Posko KPMI Dibakar, Al-Quran Ludes Terbakar -->

Posko KPMI Dibakar, Al-Quran Ludes Terbakar

Abu Rafah
Senin, 14 Januari 2013
Islamedia - Posko Koalisi Peduli Mahasiswa IAIN (KPMI) yang berada di sudut kiri area Auditorium Ali Hasymi, IAIN Ar-Raniry, Banda Aceh, dini hari dibakar oleh sekelompok mahasiswa yang memaksa masuk ke area kampus, Minggu (13/1/2013).

Salah seorang saksi mata yang menjadi satpam di kampus biru, Khairuddin mengatakan, massa mengaku sebagai mahasiswa dan diperkirakan hingga mencapai 25 orang.


Ia dan dua orang temannya sempat melarang mahasiswa tersebut untuk masuk "Kami (Piket) hanya bertiga, karena itu kami tidak bisa berbuat apa-apa," ujarnya.


Aksi pembakaran posko KPMI tadi malam turut menghanguskan beberapa benda seperti meja, lemari, sarung, sajadah, dan empat buat al-Quran yang biasa dibaca oleh anggota KPMI.


"Kami tidak terima semua ini, posko kami selama ini tidak pernah membuat proses belajar mengajar dikampus terganggu. Kami merasa dirugikan dengan pembakaran ini. Dan ini jelas-jelas dilakukan oleh orang yang bersifat premanisme," kata juru bicara KPMI, As-Syauqie di tempat kejadian siang tadi.

Ketua KPMI, Said Fuadi mengatakan perbuatan yang dilakukan oleh sekelompok orang tersebut sangat tidak bermoral.

"Mereka tidak hanya membakar posko, tapi juga al-Quran yang ada di dalamnya, kami menuntut rugi atas tindakan ini. Kita punya saksi yang melihat kejadian tersebut," kata Said.


Ia pun mengancam jika masalah ini tidak bisa diselesaikan oleh pihak kampus maka ia akan melaporkan kejadian ini kepada pihak kepolisian.


"Kami merasa dizalimi. Pelaku tersebut harus ditangkap dan jika memang benar-benar mahasiswa maka harus dikeluarkan dari kampus ini. Sungguh perbuatan yang memalukan," tegas Said. KPMI merupakan sekelompok mahasiswa yang menolak diberlakukan Musyawarah Besar (Mubes) untuk pemilihan Presiden Mahasiswa dan lebih memilih sistem PEMIRA agar seluruh mahasiswa menentukan kemenangan bagi para calon Presma.


Meski tak menelan korban jiwa, namun aksi pembakaran ini ditaksir mengalami kerugian mencapai Rp 5 juta. [theglobejournal.com]