Heboh, Aktivis #IndonesiaTanpaJIL Depok Menerima Ancaman -->

Heboh, Aktivis #IndonesiaTanpaJIL Depok Menerima Ancaman

Jumat, 24 Agustus 2012
Islamedia - Selasa, 21 Agustus 2012, jagad Twitter kembali dikejutkan dengan sebuah serangan yang tak terduga kepada #IndonesiaTanpaJIL, khususnya Chapter Depok. Sebuah akun menyampaikan ancaman akan melakukan pembacokan kepada para aktivis #IndonesiaTanpaJIL Chapter Depok. Sang pemilik akun mengaku sebagai mahasiswa Universitas Indonesia (UI) dalam tweet kontroversialnya berikut:

mana sini ITJ depok gw kuliah di UI, bacok aja anak2 ITJ

Dalam waktu singkat, tweet ini mengundang banyak komentar. Para aktivis dari seluruh Indonesia turut mengomentari ancaman kekerasan fisik yang kali ini dilancarkan kepada gerakan #IndonesiaTanpaJIL. Ancaman semacam ini sangat disesalkan, karena sikap radikal yang hanya mengandalkan kekerasan tidak pernah menyelesaikan masalah.

Penulis buku Islam Liberal 101, Akmal Sjafril, melalui status di fanpage-nya, menyesalkan insiden ini dan mengajak semua orang untuk memahami fenomena ini sebagai sebuah fakta yang tidak benar-benar baru.

“Semua orang harus sadar bahwa yang menyebut dirinya ‘liberal’ sebenarnya sama sekali tidak liberal. Di negara-negara liberal, Islam dipaksa tunduk secara represif. Di Indonesia, kalau kaum liberalis belum melakukan kekerasan, mungkin karena masih merasa kalah jumlah saja. Namun pelan tapi pasti, akan terbuka juga topengnya,” ujar Akmal.

Sebelumnya, Akmal juga pernah menulis tentang fenomena dualisme di kalangan yang menyebut dirinya Islam liberal. Biasanya, Islam liberal mengaku sebagai ideologi yang lahir sebagai respon atas pergerakan Islam fundamentalis. Pada kenyataannya, Islam liberal itu juga sangat fundamentalis, bahkan radikalis. Islam liberal juga menanamkan ideologinya secara represif di kampus-kampus UIN/IAIN sehingga banyak mahasiswanya tidak mendapatkan sumber ilmu lain selain dari referensi yang mengajarkan Islam liberal. Hal ini dikemukakannya dalam artikel “Fundamentalis-Radikalis” (http://fimadani.com/fundamentalis-radikalis/).

Selain para aktivis #IndonesiaTanpaJIL, cecaran juga datang dari para mahasiswa/alumni UI yang merasa bahwa sang pengancam telah merusak nama baik almamaternya. Masalah semakin rumit ketika di tweet-tweet lain ditemukan bukti bahwa ternyata sang pemilik akun justru merupakan mahasiswa baru di Institut Pertanian Bogor (IPB), sementara wallpaper yang dipasang di akun Twitter-nya adalah foto kampus Institut Teknologi Bandung (ITB). Alhasil, keluarga besar UI, IPB dan ITB banyak yang mencela pengancaman yang sangat memalukan dunia akademis ini.

Setelah mendapat kritik pedas secara bertubi-tubi, akhirnya sang pemilik akun pun ‘banting stir’ dengan mengajukan permohonan maaf berkali-kali. Dalam perubahan sikap yang seratus delapan puluh derajat ini, ia meminta maaf kepada pihak-pihak yang telah diancamnya sebelumnya dan civitas akademika yang merasa tercemar namanya. Dalam salah satu tweet-nya, ia malah meminta agar para aktivis #IndonesiaTanpaJIL membantu memberikannya siraman rohani dengan pendekatan yang halus.
  
Sang pemilik akun pun mengaku hatinya menjadi resah karena membaca buku-buku karya para penulis Islam liberal. Salah seorang pendukung #IndonesiaTanpaJIL pun menawarkan untuk meminjamkan buku-bukunya agar ia mengetahui wajah Islam liberal yang sebenarnya.
  
Setelah insiden ini, bio pada akun Twitter tersebut pun berubah. Awalnya, yang tercantum pada bio adalah sebagai berikut:

Pluralist | The Blues ARMY (Chelsea) | Movie addict

Sekarang, bio tersebut berganti menjadi :

Islam | Wong cilik yang butuh hidayah dan selalu mencari tanda2 kebesaran Allah di Bumi Allah | ingin membangun RS di Gaza City Amiin | Let's do Journey
  
Dengan adanya permintaan maaf dan perubahan sikap dari sang pemilik akun, maka #IndonesiaTanpaJIL menganggap permasalahan sudah usai. Meski demikian, insiden ini patut mendapatkan perhatian yang semestinya dari seluruh masyarakat Muslim Indonesia.

Catatan: Karena permintaan maaf sudah disampaikan dan permasalahan sudah dianggap usai, maka identitas pemilik akun yang sebenarnya tidak dipublikasikan.





Tim ITJ Media Center