الله أكبر تسعاً . الله أكبر كبيراً ، والحمد لله بكرة وأصيلاً . الحمد لله الذي خلق السماوات والأرض وجعل الظلمات والنور ، ثم الذين كفر...
الله أكبر تسعاً .
الله أكبر كبيراً ، والحمد لله بكرة وأصيلاً .
الحمد لله الذي خلق السماوات والأرض وجعل الظلمات والنور ، ثم الذين كفروا بربهم يعدلون .الحمد لله الذي سخر الليل والنهار ، والشمس والقمر ، كل في فلك يسبحون .
الحمد لله الذي أنزل على عبده الكتاب ، ليحكم بين الناس فيما كانوا فيه يختلفون .
الحمد لله الذي جعل جنات الفردوس نزلاً يتنافس فيه المتنافسون .
وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، شهادة تنفع العبد يوم لا ينفع مال ولا بنون .
وأشهد أن محمداً عبده ورسوله صاحب الحوض المورود والمقام المحمود واللواء المعقود والكرم والجود ، أول من تفتخ له أبواب الجنان ، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى اليوم الذي تنقطع فيه المنون
الله أكبر كبيراً ، والحمد لله بكرة وأصيلاً .
الحمد لله الذي خلق السماوات والأرض وجعل الظلمات والنور ، ثم الذين كفروا بربهم يعدلون .الحمد لله الذي سخر الليل والنهار ، والشمس والقمر ، كل في فلك يسبحون .
الحمد لله الذي أنزل على عبده الكتاب ، ليحكم بين الناس فيما كانوا فيه يختلفون .
الحمد لله الذي جعل جنات الفردوس نزلاً يتنافس فيه المتنافسون .
وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، شهادة تنفع العبد يوم لا ينفع مال ولا بنون .
وأشهد أن محمداً عبده ورسوله صاحب الحوض المورود والمقام المحمود واللواء المعقود والكرم والجود ، أول من تفتخ له أبواب الجنان ، صلى الله عليه وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى اليوم الذي تنقطع فيه المنون
Allahu Akbar 9x wa Lillahi al-Hamd
Ma’asyiral Hadirin Jama’ah Iedul Fitri Rahimakumullah
Pagi ini, kaum muslimin di seantero dunia merayakan hari kemenangannya dengan mengumandangkan tasbih, menggemakan takbir dan melantunkan tahmid indah melalui bibir-bibir mereka nan basah. Gema indah kalimah thayyibah menghiasi angkasa raya, menyejukkan jiwa dan menenangkan kalbu kita semua. Iedul Fitri, kita rayakan sebagai deklarasi bahwa kita telah mampu melalui hari-hari ujian dan tantangan yang hebat di bulan suci Ramadhan dalam sebuah prosesi riyadhah jiwa yang melelahkan untuk mengungkung hawa nafsu.
Iedul Fitri yang kita rayakan pagi ini merupakan refleksi nyata luapan rasa gembira dari kaum muslimin akan keberhasilan mereka dalam melalui bulan Ramadhan dengan sebaik-baiknya dalam sebuah pertarungan akbar melawan hawa nafsu.
Wajah-wajah sumringah yang memancar cerah pada mereka adalah pantulan kebahagiaan yang tidak mungkin mereka sembunyikan di pagi nan indah dan berlimpah berkah ini.
Mereka sumringah karena telah berhasil meraih beragam kemenangan seusai menunaikan puasa Ramadhan, berupa kemenangan iman atas kekufuran. Pada bulan Ramadhan iman menemukan ruang bernafas dan fasilitas yang melimpah sementara kekufuran menjadi terjepit nyata. Mereka merasakan kemenangan akhirat atas dunia. Tilawah Quran meledak volumenya, salat malam dan tarawih semarak, sedekah melimpah ruah, kejujuran dipelihara, caci maka tak mendapatkan ruangnya. Sabar menghiasi aktivitas kaum muslimin. Latihan disiplin demikian terasa pada saat berbuka dan sahur tiba. Dan yang tak kalah pentingnya adalah munculnya semangat share (berbagi) rasa dengan sesama dan care (peduli) pada mereka.
Allahu Akbar-Allahu Akbar- Allahu Akbar walillahi al-hamd
Ma’asyiral Muslimin Jamaah Shalat Iedul Fitri Rahamikumullah
Pada bulan Ramadhan yang mulia yang baru saja berlalu kita diajarkan karakter dan moralitas dasar unggulan yang sangat dibutuhkan oleh bangsa dan ummat saat ini.
