
Rupanya pasukan keamanan Suriah tidak hanya cukup menduduki kota Jisr Syugur. Merekapun menelusuri kota-kota yang bersebelahan dan melakukan penggeledahan dan penangkapan. Dalam penggeledahan di sebuah kampung yang terletak di sebelah utara kota Jisr Syugur, lebih dari seratus orang penduduk yang mereka curigai ditawan.
Kantor berita Reuters mengutip penuturan para pengungsi dari Jisr Syugur yang kini berlindung di perbatasan Suriah dan Turki menyatakan bahwa tentara melakukan penggeladahan di wilayah sebelah timur dan menangkap ratusan orang yang berusia antara 18-40 tahun. Cara ini mirip dilakukan pada berbagai operasi militer pasukan Suriah di tempat lain semenjak meletusnya demonstrasi tanggal 15 Maret lalu.
Ditambahkan pula dalam laporan tersebut, bahwa pasukan keamanan yang menyerbu kota Jisr Syugur dikomandoi oleh Mahir Asad, saudara kandung Basyar. Diberitakan bahwa dia melakukan cara yang sama di daerah yang lain untuk memadamkan perlawanan.
Ditengah kecaman internasional atas tindakan brutal pemerintah Suriah terhadap rakyatnya, demonstrasi menentang pemerintah terus berlangsung di berbagai kota Suriah. Di antaranya terjadi demonsrasi menuntuk turunnya rezikm pada Ahad sore di daerah Maydan, di tengah Ibu Kota Damaskus, begitu pula terjadi di Hamat, Laziqiyah dan Hims.
Sementara itu, Syekh Muhammad bin Ali Ash-Shabuny, ketua Rabithah Ulama Suriah menekankan kembali pentingnya meneruskan revolusi Suriah dengan cara damai. Khususnya dalam menghadapi apa yang dia sebut sebagai 'tindakan barbar' yang dilakukan oleh partai Ba'ts.
Ash-Shabuny juga menjelaskan melalui saluran telepon kepada Aljazeera alasan seruan Rabithah Ulama dalam surat edarannya untuk tetap menjalankan demonstrasi damai agar masyarakan mawas diri terhadap upaya pemerintah yang menghendaki agar rakyat mengangkat senjata.
(ist)