Irwan Prayitno Benar-Benar Pemimpin

Islam edia - “Pak Gubernur kita ini benar-benar seorang pemimpin. Pintar, tidak sombong. Dekat pula dengan rakyat. Hebatnya lagi, dia juga ...

Islamedia - “Pak Gubernur kita ini benar-benar seorang pemimpin. Pintar, tidak sombong. Dekat pula dengan rakyat. Hebatnya lagi, dia juga pandai berdakwa,” ujar seorang lelaki tua, ketika mendengar Gubernur Sumatera Barat H. Irwan Prayitno berdakwa dihadapan jamaah Masjid Raya Sungai Rambah, Nagari Pilubang, Kecamatan Sungai Limau, Padang Pariaman, Minggu (24/7).

Gubernur Irwan Prayitno hari itu memang sengaja diundang oleh pemuka-pemuka masyarakat setempat. Diundang untuk memberikan pencerahan dalam rangka menyambut datangnya bulan suci Ramadhan, 1432 H. Begitu berharapnya bisa bertemu gubernur, warga setempat tampak datang memadati pelataran parkir Masjid Raya Sungai Rambah.

Yardi, selaku ketua panitia penyelenggara tabligh akbar Irwan Prayitno, menyebutkan, bahwa kehadiran gubernur di Sungai Rambah adalah sebuah kehormatan bagi mereka. Seperti juga dilontarkan oleh Haji Juli, pengurus PKDP Pekanbaru asal Sungai Rambah, semenjak bumi takambang, barangkali baru kali itulah daerah mereka ddatangi gubernur.

Dikatakan Yardi, yang juga mantan anggota DPRD Padang Pariaman, Sungai Rambah adalah daerah yang sangat subur. Sangat cocok buat usaha pertanian. Cuma sayang, karena masih kurangnya dukungan infrastruktur, lahan pertanian belum begitu memberikan dampak ekonomi bagi masyrakat. “Sekaitan itu, kami berharap, Bapak Gubernur bisa membantu kami keluar dari belenggu kemiskinan ini,” ulasnya.

Gotong royong

Hari itu, Irwan Prayitno datang ke Sungai Rambah ketika masyarakat setempat juga tengah bergotong royong membuka ruas jalan baru sepanjang kurang lebih, 2 Km. Ruas jalan yang akan menghubungkan masyarakat Sungai Rambah dengan Korong Koto Pauah, Nagari Kuranji Hilir. Menurut masyarakat setempat, dengan terbukanya ruas jalan tersebut itu bisa mempersingkat jarak, mereka ke pasar ibukota kecamatan.

Selama ini, kata Haji Juli, untuk membawa hasil pertanian ke Pasar Sungai Limau, masyarakat Sungai Rambah harus menempuh kurang lebih 15 kilometer. ”InsyaALLah, dengan terbukanya jalan ini nanti, Pak Gubernur, itu bisa mempersingkat jarak sekitar 13 kilometer,” jelas Haji Juli. Sembari memohon kepada gubernur untuk dapat membantu pengerasan ruas jalan baru tersebut.

Disamping jalan, perantau yang terbilang sangat peduli dengan kampung halamannya itu, juga menyinggung soal irigasi pertanian mereka yang hancur sejak 20 tahun yang lalu. Dikatakan, sejak rusaknya irigasi Lubuk Napa, ratusan hektar sawah masyarakat di Sungai Rambah jadi sawah tadah hujan.

”Kami mau bergotong royong, Pak Gubernur, tapi untuk membangun irigasi tersebut, rasanya terlalu berat bagi kami. Sekaitan itu pula, kami juga mohon kapada Bapak Gubernur untuk dapat membantu perbaikan irigasi tersebut,” ulas Haji Juli.

Menanggapi apa yang disampaikan Haji Juli dan Yardi, Gubernur Irwan Prayitno yang didampingi Bupati H. Ali Mukhni dan Wakil Bupati H. Damsuar, menyatakan akan mengupayakan perbaikan irigasi tersebut. Namun, sebelumnya dia juga mengajak masyarakat Sungai Rambah agar terus membudayakan kegiatan gotong royong.

Bhakti Gotong Royong, kata gubernur tidak hanya sebagai budaya masyarakat Minang. Tapi juga merupakan salah satu seruan Allah. Allah memerintahkan ummat Islam agar bergotong royong bekerja sama dalam membangun kehidypan dan menegakkan kebenaran.

Sebelumnya, Irwan Prayitno juga memberikan apresiasi kepada Bupati dan Wakil Bupati Padang Pariaman yang telah menjadikan kegiatan gotong –royong sebagai salah satu program prioritasnya.

Kegiatan bulan bhakti gotong royong sekali sebulan yang melibatkan seluruh pejabat. Pemkab itu, patut dijadikan model.

Kepada Singgalang, Ali Mukhni menyebutkan begitu dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati, dia dan Damsuar langsung mencanangkan kegiatan bulan bhakti gotong royong. Kegiatan yang melibatkan seluruh SKPD tersebut dilaksanakan sekali sebulan di nagari.

Sekarang ada 60 nagari di Kabupaten Padang Pariaman. Berarti dalam setahun masing-masing nagari akan mendapat satu kali giliran menjadi tuan rumah penyelenggara bulan bhakti gotong royong.

Ali Mkhuni berharap, kegiatan gotong royong sudah lama hilang di tengah-tengah masyarakat, bisa didangkitkan kembali. Kalau tidak bisa sekali seminggu, sekali dua minggu. Tidak juga bisa sekali dalam dua minggu, minimal sekali sebulan masyarakat di masing-masing korong di kabupaten Padang Pariaman bisa bergotong royong.

Menurut Ali Mukhni, kegiatan gotong royong adalah kekuatan tersendiri bagi masyarakat dalam memacu laju pembangunan di daerahnya. Dengan bergotong royong, masyarakat tidak hanya bisa menggali swadaya, tapi juga bisa memperkokoh rasa persaudaraan antar sesama. ”Inilah yang perlu kita gali kembali,” terangnya.

sumber : singgalang