Islamedia - Segera setelah turun dari pesawat, saya buru buru langsung buka WA, kalau kalau ada WA dari Ummu Fidah sapaan akrab istri Pak Bupati Berau H. Muharram. "Kami baru tiba di bandara. Bagaimana kondisi beliau Bu ?" saya kirim WA jam 16.33 ke Ibu. Tidak ada jawaban beberapa menit. Sampai jam 16.49 muncul notifikasi WA. Saya langsung ada firasat. "Innalillahi wa innaolaihi rojiun. Abi sdh d panggil Allah", bunyi WA balasan Ibu.
Tidak terasa air mata meleleh menahan haru. Saya diam sejenak sembari berdoa. Semoga beliau termasuk dari kalangan para syuhada. Dalam hadits disebutkan
عن
حفصة حَفْصَةُ بِنْتُ سِيرِينَ
قَالَتْ قَالَ لِي أَنَسُ
بْنُ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ يَحْيَى بِمَ مَاتَ
قُلْتُ مِنْ الطَّاعُونِ قَالَ
: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الطَّاعُونُ
شَهَادَةٌ لِكُلِّ مُسْلِمٍ
Dari Hafshah Binti Sirin, ia
berkata, 'Anas bin Malik telah berkata kepadaku,' Apa penyebab kematian Yahya
Bin Abi 'Amrah? aku menjawab: "Oleh (penyakit) Tho'un", lalu ia
berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Tho'un penyebab mati syahid bagi setiap
muslim". (HR Bukhari).
Kami bergegas menuju ruang Bougenville RSPB dimana beliau dirawat. Hanya bertemu beberapa dokter dan petugas kesehatan. Kami sibuk berkoordinasi dengan pihak RSPB terkait rencana pemakaman karena ada keinginan keluarga dan masyarakat Berau agar beliau dimakamkan di Berau. Mohon maaf bagi yang menelpon dan belum sempat dijawab karena sibuk berkoordinasi.
Akhirnya diputuskan untuk dimakamkan di KM 15 Balikpapan. Setelah acara pelepasan oleh Walikota Balikpapan beserta Dandim dan Kapolres, iring iringan kendaraan jenazah mulai bergerak disaksikan oleh masyarakat yang berdiri dipinggir jalan. Sebagian masyarakat mengabadikan dengan HP masing masing.
Sepanjang perjalanan ke pemakaman, saya terkenang kembali sosok pejuang tangguh yang bekerja ikhlas, bekerja cerdas, bekerja keras dan bekerja tuntas. Banyak kenangan yang dapat menjadi ibrah dari kehidupan pejab yang relatif singkat ini.
Saya yakin beliau ikhlas karena selalu mendasarkan semua aktivitas hidupnya sebagai ibadah. Kalau masalah ibadah beliau yang lebih sering saya panggil dengan sebutan Ustadz, daripada sebutan Pak Bupati ini, memang luar biasa. Ramadhan terakhir beliau diisi dengan tilawah Al-Qur'an minimal 10 juz per hari. Minimal beliau khatam 10 kali dalam bulan suci ini. Itu info yang saya dapat dari orang lain. Mungkin lebih banyak lagi yang sebenarnya beliau lakukan. Urusan ibadah sunnah lainnya juga beliau rajin apalagi yang wajib. Pendek kata hidup ini adalah ibadah untuk mengejar janji Allah sebagaimana yang sering beliau sampaikan.
