Mursi: Mesir Menghormati Setiap Perjanjian dan Tidak Akan Menjadi Negara Agama -->

Mursi: Mesir Menghormati Setiap Perjanjian dan Tidak Akan Menjadi Negara Agama

Admin
Rabu, 26 September 2012
Islamedia - Beberapa jam  menjelang pidato bersejarahnya di depan Sidang Umum PBB (26/90, Presiden Mesir Dr. Mohammed Morsi menyampaikan bahwa bangsa Mesir memiliki kekuasaan penuh dan Mesir tidak akan menjadi negara agama serta peran Al-Azhar -dalam mewujudkan Mesir sebagai negara modern dengan konstitusi baru- akan berjalan sesuai undang-undang.

Dalam pertemuannya dengan para pemuka agama kemarin Morsi menyatakan bahwa Islam telah mengajarkannya untuk menjadi pemimpin bagi semua kalangan,dan menegaskan bahwa Mesir akan fokus pada poin-poin kerjasama dengan AS dan menilai sikap pemerintah AS terhadap "Arab Spring" sudah cukup positif.

Menyikapi ketegangan yang sempat terjadi akibat film pelecehan terhadap Rasul, Morsi menegaskan bahwa dia tidak meminta Obama untuk turun tangan lebih dalam, tapi Morsi meminta kongres untuk proaktif menyelesaikan masalah ini. Dalam pernyataannya ia menyampaikan bahwa hal ini merupakan tanggung jawab bangsa Amerika dan kongres untuk melaksanakan proses hukum bagi pelaku tindakan serupa.

Adapun terkait perjanjian damai dengan Israel, Mursi sudah menyampaikan berulang-ulang bahwa Mesir menghormati setiap perjanjian yang sudah dibuat. Akan tetapi perjanjian yang sudah disepakati itu dibuat atas kesepkatan perdamaian yang menyeluruh dan keadilan, pengakuan atas hak-hak bangsa Palestina dan hak-hak para pengungsi sejak 1948.  Oleh karena itu perdamaian hakiki tak akan terwujud selama tak ada itikad baik dari kedua belah pihak.

Sementara mengenai persoalan Suriah, dalam pernyataanya kepada kantor berita BBC Amerika, Mursi dengan tegas menolak campur tangan pihak asing dalam bentuk apapun dan meminta Asad untuk segera mundur dari jabatan presiden.

Mursi juga mengagendakan pertemuan dengan beberapa petinggi negara-negara peserta sidang umum termasuk sekjend PBB, Ban Ki Moon, dan juga para duta Mesir yang ada di AS.

Dalam pidatonya di depan pertemuan ke-68 Sidang Umum PBB, Morsi akan fokus pada revolusi Mesir, periode pembangunan demokrasi, isu-isu nasional dan kawasan khususnya permasalahan Palestina, konflik Suriah mulai dari panggung pemerintahan hingga isu-isu agama.  [Ahram/ HaR]