Islamedia - Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Din Syamsuddin, menyatakan bahwa korupsi yang kian marak dan merajalela di segala lapisan masyarakat merupakan kondisi yang sangat memprihatinkan. Mestinya, masalah ini langsung mendapat perhatian serius dari pemerintah.
“Pemerintahan saat ini tinggal dua tahun lagi, namun korupsi sangat memprihatinkan di Indonesia," ujar Din di Kampus Unversitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), DI Yogyakarta, Jumat 28 Desember 2012.
Pemerintah, lanjut Din, harus mampu menyelesaikan amanat pemberantasan korupsi dengan sebaik-baiknya. Rakyat tentu tidak menyukai kekuasaan dan tanggung jawab yang diamanatkan kepada pemimpin bangsa ternyata disia-siakan. Pemerintah dinilai tidak bersungguh-sungguh menyelesaikan persoalan korupsi yang dihadapi bangsa ini.
"Pemerintah seperti menutup mata akan terjadinya permasalahan yang muncul,” kata Din.
“Kalau amanat hanya dijadikan mata pencaharian dan kemewahan, maka persoalan bangsa tidak bisa diselesaikan dengan baik karena tidak ada keseriusan dalam menyelesaikannya," tambahnya
Din pun menghimbau agar masyarakat menjadikan momentum pergantian tahun ini untuk memulai perubahan dan perbaikan diri. Menurutnya, kemungkaran harus ditinggalkan sehingga kehidupan masyarakat akan dapat lebih terarah pada kemajuan.
“Perselisihan antar warga yang juga kerap terjadi pada tahun ini harus disudahi. Sehingga anak bangsa bisa memacu diri untuk berprestasi demi kemajuan bangsa.Semua tergantung pada kemauan untuk melakukan perubahan dan mentalitas," lanjut dia. (viva)
“Pemerintahan saat ini tinggal dua tahun lagi, namun korupsi sangat memprihatinkan di Indonesia," ujar Din di Kampus Unversitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), DI Yogyakarta, Jumat 28 Desember 2012.
Pemerintah, lanjut Din, harus mampu menyelesaikan amanat pemberantasan korupsi dengan sebaik-baiknya. Rakyat tentu tidak menyukai kekuasaan dan tanggung jawab yang diamanatkan kepada pemimpin bangsa ternyata disia-siakan. Pemerintah dinilai tidak bersungguh-sungguh menyelesaikan persoalan korupsi yang dihadapi bangsa ini.
"Pemerintah seperti menutup mata akan terjadinya permasalahan yang muncul,” kata Din.
“Kalau amanat hanya dijadikan mata pencaharian dan kemewahan, maka persoalan bangsa tidak bisa diselesaikan dengan baik karena tidak ada keseriusan dalam menyelesaikannya," tambahnya
Din pun menghimbau agar masyarakat menjadikan momentum pergantian tahun ini untuk memulai perubahan dan perbaikan diri. Menurutnya, kemungkaran harus ditinggalkan sehingga kehidupan masyarakat akan dapat lebih terarah pada kemajuan.
“Perselisihan antar warga yang juga kerap terjadi pada tahun ini harus disudahi. Sehingga anak bangsa bisa memacu diri untuk berprestasi demi kemajuan bangsa.Semua tergantung pada kemauan untuk melakukan perubahan dan mentalitas," lanjut dia. (viva)