Ramadhan telah mendidik kita dengan keras agar berlaku jujur pada diri sendiri dalam kondisi apapun. Kita dididik untuk tidak makan dan tidak minum dan tidak berlaku maksiat dalam keadaan sendiri atau di tengah keramaian, di bawah tatapan mata manusia atau tanpa tatapan mereka. Puasa memang hanya untuk Allah semata dan karenanya Allah saja yang akan membalas pahalanya sesuai dengan kadar ketakwaannya.
Kita diajarkan untuk memiliki kejujuran tinggi. Karena penyakit paling kronis yang menimpa bangsa kita saat ini adalah karena rapuh, pudar dan suramnya kejujuran, busuk dan bahkan bangkrut dan matinya kejujuran. Bangsa ini terseok-seok dan tertatih karena dikendalikan oleh para elit yang tidak jujur pada Allah, pada diri mereka sendiri dan tentu saja pada rakyat yang dipimpinnya. Negeri besar ini seakan berada di bawah gerombolan perampok dan perompak kolektif yang saling membantu untuk menenggelamkan Indonesia dalam kubangan sejarah dan peradaban dunia. Banyak orang yang kehilangan patner orang-orang jujur yang memiliki visi menjadikan negeri ini mewujud menjadi baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafuur.
يا أيها الذين آمنوا اتقوا الله وكونوا مع الصادقين
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (At-Taubah : 119).
Dan lebih ironisnya lagi ketidakjujuran itu kini menjadi wabah yang terus menyerang seluruh jantung kehidupan masyarakat yang “bermakmum” pada para elitnya yang tidak lagi memiliki integritas moral.Kejujuran yang terus menipis inilah yang menjerembabkan bangsa ini dalam kubangan krisis demi krisis yang berlapis-lapis. Krisis kejujuranlah yang menjadikan bangsa ini sulit keluar dari jepitan kesulitan yang berkepanjangan. Dan jika tidak dilakukan perubahan negeri ini bisa-bisa ambruk.
Melalui kejujuran dan amanah berarti kita menyirami energi positif dan mengkrangkeng energi negatif yang akhirnya akan melahirkan karakter bangsa yang adil dan saling percaya antar warga negara. Kecurigaan akan menepi dan rasa aman akan menebar dan dinikmati bangsa ini. Sebuah bangsa yang tidak memiliki kejujuran akan sangat berat membangun keadilan dan damai di tengah mereka.
Allahu Akbar 3x
Ma’asyiral Hadirin, Jamaah Shalat Iedul Fitri Rahimakumullah
Ramadhan mengajarkan pada kita untuk senantiasa mengkrangkeng egoisme kita, membunuh racun-racun dan virus-virus ganasnya sehingga diharapkan kita menjadi sosok manusia yang memiliki solidaritas tinggi pada sesama. Yang dalam dirinya berdenyut semangat meringankan orang lain dan bukan membebani atau menggerogoti mereka. Semangat tolong menolong dan saling menopang adalah ajaran yang paling sentral dalam puasa Ramadhan ini. Kita dilatih untuk memiliki kepekaan sosial yang tinggi.
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ
Barang siapa meringankan dari seorang mukmin kerumitan-kerumitan dunia Allah akan ringankan dia dari kerumitan hari kiamat. Dan barang siapa yang memberikan kemudahan bagi orang orang yang mendapatkan kesulitan maka Allah akan beri baginya kemudahan di dunia dan akhirat. Barang siapa menutup aib saudaranya yang muslim maka Allah akan tutup dari aib di dunia dan akhirat. Allah akan senantiasa membantu seorang hamba manakala hamba itu senantiasa membantu saudaranya. (HR. Muslim, Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi).
وتعاونوا على البر والتقوى ولا تعاونوا على الإثم والعدوان واتقوا الله إن الله شديد العقاب
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya (Al-Maidah : 2).
Semangat solidaritas dan kebersamaan demikian kental terasa di bulan suci Ramadhan. Semua orang yang puasa sama-sama merasakan lapar dan dahaga yang sama, letih dan lelah yang sama dalam rentang waktu yang sama pula. Kondisi ini akan melahirkan kepekaan hati dan jiwa untuk merasakan derita sesamanya dan membuatnya peduli pada mereka. Spiritnya adalah :
مَنْ أَصْبَحَ لاَ يَهْتَمُّ بِالمُسْلِمِيْنَ فَلَيْسَ مِنْهُمْ
Barang siapa memasuki pagi dan dia tidak peduli dengan urusan kaum muslimin maka dia bukan bagian dari mereka (HR. Hakim).
Semangat membangun solidaritas dan menyingkirkan egosentrisme merupakan pilar karakter utama satu ummat dan bangsa untuk menunjang tegaknya peradaban mereka. Dalam solidaritas yang tinggi akan terasa kekuatan riil kaum muslimin di semua bidang dan lini kehidupan karena akan terjadi saling topang dan saling membantu dan meringankan.
