Islamedia - #IndonesiaTanpaJIL Chapter Malang mengadakan aksi pada hari Sabtu malam, 26 Mei 2012. Aksi digelar di arena Malang Tempo Doeloe (MTD), sebuah agenda tahunan yang menampilkan sisi historis kota Malang. Aksi tersebut diikuti oleh belasan aktivis #IndonesiaTanpaJIL.
Aksi di MTD bukan yang pertama kalinya dilakukan di Malang. Pada tanggal 15 April yang lalu, #IndonesiaTanpaJIL juga menggelar aksi tebar flyer dalam momen Car Free Day (CFD) Ijen Kota Malang. Flyer yang ditebarkan mengungkap pemikiran-pemikiran menyimpang yang ditunjukkan oleh para pengikut Jaringan Islam Liberal (JIL) dalam tweet-tweet mereka.
Di tengah puluhan ribu pengunjung MTD, para aktivis #IndonesiaTanpaJIL beraksi menyebarkan flyer-nya. “Banyak sekali masyarakat yang ingin tertarik, terutama kaum remaja dan pemuda. Mereka ingin tahu banyak tentang Gerakan #IndonesiaTanpaJIL ini, dim ana markasnya, kapan ada aksi tebar flyer lagi, kapan menggelar kajian dan sebagainya,” ujar Andy Kusuma, salah satu aktivis #IndonesiaTanpaJIL Chapter Malang.
Bukan hanya para pengunjung MTD, pihak keamanan yang sedang bertugas pun sangat antusias memberikan dukungan pada aksi simpatik ini. Bukan hanya mendatangi masyarakat, sebaliknya masyarakat pun banyak yang mendatangi para aktivis #IndonesiaTanpaJIL untuk meminta langsung flyer dan sedikit penjelasan mengenai bahaya JIL.
Pada tanggal 30 Mei, #IndonesiaTanpaJIL Chapter Malang kembali beraksi, kali ini di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Aksi tebar flyer sengaja digelar bertepatan dengan acara Seminar Politik yang dihadiri oleh Luthfi Assyaukanie sebagai salah satu narasumbernya. Luthfi Assyaukanie dikenal sebagai peneliti dari Freedom Institute, salah seorang anggota Dewan Pembina Maarif Institute, dan salah satu pendiri JIL. Dalam acara tersebut, Luthfi mengomentari partai-partai Islam, yang menurutnya harus lebih ‘moderat’ lagi dan meninggalkan asas Islam.
Sebelum Luthfi Assyaukanie berbicara, para mahasiswa UMM dan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia yang hadir sebagai peserta dalam seminar tersebut telah mendapatkan flyer #IndonesiaTanpaJIL yang juga membongkar berbagai pemikiran sesat Luthfi. Pada kesempatan itu, Luthfi pun tidak mampu menahan dirinya untuk tidak mengomentari aksi #IndonesiaTanpaJIL tersebut. Menurut Luthfi, ia telah terbiasa dengan aksi penolakan terhadap dirinya yang sebenarnya tidak jarang terjadi. “Alhamdulillaah, seminar politik itu akhirnya sepi peminat, dan aksi tebar flyer cukup sukses dan tepat sasaran,” kata salah seorang aktivis #IndonesiaTanpaJIL.
Setelah kedatangan Luthfi Assyaukanie ke UMM, Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Jamaah AR. Fachruddin (UKM-K JF) UMM segera mengadakan kajian pada tanggal 31 Mei 2012 dengan menghadirkan Ir. Andri Kurniawan, M.Ag. sebagai pemateri. Dalam paparannya, ust. Andri membedah gerakan Islam liberal di Indonesia dan menjelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk membendungnya. Selanjutnya, selain meneruskan aksi tebar flyer, #IndonesiaTanpaJIL Chapter Malang akan terus menggelar kajian-kajian semacam ini untuk melanjutkan perjuangan melawan JIL.
Aksi di MTD bukan yang pertama kalinya dilakukan di Malang. Pada tanggal 15 April yang lalu, #IndonesiaTanpaJIL juga menggelar aksi tebar flyer dalam momen Car Free Day (CFD) Ijen Kota Malang. Flyer yang ditebarkan mengungkap pemikiran-pemikiran menyimpang yang ditunjukkan oleh para pengikut Jaringan Islam Liberal (JIL) dalam tweet-tweet mereka.
Di tengah puluhan ribu pengunjung MTD, para aktivis #IndonesiaTanpaJIL beraksi menyebarkan flyer-nya. “Banyak sekali masyarakat yang ingin tertarik, terutama kaum remaja dan pemuda. Mereka ingin tahu banyak tentang Gerakan #IndonesiaTanpaJIL ini, dim ana markasnya, kapan ada aksi tebar flyer lagi, kapan menggelar kajian dan sebagainya,” ujar Andy Kusuma, salah satu aktivis #IndonesiaTanpaJIL Chapter Malang.
Bukan hanya para pengunjung MTD, pihak keamanan yang sedang bertugas pun sangat antusias memberikan dukungan pada aksi simpatik ini. Bukan hanya mendatangi masyarakat, sebaliknya masyarakat pun banyak yang mendatangi para aktivis #IndonesiaTanpaJIL untuk meminta langsung flyer dan sedikit penjelasan mengenai bahaya JIL.
Pada tanggal 30 Mei, #IndonesiaTanpaJIL Chapter Malang kembali beraksi, kali ini di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Aksi tebar flyer sengaja digelar bertepatan dengan acara Seminar Politik yang dihadiri oleh Luthfi Assyaukanie sebagai salah satu narasumbernya. Luthfi Assyaukanie dikenal sebagai peneliti dari Freedom Institute, salah seorang anggota Dewan Pembina Maarif Institute, dan salah satu pendiri JIL. Dalam acara tersebut, Luthfi mengomentari partai-partai Islam, yang menurutnya harus lebih ‘moderat’ lagi dan meninggalkan asas Islam.
Sebelum Luthfi Assyaukanie berbicara, para mahasiswa UMM dan perwakilan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Indonesia yang hadir sebagai peserta dalam seminar tersebut telah mendapatkan flyer #IndonesiaTanpaJIL yang juga membongkar berbagai pemikiran sesat Luthfi. Pada kesempatan itu, Luthfi pun tidak mampu menahan dirinya untuk tidak mengomentari aksi #IndonesiaTanpaJIL tersebut. Menurut Luthfi, ia telah terbiasa dengan aksi penolakan terhadap dirinya yang sebenarnya tidak jarang terjadi. “Alhamdulillaah, seminar politik itu akhirnya sepi peminat, dan aksi tebar flyer cukup sukses dan tepat sasaran,” kata salah seorang aktivis #IndonesiaTanpaJIL.
Setelah kedatangan Luthfi Assyaukanie ke UMM, Unit Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Jamaah AR. Fachruddin (UKM-K JF) UMM segera mengadakan kajian pada tanggal 31 Mei 2012 dengan menghadirkan Ir. Andri Kurniawan, M.Ag. sebagai pemateri. Dalam paparannya, ust. Andri membedah gerakan Islam liberal di Indonesia dan menjelaskan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk membendungnya. Selanjutnya, selain meneruskan aksi tebar flyer, #IndonesiaTanpaJIL Chapter Malang akan terus menggelar kajian-kajian semacam ini untuk melanjutkan perjuangan melawan JIL.