Islamedia - Memasuki bulan
suci Ramadhan setiap komponen umat islam menyambutnya dengan hati lapang dan
gembira. Tak terkecuali mereka kalangan anak-anak, pelajar, pemuda dan remaja
putra dan putrinya. Masjid dan musholla sebagai rumah ibadah umat Islam dan
pusat kegiatan umat baik di kota maupun di desa penuh sesak dengan jamaah,
terutama di sepuluh hari pertama bulan suci Ramadhan, tak terkecuali mereka
kalangan anak-anak dan remaja-remajinya, turut serta hadir di masjid.
Disisi lain pemandangan lainnya di bulan suci Ramadhan seperti saat ini
adalah fenomena sosial kalangan remaja terutama di saat-saat setelah sholat
Shubuh memenuhi jalan-jalan untuk hanya sekedar mengisi waktunya untuk
jalan-jalan atau mereka kadang menyebutnya dengan istilah asmara subuh.
Atau di saat malam setelah melaksanakan shalat tarawih fenomena di atas sering
kita jumpai.
Disamping itu ada kegiatan tadarus mandiri, agar setiap peserta termotivasi
untuk melakukan tadarus mandiri di dalam bulan Ramadhan maupun di luar bulan
Ramadhan, selain itu bagi mereka yang belum benar atau belum bisa membaca
al-Quran ada bimbingan khusus untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran
melalui program Tahsinul Qur’an.
Sejak dua tahun lalu Rohis RW 18 dan
Masjid Raya Syekh Abdul Qodir selalu mengadakan pesantren kilat Ramadhan
terutama bagi kalangan pelajar, pemuda dan remaja. hal ini disebabkan karena
pendidikan Al-Quran yang diadakan di masyarakat seperti dengan adanya TPA
seolah-olah terputus sampai disitu saja, untuk itu maka Rohis RW 18 telah
menghimpun para pelajar, pemuda dan remaja melalui wadah Generasi Muda dan
Remaja Islam (GEMAR) Islam RW (Facebook : Gemar Islam RW) setiap pekan diadakan
kajian khusus pelajar dan remaja agar menjadi pelajar yang sukses dan
cemerlang.
Kegiatan sanlat seperti ini akan diteruskan lagi nanti pada saat asyrul
awakhir (sepuluh hari terakhir) dari bulan suci Ramadhan dengan kegiatan i’tikaf. [DM].
Pengirim :
Dimyat, S.Ag.