di tengah masyarakat, melihat simpang-siur dan berbagai keanehan yang menyelimuti pengungkapan kasus tersebut. Akankah Luthfi Hasan Ishaaq di-Misbakhun-kan? Apakah penegakkan hukum ternodai oleh kasus jadi-jadian, pesanan dari tangan gurita politik kekuasaan?
Sedemikian gesitnya KPK seperti kena setrum dari atas, bahkan ketika DPP PKS hendak menggelar konferensi pers di kantornya sendiri pun, pihak KPK sempat-sempatnya melontarkan pencegahan "Tahan dulu konferensi pers-nya", demikian seperti diberitakan detikcom.
Berikut ini ialah Keterangan Resmi Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq Terkait Isu Penyuapan dalam konferensi pers di DPP Partai Keadilan Sejahtera di Jl TB Simatupang, Jakarta, seperti dilansir situs remis PKS (pks.or.id).
Assalamu'alaykum Warahmatullah Wabarakatuh
Pertama kami mengapresiasi kinerja KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi. Kita berharap pemberantasan korupsi di Indonesia terus berjalan dengan baik sesuai dengan aturan undang-undang yang sudah ada.
Yang kedua, saya agak terkejut tadi mendapatkan berita dari kawan-kawan bahwa di KPK, ada pernyataan resmi tentang nama LHI sebagai salah satu yang diindikasikan terlibat kasus penyuapan.
Saya tidak tahu yang dimaksudkan siapa, tetapi memang nama saya adalah Luthfi Hasan Ishaaq yang biasa orang menyebutnya LHI.
Seandainya yang dimaksudkan adalah saya, maka saya sebagai warga negara Indonesia sudah tentu akan taat kepada proses hukum yang ada.
Tetapi, andai isu penyuapan itu benar, sudah barang tentu, saya tidak akan menerimanya. Tidak saya, tidak partai saya, tidak juga kader-kader Partai Keadilan Sejahtera.
Untuk itu, kepada seluruh jajaran, kader dan seluruh pengurus partai, Saya berharap para kader tetap menahan diri, terus berdoa, dan menyerahkan semua urusan pada Allah SWT, dan terus berjuang agar negeri kita ini bebas dari korupsi. Karena tindakan itu merugikan negara dan menyengsarakan rakyat, dan pemberantasan korupsi itu sudah menjadi komitmen PKS.
Biasanya menjelang pemilu, kita selalu mengucapkan kalimat "Hasbunallah wani'mal wakil, ni'mal maula wani'man nashir".
Demikian saya sampaikan keterangan ini, terima kasih.
Wassalamu'alaykum Warahmatullah Wabarakatuh