Gerakan Hamas menilai, pertemuan Presiden Abbas dengan para tokoh Zionis ini merupakan layanan gratis untuk penjajah Israel dan pelecehan terhadap darah para syuhada di Jalur Gaza.
"Pertemuan yang diadakan Abbas di tengah-tengah agresi Zionis ke Jalur Gaza memberikan payung bagi penjajah Israel untuk melanjutkan pelanggaran dan kejahatannya terhadap rakyat dan tanah Palestina". Ungkap Hamas dilansir dari infopalestina.com
Hamas menilai pertemuan itu merupakan layanan gratis untuk penjajah Israel dan kebijakan agresifnya. Sekaligus pelecehan terhadap darah para syuhada yang gugur dalam serangan terakhir yang dilancarkan Zionis Israel ke Jalur Gaza.
Sebelumnya, sumber tingkat tinggi Palestina mengungkap adanya pertemuan rahasia yang dilakukan pada hari Kamis [11/10/2012] lalu di Amman, Yordania, antara Presiden Otoritas Palestina Mahmud Abbas dengan Menteri Pertahanan Israel, Ehud Barak yang dihadiri oleh raja Yordania Abdullah Tsani.
Kantor media resmi Zionis Israel mengutip dari sumber yang mengatakan bahwa pertemuan ini membahas upaya yang bertujuan untuk melanjutkan perundingan langsung antara Palestina dan pihak Zionis Israel. Juga soal kepergian pihak Palestina ke PBB untuk mendapatkan sebuah negara non anggota di lembaga internasional tersebut.
Sumber tersebut menyebutkan bahwa pertemuan ini dilaksanakan jauh dari liputan media massa. Pertemuan ini menyerukan PM Israel Benyamin Netanyahu agar melaksakan pemilihan parlemen lebih awal pada Januari mendatang juga tentang prediksi politik yang akan terjadi di entitas penjajah Israel.
Sementara itu pada hari Ahad [14/10/2012], di kantornya di Ramallah, Abbas telah bertemu dengan delegasi Zionis yang terdiri dari enam anggota parlemen Israel salah satunya dari Partai Buruh, dan para tokoh politik, intelktual dan para purnawirawan jenderal di militer Zionis.
Seperti diketahui, di saat Mahmud Abbas melakukan pertemuan dengan Israel, penjajah Zionis Israel terus meningkatkan aksi militernya dalam beberapa hari terakhir di Jalur Gaza.
Sebanyak lima warga Palestina syahid dan lima lainnya dalam serangkaian serangan udara yang dilancarkan ke berbagai target.[ifp/hidayatullah]