Aksi #IndonesiaTanpaJIL di Kota Hujan -->

Aksi #IndonesiaTanpaJIL di Kota Hujan

Rabu, 19 September 2012
Islamedia - Untuk pertama kalinya, #IndonesiaTanpaJIL Chapter Bogor menggelar aksi tebar flyer di tempat umum. Aksi ini diselenggarakan di sekitar pada hari Ahad, 16 September 2012, di Lapangan Sempur, Bogor, dengan memanfaatkan waktu Car Free Day yang berlangsung setiap Ahad pagi di kawasan itu.

Menariknya, meskipun aksi ini berlangsung di Bogor dan diprakarsai oleh para aktivis #IndonesiaTanpaJIL dari Bogor, namun para peserta aksi juga ada yang datang dari kota-kota lain. “Alhamdulillaah, aksi ini juga turut didukung oleh para aktivis #IndonesiaTanpaJIL dari luar Bogor. Ada yang datang dari Bekasi, Depok, juga Sukabumi,” ujar Dona, Koordinator #IndonesiaTanpaJIL Chapter Bogor.

Aksi yang digelar kali ini sederhana saja. Seperti di kota-kota lain, #IndonesiaTanpaJIL selalu memulai aksinya dengan membagi-bagikan flyer atau buletin. Publikasi yang dibagi-bagikan itu membongkar pemikiran sesat para pendukung JIL, terutama yang aktif menebar propaganda melalui Twitter. Setelah membacanya, diharapkan masyarakat akan dengan segera menyadari bahaya pemikiran Islam liberal.

Meski baru pertama kali menggelar aksi di Kota Hujan, ternyata sudah cukup banyak yang mengenal sepak terjang #IndonesiaTanpaJIL. “Belum lama mengitari Lapangan Sempur, kami sudah didatangi dua orang pemuda. Rupanya mereka sudah pernah mendengar soal #IndonesiaTanpaJIL sebelumnya dan langsung meminta flyer,” kata Weni, salah satu aktivis #IndonesiaTanpaJIL.

Berbagai reaksi bermunculan dari para pengunjung Lapangan Sempur pagi itu. Sebagian masyarakat yang belum pernah mendengar nama JIL dengan antusias mendengarkan penjelasan dari para aktivis #IndonesiaTanpaJIL. Banyak di antara mereka, terutama kelompok masyarakat yang sudah berusia paruh baya, yang terkejut-kejut begitu mengetahui pemikiran liberal yang sudah menjangkiti sebagian pemuda Muslim ini. Hampir semua orang yang mendapatkan penjelasan sepakat untuk mendukung gerakan perlawanan terhadap Islam liberal.

Pengalaman menarik lainnya juga sempat dirasakan oleh sebagian peserta aksi. Ada sebagian orang yang terlalu cepat membaca flyer dan buletin yang dibagi-bagikan, sehingga menyangka bahwa #IndonesiaTanpaJIL adalah JIL itu sendiri. Namun, kesalahpahaman semacam ini – yang cukup kerap terjadi – biasanya bisa diselesaikan dengan mudah. “Malah ada juga yang menganggap kami ini dealer motor, karena bagi-bagi flyer,” ungkap Ridwan, salah satu peserta aksi.

Hal unik lainnya adalah para aktivis #IndonesiaTanpaJIL sempat bertemu dengan seorang pemuda yang sempat melihat-lihat flyer yang dibagi-bagikan. Di luar dugaan, pemuda itu langsung mengatakan bahwa dirinya adalah salah satu anggota JIL, kemudian langsung pergi tanpa berkata apa-apa lagi. Peristiwa ini, meski tidak diduga sebelumnya, namun sudah dimaklumi oleh para peserta aksi. Sebab, bukan sekali ini saja para aktivis dan pendukung JIL menghindari diskusi.

Setelah aksi di Lapangan Sempur usai, para aktivis #IndonesiaTanpaJIL mendapat kabar mengenai adanya demonstrasi yang digelar oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di sekitar Tugu Kujang untuk memprotes pembuatan film “The Innocence of Muslims”. Secara spontan, #IndonesiaTanpaJIL memanfaatkan aksi tersebut dengan bergabung dan menyampaikan pesan-pesan untuk melawan Islam liberal.

Kebersamaan dengan HTI yang sangat spontan ini secara tidak langsung merupakan bantahan kepada suara-suara sumbang yang sebelumnya menyatakan bahwa #IndonesiaTanpaJIL adalah gerakan yang direkayasa oleh parpol tertentu. Pada hakikatnya, #IndonesiaTanpaJIL adalah gerakan dakwah yang memfokuskan diri pada usaha-usaha membendung Islam liberal yang siap bersinergi dengan kelompok mana pun untuk tujuan tersebut dengan cara-cara yang dibenarkan.


Tim #IndonesiaTanpaJIL Media Center