Pakar Bicara Bahaya Makanan Berkemasan Plastik -->

Pakar Bicara Bahaya Makanan Berkemasan Plastik

Zak
Minggu, 23 September 2012
Islamedia - Penggunaan kantong plastik secara massal dalam kehidupan sehari-hari telah membawa bahaya lingkungan, karena kantong plastik tidaklah bio-degradable (terurai secara alami), kata Ali Eshki, profesor ekologi di King Abdulaziz University, Jeddah.

Ia mengatakan bahwa penggunaan kantong plastik untuk makanan-makanan panas bisa membahayakan kesehatan pengonsumsinya. Ditambahkannya lagi bahwa bahaya itu meningkat jika digunakan jenis plastik yang salah, karena reaksi kimia antara plastik dengan makanan kian menjadi dalam suhu tinggi dan sesuai kondisi makanan itu.

Eshki mengatakan kantong plastik tertentu bisa mencemari makanan dengan bahan kimia. Bahan kimia itu termasuk Styrene, Bisphenol A dan Phthalates yang dapat menyebabkan kanker, penyakit jantung, gagal ginjal, dan masalah reproduksi seperti kemandulan.

Profesor Eshki menyatakan bahwa plastik dibagi menjadi dua kategori umum: termoset dan termoplastik. Termoset lebih tahan lama dan lebih kuat, biasa digunakan utamanya dalam industri mobil, konstruksi, bahan perekat, tinta, dan lapisan pelindung. Termoplastik lebih lembut dan lebih lemah ikatannya, biasa digunakan untuk kotak susu, tikar lantai, dan serat pembuat karpet.

Eshki mengemukakan bahwa menurut Badan Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (US FDA) plastik-plastik jenis yang terakhir tadi tergolong sebagai "bahan yang punya kontak dengan makanan". Sejumlah racun dapat berpindah dari plastik menuju bahan makanan yang diwadahinya. Interaksi paling umum dengan makanan ialah berpindahnya bahan-bahan berbobot molekuler rendah seperti stabilizer, plasticizer, antioksidan, dan monomer dari kemasan plastik pembungkus makanan itu.

Kantong dan kemasan plastik dari toko makanan atau penjaja di pinggir jalan tidak memuat kode pengenal apapun yang menunjukkan apakah aman atau tidak untuk makanan panas, dan malah menyerahkan kepada konsumen untuk menentukan apakah makanan di dalamnya aman atau tidak untuk dikonsumsi.

Ia menyatakan bahwa sebuah studi menunjukkan adanya hubungan dekat antara muatan kimia plastik dengan tingkat diabetes di Inggris, mengingat warga di sana memakai plastik dalam mikrowave untuk memasak dan memanaskan makanan. Ia memperingatkan bahwa air dalam kemasan plastik juga tidak cocok bagi konsumsi manusia dikarenakan wadah itu biasa terekspos atau terkena langsung sinar matahari sewaktu dimuat ke dalam truk-truk pengangkut. [iina]