Ketika Kematian Menjadi Sebuah Penantian -->

Ketika Kematian Menjadi Sebuah Penantian

Admin
Senin, 28 Januari 2013
Islamedia - Apa yang ada dibenak anda, jika kita mendengar kata “kematian”? Menakutkan? menyeramkan? 

Ketika kita ajal menjemput, maka semua yang kita kejar di dunia ini tidak akan berguna lagi. Tapi...bukankah kematian itu adalah sebuah kepastian bagi manusia? Sekuat apapun manusia, pasti ia akan merasakan mati. 

Namun, tidak semua orang memandang kematian sebagai sesuatu yang menyeramkan, kematian mempunyai sesuatu yang “menyenangkan”, asalkan kita mau belajar untuk melihatnya dari sisi yang berbeda.

Mengenai hidup kita, tidak kah kita pernah merasa bahwa hidup ini melelahkan? Cita-cita, impian, harapan atau apapun yang kita kejar, kita berlari dan terus berlari untuk menggapai semua itu. Tidak kah kita sadar bahwa saat kita mencapai sesuatu yang kita inginkan, kita cenderung membuat keinginan-keinginan baru. Kita tidak akan merasa puas dengan apapun yang kita capai, benar bukan?

Jika anda seorang mahasiswa, hari-hari anda disibukkan dengan tugas-tugas sulit yang membebani pikiran anda. Jika anda seorang karyawan, hari-hari anda diisi oleh pekerjaan-pekerjaan yang belum tentu anda sukai. Jika anda seorang wirausaha, hari-hari anda akan diwarnai dengan terget-target yang ingin anda capai. Semua deadline membuat anda merasa tak punya waktu bahkan hanya untuk minum kopi atau teh saja sangat sulit. Tidakkah anda lelah?
 
Pernahkah terlintas dipikiran anda, untuk melepas semua beban itu? Saya yakin itu adalah hal yang tidak mudah bahkan bisa dikatakan “saangaat” sulit. 
 
Tapi Allah yang Maha Pengasih menawarkan cara yang sederhana untuk melepaskan hal tersebut, tak perlu membayar, Allah memberikannya secara GRATIS!! Apa itu? Yup, “kematian”. 
 
Saya teringat dengan cerita yang saya baca tentang pidato dari Steve Jobs (Apple), ketika ia mendapat berita tentang kanker yang ia derita, ia merasa ada hal positif yang ia dapatkan. Apa itu? Ia merasa bisa melepas semua yang ia miliki, kenapa? Karena jika kita mati perusahaan sebesar apapun tentu tidak akan kita bawa mati.

Tidak kah anda sadar? Dengan “kematian” anda bisa keluar dari sebuah siksaan deadline dunia? Tidak kah saat anda melewati sebuah kubur seseorang, anda membayangkan ketika anda nanti, berada di kubur anda, anda dapat beristirahat dengan tenang sambil menunggu datangnya kiamat. 
 
Memang untuk mendapatkan kubur “kelas VIP” perlu amalan-amalan baik. Oleh karena itu, kita patut berusaha untuk mendapatkan kelas VIP tersebut dengan melakukan sebanyak mungkin amal kebaikan. 
 
Sesuatu yang saat indah bagi seorang muslim, saat ia bersujud pada-Nya, malaikat maut datang sambil mengucapkan salam kepadanya, sambil bersyahadat, nyawanya dicabut dengan lembutnya, lalu saat nyawa sudah benar-benar terlepas dari raganya, ia tersenyum dengan bahagia sambil berkata, “Aku Pulang”.
 
"Bersabarlah dalam menunggu kematian, InsyaAllah setiap manusia akan mendapat giliran masing-masing. Oleh karena itu, jangan mendahului takdir-Nya."
 
Syn Adhitya