Pilgub Jabar, Perang Para 'Kutu Loncat'? -->

Pilgub Jabar, Perang Para 'Kutu Loncat'?

Zak
Minggu, 11 November 2012
Islamedia - Banyak media yang bilang Pilgub Jabar ini perang artis. Tapi siapa nyana kalau di balik tarik-ulur pencagubwaguban ini beredar para politisi, yang kerap disebut masyarakat sebagai politisi 'kutu loncat'. Melihatnya, cukuplah tertawa boleh pakai ngakak atau tersenyum simpul saja, boleh prihatin, boleh miris tiada terkira. Kagak musti bilang wow juga sih. Ini dia empat poin soal loncat-meloncat itu:

1. Dede Yusuf maju menjadi wagub Jabar tahun 2008 melalui Partai PAN. Tapi baru beberapa masa menjabat, ia malah meloncat pindah ke Partai Demokrat yang menang Pemilu 2009. Anak kecil juga tahu apa motivasinya. PAN pun mengungkapkan kekecewaannya, meski memasrahkan kehendak kadernya itu.

Belakangan, menjelang pekan-pekan terakhir pendaftaran, Dede jadi juga secara resmi dicalonkan Partai Demokrat sebagai cagub. Pemberitaan melaporkan bahwa pencalonan dilakukan tanpa kehadiran Sang Ketum, Anas Urbaningrum. PAN malah mendukung pencalonan ini, setelah sebelumnya Dede berancang-ancang membuat koalisi non-Partai Demokrat (koalisi yang di dalamnya diberitakan terdapat juga PAN), sebagai jaga-jaga jika Demokrat tak jadi mencalonkannya.

2. Golkar mencalonkan Tatang Farhanul Hakim sebagai pasangan Yance alias HM Irianto mantan Bupati Indramayu. Tatang sendiri mantan Bupati Tasikmalaya dua periode. Ia seorang kader PPP yang belakangan meloncat pindah setelah kalah dalam pertarungan Ketua DPW PPP Jawa Barat. Ia bermigrasi ke partai PAN dan meraih jabatan Wakil Sekjen DPP PAN. Dalam Pilgub ini, PAN sendiri malah mendukung pasangan calon Dede - Lex Laksamana bersama-sama partai penguasa yang sedang dirundung kasus korupsi, Partai Demokrat. Sedangkan Yance - Tatang justru diusung Partai Golkar.

3. Oneng yang dicalonkan PDIP sebagai Gubernir Provinsi Jawa Barat ialah pindahan dari PKB yang sudah bertahun-tahun membesarkannya hingga dipercaya meraih posisi Wakil Sekjen. Gagal menjadi anggota dewan melalui PKB ia akhirnya berpindah haluan menjadi anggota PDIP menjelang Pemilu 2009.

4. Terakhir, kandidat wagub dari pasangan calon perseorangan Cecep Nana Suryana Toyib, di-cap sejumlah kalangan sebagai tidak punya etika. Bukan tanpa sebab, Cecep adalah mantan Sekretaris Daerah Indramayu, tempat Yance sebelumnya menjadi bupati. Yance pulalah yang dianggap "membesarkan" Cecep. Pasalnya, Cecep telah bertahun-tahun menduduki sejumlah jabatan strategis sejak kepemimpinan Bupati Yance. Bahkan jabatan terakhir adalah menjadi orang nomor satu di lingkungan birokrasi pemkab Indramayu, sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) dibawah Dinasti Yance melalui kepemimpinan Bupati Hj Anna Sophanah (yang tak lain merupakan istri Yance). Muncul kesan air susu dibalas air tuba.

Demikian kenyataan yang terjadi dalam diri politisi kita. Semoga Pilgub Jabar kali ini tidak menyebarkan "gatal-gatal" ataupun "alergi" politik gara-gara ulah para "kutu". Empat puluh juta pemilih itu mudah-mudahan berpartisipasi semaksimal mungkin, dalam menentukan pemimpin terbaiknya yang bersahaja, tak segan turun ke bawah, amanah, berprestasi dan terbukti anti-korupsi, untuk lima tahun ke depan.

Ilyas Hussein
Warga Jabar, numpang di Jakarta