Tujuan dari kegiatan yang
menarik minat para TKI yang sering tertimpa masalah gangguan jin ini adalah
mempergunakan cuti nasional mereka dengan kegiatan positif merukyah diri
sehingga sehat badan dan sehat ruhani. Selain itu, kajian ini untuk memperbaiki
kondisi keimanan, meluruskan aqidah dan memberikan semangat untuk lebih
mendekatkan diri kepada Allah. Sungguh menjadi kegiatan yang patut diacungi
jempol.
TKI kesurupan, gangguan jin dan beberapa permasalahan
lain yang mengganggu aktifitas para pekerja Indonesia di Johor, Malaysia adalah
salah satu masalah yang banyak di jumpai di sini. Dalam rangka Hari Buruh
Internasional yang bertepatan dengan tanggal 1 Mei 2012, Ikatan Keluarga Muslim
(IKMI) Senai di Johor, Malaysia, mengadakan acara Rukyah Massal.
Kegiatan yang dipandu
oleh ustadz Azhari Jaelani Lc. ini, diawali dengan taujih tentang ruqyah yang sesuai dengan syari’at. Rukyah telah yang
dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad s.a.w. Ustadz lulusan Madinah ini juga
memberikan contoh perilaku masyarakat kita yang telah menyimpang dari ajaran
Islam, seperti menggunakan jimat walaupun ditulis dengan tulisan-tulisan arab
(rajah).
Saat sesi ruqyah akan
dimulai, panitia mendapatkan kenyataan terkumpul 10 jimat atau rajah dari
beberapa peserta. Hal yang sangat mengkawatirkan sekali tentunya. Karena usia mereka rata-rata berusia 20 tahunan. Sehingga
mematahkan pandangan bahwa orang tua saja yang menggukan jimat atau rajah untuk
perlindungan diri.
Mungkin sebagian kita
menganggap hal-hal yang seperti hanya di gunakan pada masa-masa dahulu saja.
Saat masih belum modern, dukun tersebar dimana-mana. Hal-hal yang dianggap
mistik malah banyak penggemarnya. Dunia sudah serba modern. Handphone keren,
gaya keren dan bahkan dukun yang dalam bayangan kita dulu sangar dan misterius
sekarang tidak terlihat. Tapi ajaran dukun dan nenek moyang yang salah kaprah
itu ternyata telah mendarah daging hingga kini.
Saat sesi rukyah
dilaksanakan, benar saja, beberapa peserta memperlihatkan reaksi terdeteksi
gangguan jin. Hal yang bisa dilihat secara kasat mata adalah dengan melihat
keadaan fisik mereka yaitu beberapa perilaku seperti berteriak-teriak, pusing,
dan mual, bahkan ada yang kejang-kejang.
Menyimpan dan
membuat jimat, rajah, dengan alasan agar
aman, selamat dan dimudahkan segala urusan adalah syirik besar yang harus
dihindari. Hal ini adalah permasalahan yang masih sering terjadi dikalangan TKI
yang bekerja di luar negeri.
Pada sesi penutupan ketua
IKMI Kawasan Senai, Darmanto, mengajak agar
semua peserta agar hanya kepada Allah saja memohon pertolongan dan
perlindungan. TKI asal Kebumen ini juga menghimbau agar meninggalkan dan
membuang segala jimat atau rajah dan
tidak perlu takut kepada jin atau setan. Berhubungan dengan jin adalah
perbuatan terlarang di murkai Allah. Oleh karena itu mendekatkan diri dan
memperbaiki ibadah dan aqidah adalah hal utama yang harus dilakukan agar
pengobatan rukyah syariah mendapatkan hasil yang maksimal.
Follow up dari kajian ini, IKMI akan mengadakan pengajian
rutin yang diadakan setiap pekan di tempat-tempat tinggal mereka
(hostel-apartemen perusahaan). Sebagai informasi tambahan, IKMI telah memiliki
cabang di 11 kawasan perindustrian Johor, Malaysia. Bagi TKI yang ingin
bergabung dengan IKMI, bisa mendapatkan informasi di masing-masing ketua IKMI di masing-masing kawasan. Atau
bisa menghubungi langsung ketua IKMI pusat Dimas Pradhasumitra di nomor +60107121986.#
[ikmi]