Tanggal 14 Januari 2020, saya dilantik pagi itu menjadi Direktur PDAM Tirta Segah oleh Pak Wabup Berau. Siang WA Pak Bupati sudah masuk ke HP saya untuk minta perbaikan pelanggan yang sudah beberapa hari air PDAM nya tidak mengalir di Gang Taubah Gunung Panjang. Sempat terpikir ketika itu, level Bupati mengurus hal sedetil itu. Saya bersangka baik bahwa itulah bentuk tanggung jawab seorang pemimpin untuk memastikan rakyatnya mendapat pelayanan terbaik yang bisa diberikan. Ini beliau lakukan cukup sering terutama dalam 3 bulan awal saya jadi Direktur. Setelah itu beliau agak mengurangi bicara hal detil tapi lebih banyak menanyakan kendala daerah daerah yang belum dilayani oleh PDAM atau hal umum lainnya. Saya melihat ini sebagai bukti kerja cerdas beliau dalam manajemen pemerintahan yang baik.
Bicara kerja keras, memang sudah menjadi sikap hidup beliau yang sudah ditempa sejak kecil. Saya ingat ketika di Jepang mendamping beliau, kami ada pertemuan dengan orang dari kedutaan sampai jam 11.30 malam membahas rencana pengiriman tenaga magang. Sudah terlalu malam sebenarnya karena besok acara masih padat sejak pagi. Ternyata sebelum subuh beliau WA, "Setelah shalat subuh kita langsung jalan ya," ajaknya. Rupanya beliau ingin tahu bagaimana kehidupan orang Jepang sehingga bisa semaju sekarang. Acara jalan pagi ini tentu diluar acara resmi Badan Koordinasi Penanaman Modal yang mendatangkan Bupati Berau ke Jepang bersama Gubernur Kaltim yang akhirnya diwakili Pak Sekda. Pak Bupati rupanya ingin melihat gorong gorong, sambungan air minum, listrik dll. Tidak lupa menyempatkan menyapa dan berfoto bersama anak anak yang hendak pergi sekolah.
Bicara tentang bekerja tuntas, beliau selalu memantau progres kegiatan yang sudah diprogramkan. Program SiGAP salah satu yang sering beliau pantau langsung. Saya ingat cerita Pak Sekda yang langsung ditanya Pak Bupati ketika ada pemotongan Anggaran Dana Kampung. "Saya belum sempat duduk sudah ditanya Pak Bupati, kenapa ADK dipotong", ujar Pak Sekda. Alhamdulillah kerja keras membuahkan hasil yang menggembirakan ketika Kabupaten Berau sukses meningkatkan status Indeks Desa Mandiri mengungguli kabupaten lainnya. Bahkan Bupati Berau diminta presentasi tentang keberhasilan program pemberdayaan desa oleh Kementerian Desa PDT di Hotel Sultan Jakarta.
Dalam urusan keluarga, Allah berikan keluarga terbaik kepada beliau. Meskipun baru 1 orang dari 5 anaknya yang hafal 30. Juz tapi semuanya terbilang berakhlak baik dan berpendidikan. Hamdan putra ketiga beliau yang menjadi imam shalat jenazah. Ibu selalu setia dan tegar mendampingi sampai detik akhir. Kisah para dokter menyaksikan kebersamaan Ustadz Muharram dengan Ummu Fidah saling berpelukan dan meminta maaf. Dokter bilang waduh ini sepertinya tidak lama lagi saatnya. Padahal kondisi beliau saat itu sadar sepenuhnya. Dr Elis bilang bahwa merawat beliau ini seperti bukan merawat pejabat. Seperti rakyat biasa saja katanya.
Bicara tentang beliau memang
tidak ada habisnya. Selalu ada saja teladan yang bisa kita dapatkan dari
kehidupan beliau.
Selamat jalan Bapak H. Muharram. Semoga engkau tengah bergabung bersama rombongan dimana Rasulullah Saw berada di depan diiringi para Nabi, para siddiq, para syuhada dan para shalihin seperti yang sering kita bicarakan dalam diskusi mengasikkan ber jam-jam.
Terima kasih kepada semua pihak
yang telah memfasilitasi proses perawatan beliau selama ini. Semoga semua yang
kita lakukan bernilai ibadah disisi Allah SWT.
Ditulis oleh :
Saiful Rahman
Direktur PDAM Tirta Segah
[islamedia].