Salah satu bentuk solidaritas yang Islam ajarkan kepada para pemeluknya adalah zakat, infak dan sedekah. Zakat, satu pilar utama Islam, adalah sarana utama untuk meringankan beban orang-orang yang tidak mampu, fakir dan miskin dalam usaha membuat mereka dekat kepada Allah. Dengan membantu mereka maka kesibukan mereka untuk memburu dunia hingga melupakan akhirat akan menjadi teredam, waktu mereka menjadi lebih leluasa dan membuat mereka terjauhkan dari kekufuran. Zakat juga memiliki hikmah untuk mengikis rasa kikir dan tamak yang menjadi tabiat manusia. Dengan zakat dan infak maka manusia akan berhasil membuang jauh-jauh penyakit jiwa berupa cinta yang overdosis pada dunia dan hartanya. Harta yang dimiliki oleh orang-orang kaya itu tak lain adalah nikmat yang dikaruniakan Allah kepada mereka dalam jumlah yang melebihi kebutuannya. Maka sebagai bentuk syukur nikmat seseorang harus mengeluarkan kelebihan itu sesuai dengan yang Allah tetapkan. Mengeluarkan zakat infak dan sedekah adalah refleksi kejujuran diri, kelapangan hati, kedermawanan jiwa pada sesama dalam rangka berbagi dan membunuh egosentrisme.
Allahu Akbar 3x
Ma’asyiral Hadirin Jamaah Iedul Fitri Rahimakumullah
Kini kita merayakan Iedul Fitri dengan gelombang suka cita. Namun haruslah kita waspada bahwa kita tidak menjadi hamba Ramadhani namun kita semua menjadi hamba Rabbani. Kita tidak hanya beribadah kepada Allah dengan semangat berkobar hanya pada bulan Ramadhan saja namun benang kuat spiritual kita akan terus kita jaga pada bulan-bulan yang lain di luar Ramadhan.
Karakter-karakter unggulan harus terus menghiasi tindakan walaupun kita berada di luar Ramadhan. Jujur, amanah, tanggung jawab, disiplin, syukur berbagi pada sesama hendaknya tetap mengkristal kuat dan kokoh pada jiwa kita. Semua sifat dan karakter yang akan mengokohkan fitrah kita hendaknya terus kita sirami dengan amal-amal taqarrub kepada Allah.
Ikhlas bekerja dalam segala kondisi, sabar menghadapi semua situasi, syukur atas semua nikmat yang Allah beri perlu senantiasa kita junjung tinggi. Rela berkorban pada sesama sebagai bentuk tanggung jawab harus kita kokohkan dan rawat dengan seksama.
Bertindak adil pada siapa saja tanpa melihat agama, ras, golongan dan agama hendaknya mengejawantah dalam fakta dan realitas. Sifat sederhana, rendah hati arif dan bijaksana hendaknya menjadi hiasan perilaku kita.
Menjadi manusia bervisi jelas dan bermisi tegas hendaknya menjadi ciri utama setiap kita. Menjadi manusia solutif dan bukan problematik adalah tujuan kita semua.
Bangun komunikasi dengan sesama untuk membangun peradaban mulia haruslah kita lakukan agar dunia merasakan kedamaian Islam. Jadilah manusia yang senantiasa memberi inspirasi pada orang lain untuk melakukan kebaikan dan menjadi motivator bagi yang lain untuk sukses dunia akhirat.
Dengan karakter-karakter inilah fitrah kita akan terjaga dari gerusan zaman yang ganas, dari terjangan masa yang menghancurkan. Di sebuah zaman dimana manusia merasa atau tidak merasa, sadar atau tidak sadar telah banyak mengotori fitrahnya.
فأقم وجهك للدين حنيفا فطرة الله التي فطر الناس عليها لا تبديل لخلق الله ذلك الدين القيم ولكن أكثر الناس لا يعلمون
Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui (QS Ar-Ruum : 30).
Tunduklah pada Allah dan teruslah berjalan di atas fitrah kita semua agar dunia terasa indah dan di akhirat masuk surga.
