Ali Zaidan, seorang mantan diplomat, terpilih sebagai Perdana Menteri Libya pada Minggu (14/10), setelah pemungutan suara di Kongres Nasional negeri tersebut.

Stasiun TV nasional Libya mengumumkan kemenangan Ali Zaidan, yang merupakan penentang pemimpin lama Libya Muammar Gaddafi yang terdepak dan tewas dalam perang saudara tahun lalu.

Ali Zaidan meraih 93 suara, sementara lawannya Mohammed al-Harai mendapat 85 suara, setelah dua calon lain dikeluarkan yaitu Abdulhammed An-namee yang gagal memperoleh cukup rekomendasi dari anggota Kongres, dan Ibrahim Ad-dabashy yang tidak memenuhi standar kepercayaan dan integritas.

Menurut Juru Bicara Kongres Nasional Omar Hameedan, pemenang pemilihan bertugas memilih anggota menteri kabinetnya dalam 15 hari sejak pengumuman hasil pemungutan suara, demikian lapor Xinhua.

Satu pekan sebelumnya, Kongres Nasional Libya menolak untuk kedua kali susunan kabinet yang diajukan oleh mantan perdana menteri terpilih Mustafa Abushagur.

Kongres melakukan pemungutan suara di mana 125 anggota menyatakan mendukung, sementara 44 anggota menentang pemecatan Abushagur sebagai perdana menteri. Sebanyak 17 anggota abstain.[ant/im]