Islam edia - Sudah menjadi takdir Ilahi, bahwa Indonesia, negeri yang indah ini sering dilanda bencana. Posisi yang "strat...
Islamedia - Sudah menjadi takdir Ilahi, bahwa Indonesia, negeri yang indah ini sering dilanda bencana. Posisi yang "strategis" untuk dihampiri bencana gempa, curah hujan yang tinggi, memang menjadi salah satu faktor yang datang dari alam. Tapi kerusakan alam yang disebabkan oleh manusia juga menjadi faktor yang memperparah keadaan.
Tapi kita harus bersyukur karena meski bencana sering melanda, masih ada jiwa-jiwa sosial yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Tragedi tsunami di Aceh yang terjadi pada 2004 lalu, telah membangkitkan jiwa sosial masyarakat Indonesia. Berbagai relawan yang datang dari berbagai penjuru menghampiri Aceh.
Salah satu wadah yang menjadi tempat jiwa sosial para relawan adalah Lembaga Kemanusiaan PKPU. Islamedia berkesempatan mewawancarai Direktur Pendayagunaan PKPU, Bapak Tomy Hendrajati. Relawan yang sudah melanglang buana hingga Somalia ini berkenan menjawab sodoran pertanyaan dari Islamedia. Berbagi tips nya bagaimana memelihara jiwa sosial. Sebelumnya Islamedia juga sudah pernah mewawancarai Bapak Agung Notowiguno dari PKPU.
Berikut wawancaranya, kami suguhkan untuk anda.
Sudah 13 tahun PKPU berdiri, apa rahasianya yang membuat organisasi relawan
seperti PKPU bisa eksis berdiri selama ini?
1. PKPU memiliki visi untuk membangun kemandirian masyarakat, ruh ini yg mendorong kami, para anggotanya untuk terus bergerak dan bekerja membangun kemandirian masyarakat.
2. PKPU memiliki SDM yg berdedikasi dan loyalitas yang baik tentunya dengan skill yang terlatih pula. Yang menjadikan pekerjaan sbg sebuah amal ibadah
3. PKPU membingkai organisasinya dengan sistem manajemen standar baik ISO 9001: 2001, standar akuntabilitas pengelolaan bantuan kemanusiaan, serta standar manajemen lainnya.
Kira-kira ada berapa relawan yang tergabung dengan PKPU?
Saat ini PKPU memiliki kantor cabang di 17 propinsi, di 35 kota di seluruh Indonesia dan beberapa perwakilan di Luar negeri seperti Inggris, Amerika Serikat, Jepang, Emirat Arab dll. Ada 500 relawan ahli dan lebih dari 2753 relawan umum yang tergabung di PKPU
Apa yang menjadi motivasi bapak bergabung dengan organisasi kepedulian seperti PKPU?
Sejak SMP saya sudah aktif di keorganisasian, dan disini saya banyak belajar utk bisa berhubungan dengan masyarakat. Dan yang terpenting adalah bagaimana memberikan manfaat yang terbaik bagi orang lain. Motivasi inilah yang mendorong saya untuk bergabung di PKPU. Dan alhamdulillah sampai saat ini masih bertahan.
Bagaimana caranya menumbuhkan kepedulian sosial di dalam diri, dan memelihara kepedulian sosial agar tidak hilang?
Dengan saya bergabung di PKPU, tentunya membuat saya banyak berhubungan dengan saudara-saudara kita yang belum beruntung nasibnya. Situasi ini membuat saya banyak bersyukur dan terus berusaha untuk terus peduli dengan segala keterbatasan yg saya miliki. Ssetidaknya lingkungan saya baik di PKPU maupun di keluarga sangat kondusif untuk menanamkan kepedulian kepada sesama.
Beberapa tahun ini, tumbuh organisasi-organisasi swadaya masyarakat yang berkiprah di bidang sosial, seperti PKPU ini. Bagaimana tanggapan anda?
