Menteri Pertahanan Mesir Yang Baru Berhentikan 70 Jenderal Militer -->

Menteri Pertahanan Mesir Yang Baru Berhentikan 70 Jenderal Militer

Admin
Selasa, 04 September 2012
Islamedia - Baru sebulan menjabat, Menteri Pertahanan Mesir yang baru, Abdel Fattah al-Sisi memberhentikan 70 jenderal militer. Dia juga memindahkan jenderal-jenderal yang tergabung dalam Dewan Tertinggi Militer Mesir (SCAF) untuk dipensiunkan.

Keputusan tersebut diambil oleh al-Sisi sebagai bagian dari rencana pembentukan dewan militer Mesir yang baru. Kebijakan ini cukup mengejutkan mengingat al-Sisi belum lama ditunjuk menjadi pengganti Hussein Tantawi, yang pada Agustus lalu diberhentikan oleh Presiden Muhammad Morsi dari jabatannya.

Sebagian besar jenderal militer ini diberhentikan dengan alasan dipensiunkan. Demikian seperti diberitakan oleh surat kabar setempat, al-Shorouk, dan dilansir The Nation, Senin (3/9/2012).

Menurut al-Shorouk yang mengutip sumber pemerintah, ada 6 jenderal yang dipindahkan dari SCAF. Mereka adalah Mamdouh Abdel Hakk, Ismail Etman, Mohsen al-Fangari, Sami Diab, Adel Emara, dan Mokhtar al-Mulia. Keenam jenderal tersebut masih akan mengabdi dalam militer Mesir hingga waktu pensiun mereka tiba.

Sementara itu, hingga saat ini Sisi belum menentukan siapa yang akan menjabat Direktur Intelijen den Pengintaian. Posisi tersebut dijabat Sisi sebelum ditunjuk menjadi Menteri Pertahanan Mesir.

Masih menurut sumber tersebut, mantan Menteri Pertahanan Tantawi akan ditugaskan menjadi penasihat militer presiden Mesir, bersama sejumlah pejabat militer senior lainnya yang telah pensiun.

Diketahui bahwa pada 13 Agustus lalu, Presiden Morsi melakukan tindakan mengejutkan dengan memberhentikan Menteri Pertahanan Hussein Tantawi dan juga Panglima Militer Mesir Sami Anan dalam waktu bersamaan. Hal ini menuai kejutan karena Tantawi yang pernah memerintah Mesir pasca revolusi penggulingan Hosni Mubarak, dikenal sangat berpengaruh dalam pemerintahan Mesir.

Tidak hanya memberhentikan Tantawi, Morsi juga mengamandemen poin penting dalam undang-undang yang memberikan hak legislatif dan hak prerogatif lainnya bagi militer Mesir. Hal ini berpengaruh besar pada ketegangan hubungan Morsi sebagai presiden sipil pertama di Mesir dengan pihak militer. Namun dalam pidatonya, Morsi membela diri dengan menyatakan bahwa dirinya sama sekali tidak berniat untuk meminggirkan pihak militer dengan mengeluarkan keputusan tersebut.

sumber : detik