Para Mualaf Mentawai Naik Haji Tahun Ini

Islam edia - Delapan dari 35 orang warga muslim di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang akan menunaikan haji tahun ini merupakan mualaf. Merek...

Islamedia - Delapan dari 35 orang warga muslim di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang akan menunaikan haji tahun ini merupakan mualaf. Mereka mendapat perlakuan khusus dari pemerintah.

Sebenarnya, calon jamaah haji (CJH) itu baru mendaftar tahun 2009 dan 2010. Tapi karena ada perlakuan khusus yang seharusnya berangkat tahun 2017 dan 2018, tahun ini akhirnya berangkat menunaikan Rukun Islam yang kelima itu.

“Ini sejarah baru bagi embarkasi Padang. Ada jamaah haji dari Kepulauan Mentawai yang akan berangkat. Ini semua terjadi karena izin Allah SWT. Kalau Allah SWT berkehendak tidak ada satu pun yang mampu menghalangi,” kata Kabid Hazawa Kemenag Sumbar Japeri Jarap, Kamis (15/9).

Kepastian lolosnya sebagian besar mualaf tersebut disampaikan Kepala Kantor Kemenag Mentawai Syamsuir Ilyas usai pengukuhan 23 orang Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi/Debarkasi Padang di Gubernuran.

Menurut Syamsuir, terwujudnya cita-cita para mualaf dari Mentawai itu tak lepas dari perjuangan Kakanwil Kemenag Sumbar ke Kemenag Pusat. Awalnya, saat Sekjen Kemenag RI Bahrul Hayat berkunjung ke Padang beberapa waktu lalu, Pemprov Sumbar meminta agar warga Mentawai diprioritaskan berangkat haji tanpa menunggu 9 hingga 10 tahun ke depan.

“Alhamdulillah, pihak bank penerima setoran biaya penyelenggaran ibadah haji (BPS-BPIH) yakni Bank Nagari dan BRI, telah diberikan informasi kalau 35 orang jamaah tersebut bisa melunasi setoran hajinya. Dan Insya Allah tahun ini segera diberangkatkan,” terang Syamsuir.

Tahun ini, Embarkasi Padang memberangkatkan lebih 7000-an JCH ke Tanah Suci. Jumlah tersebut berasal dari tiga provinsi, yakni Sumbar, Jambi dan Bengkulu. Khusus untuk Sumbar yang sudah melunasi di gelombang pertama dan kedua mencapai 4.463 orang.

Angka tersebut sepertinya akan bertambah lagi, sesuai kebijakan pemerintah pusat, pascatambahan kuota secara nasional 10.000 jamaah se-Indonesia.

Direktur Pelayanan Haji dan Umrah Kemenag Sumbar, Zainal Supi meminta, PPIH yang telah dikukuhkan untuk Embarkasi/Debarkasi Padang harus bekerja keras sehingga layanan haji bisa lebih baik dibanding sebelumnya.

“Kalau sudah baik, benar dan memberikan rasa aman dan nyaman pelayanan yang diberikan panitia, yakinlah hingga ke Tanah Suci untuk beribadah tamu-tamu Allah itu akan merasa gembira pula.

Tapi sebaliknya, kalau panitianya kasar, cemberut dan mengabaikan sistem pelayanan, maka kacaulah jamaah itu,” ujarnya.

Sekprov Sumbar Ali Asmar menekankan PPIH agar meningkatkan layanan dan rasa aman kepada para jamaah. “Tidak mudah menjadikan Padang sebagai Embarkasi Haji. Perlu kerja keras dan keseriusan semua pihak, apalagi mengurus ribuan orang. Karena itu, semua pihak harus mengedepankan kepentingan jamaah,” ujarnya.

Batal Berangkat

Sementara itu, sampai saat ini jumlah CJH Padangpariaman yang telah melunasi ongkos naik haji (ONH) mencapai 205 orang, termasuk 7 orang jamaah yang berasal dari kuota tambahan untuk kategori lanjut usia. “Tambahan kuota haji Padangpariaman untuk kategori lanjut usia sebenarnya 9 orang, tapi yang melunasi ONH baru 7 orang, sementara satu lainnya menyatakan mundur dan satunya lagi masih ditunggu kepastiannya,” ujar Kepala Kemenag Padangpariaman Taslim Mukhtar, kemarin (16/9).

Menurut Taslim, CJH yang masih ditunggu kepastiannya itu disebabkan menunggu kepastian dari pihak keluarganya di perantauan. “Tenggat waktu yang kami berikan, sebenarnya hanya sampai hari ini (kemarin, red), karena Senin semuanya sudah harus dilunasi,” tegasnya.

Taslim mengingatkan CJH agar mematuhi ketentuan, sepeti hanya membawa satu koper berukuran besar paling berat 32 kilogram. “Selain itu, jamaah hanya dibolehkan membawa dua tas tentengan berukuran kecil, sudah termasuk tas tentengan kecil berisi paspor, lain dari itu tidak dibolehkan lagi,” terangnya.(Padang Ekspress)