Itu sangat baik. Artinya semakin banyak orang yang mau peduli untuk membantu sesamanya. Apalagi permasalahan sosial negeri ini tidak bisa hanya diselesaikan oleh pemerintah, swasta, apalagi PKPU sendirian. Semua harus saling mendukung dan bersinergi.
Masyarakat Indonesia bisa dikatakan masyarakat yang peduli, karena tak sungkan membantu sesama. Tapi mengapa penyakit sosial seperti kedengkian (berlatar belakang politik, sosial, agama dll), juga korupsi masih marak di Indonesia?
Ya namanya juga manusia, ada yang peduli, ada yang cuek, ada yang dengki ada yang peduli. Kalau nggak begitu ya hidup ini ngga dinamis. Maksudnya ladang amal kita masih luas, mari kita terus beramal.
Ada yang beranggapan kesolehan sosial sudah sangat cukup dan tidak lagi memerlukan kesolehan yang sifatnya vertikal. Biasanya anggapan ini berasal dari ayat "sesungguhnya sholat itu mencegah perbuatan yang munkar". Jadi kalau sudah tidak mengerjakan yang munkar, maka tidak perlu sholat. Bagaimana menurut bapak?
Wah itu tafsir siapa ya?? Ngga bener itu. Yang namanya sholeh ya harus utuh, tidak parsial.
Apakah bapak punya analisa mengapa belakangan ini sering terjadi bencana di Indonesia?
Bukan analisa ya, tapi faktanya bahwa negara kita ini dikelilingi oleh "ring of fire" yaitu berada pada posisi pertemuan 3 lempeng yaitu lempeng pasifik, lempeng eurasia dan lempeng Austalia sehingga menjadi rentan terhadap erupsi gunung berapi, gempa, tsunami, dll. Selain itu eksploitasi alam yang tidak terkendali sehingga menyebabkan longsor, banjir, dll. Tata ruang perkotaan khususnya sehingga menyebabkan kepadatan permukiman yang tidak merata sehingga rentan terhadap bahaya kebakaran.
Apakah bapak yakin kesholehan sosial horisontal (yang telah disempurnakan dengan kesholehan individu vertikal) bisa membuat bangsa ini bangkit dari krisis multidimensi?
Kalau semua orang memiliki kesadaran seperti ini, maka beberapa problem yang tadi anda sebutkan seperti korupsi, konflik pasti akan sangat jauh berkurang. Jadi tidak hanya bangkit tetapi sembuh dari krisis multidimensi. Mudah- mudahan.
Apa pesan-pesan bapak kepada pembaca Islamedia?
Bukan pesan ya tapi sharing saja, mudah- mudahan yang kita bicarakan dalam dialog tertulis ini bisa diambil hikmahnya
1. PKPU memiliki visi untuk membangun kemandirian masyarakat, ruh ini yg mendorong kami, para anggotanya untuk terus bergerak dan bekerja membangun kemandirian masyarakat.
2. PKPU memiliki SDM yg berdedikasi dan loyalitas yang baik tentunya dengan skill yang terlatih pula. Yang menjadikan pekerjaan sbg sebuah amal ibadah
3. PKPU membingkai organisasinya dengan sistem manajemen standar baik ISO 9001: 2001, standar akuntabilitas pengelolaan bantuan kemanusiaan, serta standar manajemen lainnya.
Kira-kira ada berapa relawan yang tergabung dengan PKPU?
Saat ini PKPU memiliki kantor cabang di 17 propinsi, di 35 kota di seluruh Indonesia dan beberapa perwakilan di Luar negeri seperti Inggris, Amerika Serikat, Jepang, Emirat Arab dll. Ada 500 relawan ahli dan lebih dari 2753 relawan umum yang tergabung di PKPU
Apa yang menjadi motivasi bapak bergabung dengan organisasi kepedulian seperti PKPU?
