Islamedia - Sejumlah demontrasi menentang hasil pemilihan presiden Mesir terjadi diberbagai kota di Mesir. Berawal dari ibu kota Kairo, terus menjalar ke beberapa provinsi lainnya seperti Alexandria dan Suez. Mereka menuduh terdapat kecurangan dalam pilpres baru lalu yang menguntungkan Ahmad Syafiq, mantan perdana menteri era Husni Mubarak.
Di Kairo, demonstrasi dipimpin oleh kandidat presiden Khalid Ali bersama sejumlah gerakan aliansi pemuda revolusi, berlokasi di pusat Ibu Kota dan kemudian berpusat di Medan Tahrir. Mereka meneriakkan yel-yel menuntut diturunkannya Ahmad Syafiq dan dibubarkannya pemerintahan militer. Mereka menyatakan akan tetap berada di Medan Tahrir hingga Ahmad Syafiq dilarang ikut dalam pemilihan presiden.
Para pendemo itu memastikan bahwa dalam pilpres ini terjadi kecurangan, setelah sebelumnya memunculkan calon Hamdan Shabahi, bukan kemenangan Syafiq, akan tetapi terjadi manipulasi.
Mereka menuntut dibentuknya Dewan Kepemimpinan Sipil yang menampung beberapa tokoh publik dan politik Mesir, di antaranya adalah Khalid Ali dan DR. Husam Isa.
Adapun di Alexandria juga terjadi demonstrasi di depan masjid Panglima Ibrahim. Para demonstran menuju gedung pusat kampanye milik tim Syafiq di timur kota.
Para demonstran menyeriakkan yel-yel 'Tidak… tidak… untuk para antek..' seraya menyatakan bahwa Syafiq merupakan copy dari Hosni Mubarak.
Di Suez juga terjadi demonstrasi di Medan Tahrir. Demonstrasi berubah menjadi penentangan terhadap hasil pilpres yang dikeluarkan KPU. Mereka menolak pencalonan Ahmad Syafiq dan menganggap keikutsertaannya dalam piplres tak ubahnya sebagai upaya meruntuhkan revolusi Mesir.
(islamtoday/ak)