« اللَّهُمَّ اقْسِمْ لَنَا مِنْ خَشْيَتِكَ مَا يَحُولُ بَيْنَنَا
وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ
وَمِنَ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا
وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا
أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى
مَنْ ظَلَمَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلاَ تَجْعَلْ
مُصِيبَتَنَا فِى دِينِنَا وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا
وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ
يَرْحَمُنَا »
وَبَيْنَ مَعَاصِيكَ وَمِنْ طَاعَتِكَ مَا تُبَلِّغُنَا بِهِ جَنَّتَكَ
وَمِنَ الْيَقِينِ مَا تُهَوِّنُ بِهِ عَلَيْنَا مُصِيبَاتِ الدُّنْيَا
وَمَتِّعْنَا بِأَسْمَاعِنَا وَأَبْصَارِنَا وَقُوَّتِنَا مَا
أَحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الْوَارِثَ مِنَّا وَاجْعَلْ ثَأْرَنَا عَلَى
مَنْ ظَلَمَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلاَ تَجْعَلْ
مُصِيبَتَنَا فِى دِينِنَا وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا
وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ
يَرْحَمُنَا »
Ya Allah curahkanlah kepada kami rasa takut pada-Mu hingga kami mampu menjauhkan diri dari bermaksiat pada-Mu, karunialah kami nikmat taat pada-Mu yang menggiring kami menuju surga-Mu. Hunjamkanlah dalam hati kami keyakinan yang membuat kami terasa ringan menjalani ujian dunia. Jadikanlah pendengaran, penglihatan dan kekuatan kami sebagai nikmat hidup yang Engkau karuniakan di dunia, dan jadikanlah sebagai warisan bagi generasi pelanjut kami. Ya Allah, arahkanlah perlawanan kami pada orang yang menzalimi kami. Tolonglah kami dalam menghadapi orang yang memusuhi kami. Janganlah Engkau biarkan kami larut bencana dalam urusan agama kami. Janganlah Engkau biarkan kami larut dalam urusan dunia. Janganlah Engkau biarkan kami merasa cukup dengan ilmu kami punya. Dan janganlah Engkau berikan kekuasaan kepada orang-orang yang tidak menyayangi kami.
Ya Allah Dzat yang Mahasegala, limpahkan pada kami keberanian untuk melawan semua arus kejahatan yang melanda negeri ini lewat dakwah-dakwah kami yang menyentuh bagian paling dalam nurani mereka. Jadikan kami orang-orang yang mengusung suluh kebenaran yang tiada pernah padam dan redup dimanapun kami berada. Jadikan kami manusia-manusia pembawa panji “furqan” yang tegas membedakan antara kebatilan dan kebenaran agar kami terhindar dari kebatilan yang hanya akan membuat kami tertunduk lesu lunglai saat menghadap-Mu di Hari Akhir.
Ya Allah, Dzat Yang Mahasegala...Tanamkan benih kasih-Mu dalam jiwa kami agar kami bisa menyerap dan menaburkan benih kasih-Mu itu pada manusia dan semesta lewat tindak-tindak peduli kami yang meringankan beban mereka. Jadikan tangan-tangan kami senantiasa terbuka untuk mengalirkan nikmat-nikmat yang Engkau berikan kepada saudara-saudara kami yang papa. Jadikanlah semangat berkorban sebagai hiasan dinding hati kami.
Ya Allah, Dzat Yang Mahasegala...tanamkanlah sifat-sifat utama dalam jiwa kami agar kami bisa membangun negeri yang porak poranda dilanda tsunami moralitas rendah ini. Tanamkanlah kejujuran dan amanah dalam diri kami, kokohkan keadilan dan kasih sayang dalam jiwa kami, patrikan tanggung jawab pada dinding qalbu kami.
Ya Allah, Dzat Yang Mahasegala...Jadikan syukur dan sabar sebagai sayap-sayap kehidupan kami, yang siap mengepak mengarungi kerasnya kehidupan ini. Jadikanlah ikhlas berakar kuat dalam hati kami agar amal-amal kami tidak rusak dan busuk oleh riya’ dan sum’ah yang mungkin melanda kami.
Ya Allah, Dzat Yang Mahasegala...Jadikanlah kami sumber solusi bagi sesama manusia, melalui visi dan misi akhirat kami. Dan jadikanlah kami sebagai sumber inspirasi yang membuat banyak orang terangsang melakukan beragam kebaikan melalui perilaku kami.
Ya Allah, Dzat Yang Mahasegala...di Hari Fitri ini jadikanlah kami para pemenang sejati. Dengan hati kembali suci, pikiran kembali jernih, langkah semakin pasti untuk meniti jalan-Mu yang abadi.
Wahai Dzat Yang Mahasegala...harapan dan munajat kami di ujung doa ini...jadikanlah kami manusia-manusia fitrah yang senantiasa akrab dan intim bersama-Mu, dan senantiasa taqarrub pada-Mu di setiap siang dan malam-Mu...tanpa henti!!
ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار وصل اللهم
على سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه ومن اتبعه إلى يوم الدين والحمد لله
رب العالمين
أقول قولى هذا وأستغفر الله لي ولكم
على سيدنا محمد وعلى آله وأصحابه ومن اتبعه إلى يوم الدين والحمد لله
رب العالمين
أقول قولى هذا وأستغفر الله لي ولكم
Wallohu 'alam,
Samson Rahman