Sejak SMP saya sudah aktif di keorganisasian, dan disini saya banyak belajar utk bisa berhubungan dengan masyarakat. Dan yang terpenting adalah bagaimana memberikan manfaat yang terbaik bagi orang lain. Motivasi inilah yang mendorong saya untuk bergabung di PKPU. Dan alhamdulillah sampai saat ini masih bertahan.
Bagaimana caranya menumbuhkan kepedulian sosial di dalam diri, dan memelihara kepedulian sosial agar tidak hilang?
Dengan saya bergabung di PKPU, tentunya membuat saya banyak berhubungan dengan saudara-saudara kita yang belum beruntung nasibnya. Situasi ini membuat saya banyak bersyukur dan terus berusaha untuk terus peduli dengan segala keterbatasan yg saya miliki. Ssetidaknya lingkungan saya baik di PKPU maupun di keluarga sangat kondusif untuk menanamkan kepedulian kepada sesama.
Beberapa tahun ini, tumbuh organisasi-organisasi swadaya masyarakat yang berkiprah di bidang sosial, seperti PKPU ini. Bagaimana tanggapan anda?
Itu sangat baik. Artinya semakin banyak orang yang mau peduli untuk membantu sesamanya. Apalagi permasalahan sosial negeri ini tidak bisa hanya diselesaikan oleh pemerintah, swasta, apalagi PKPU sendirian. Semua harus saling mendukung dan bersinergi.
Masyarakat Indonesia bisa dikatakan masyarakat yang peduli, karena tak sungkan membantu sesama. Tapi mengapa penyakit sosial seperti kedengkian (berlatar belakang politik, sosial, agama dll), juga korupsi masih marak di Indonesia?
Ya namanya juga manusia, ada yang peduli, ada yang cuek, ada yang dengki ada yang peduli. Kalau nggak begitu ya hidup ini ngga dinamis. Maksudnya ladang amal kita masih luas, mari kita terus beramal.
Ada yang beranggapan kesolehan sosial sudah sangat cukup dan tidak lagi memerlukan kesolehan yang sifatnya vertikal. Biasanya anggapan ini berasal dari ayat "sesungguhnya sholat itu mencegah perbuatan yang munkar". Jadi kalau sudah tidak mengerjakan yang munkar, maka tidak perlu sholat. Bagaimana menurut bapak?
Wah itu tafsir siapa ya?? Ngga bener itu. Yang namanya sholeh ya harus utuh, tidak parsial.
Apakah bapak punya analisa mengapa belakangan ini sering terjadi bencana di Indonesia?
Bukan analisa ya, tapi faktanya bahwa negara kita ini dikelilingi oleh "ring of fire" yaitu berada pada posisi pertemuan 3 lempeng yaitu lempeng pasifik, lempeng eurasia dan lempeng Austalia sehingga menjadi rentan terhadap erupsi gunung berapi, gempa, tsunami, dll. Selain itu eksploitasi alam yang tidak terkendali sehingga menyebabkan longsor, banjir, dll. Tata ruang perkotaan khususnya sehingga menyebabkan kepadatan permukiman yang tidak merata sehingga rentan terhadap bahaya kebakaran.
Apakah bapak yakin kesholehan sosial horisontal (yang telah disempurnakan dengan kesholehan individu vertikal) bisa membuat bangsa ini bangkit dari krisis multidimensi?
Kalau semua orang memiliki kesadaran seperti ini, maka beberapa problem yang tadi anda sebutkan seperti korupsi, konflik pasti akan sangat jauh berkurang. Jadi tidak hanya bangkit tetapi sembuh dari krisis multidimensi. Mudah- mudahan.
Apa pesan-pesan bapak kepada pembaca Islamedia?
Bukan pesan ya tapi sharing saja, mudah- mudahan yang kita bicarakan dalam dialog tertulis ini bisa diambil hikmahnya