Islamedia - Fitnah
menurut adalah keadaan yang membuat seseorang atau suatu kelompok yang tidak
mampu melihat dengan jelas, membedakan dengan pasti, mana yang benar dan mana yang salah. Demikian diutarakan Ahmad Rofiqi di Jakarta pada awal Januari lalu.
“Konspirasi
untuk menjatuhkan, merusak Islam selalu ada. Di jalan dakwah, kita akan selalu bertemu orang atau
kelompok yang ingin menghentikan Islam, di Al-Qur’an pun sudah disebutkan demikian.
Mereka berkoordinasi, berunding, bersiasat, untuk menjatuhkan Islam, menghancurkan dakwah
kita,”
ungkap
alumnus Islamic
Call College Tripoli Libya Program Quranic Studies itu pada Rabu (9/1) malam.
Ia menjelaskan, konspirasi seperti itu juga terjadi
sejak dahulu.
“Sepeninggal
Rasulullah
salallahu’alaihi wassalam, terjadi sebuah fitnah kubro yang pertama, yang bermula dari terbunuhnya Umar
bin Khattab radhiallaahu
‘anhu,” tambahnya dalam pertemuan ke-13 Sekolah Pemikiran Islam
(SPI) Jakarta di Aula Imam Al-Ghazali di bilangan Kalibata itu.
Pendiri
sekolah alam Jatinangor tersebut
juga
memaparkan, bahwa fitnah kubro pertama tadi menghasilkan empat kelompok. Keempat kelompok dimaksud yaitu kelompok
Syi’ah yang sangat memuja Ali bin Abi Thalib, kelompok Khawarij yang sangat
membenci Ali bin Abi Thalib, kelompok
Murji’ah
yang tidak bersikap dan tak acuh, cenderung sekuler, serta mendiamkan kemungkaran, dan
yang terakhir adalah kelompok Ahlussunnah wal jama’ah yang masih murni memegang
ajaran Islam.
“Materi
ini menarik banget.
Meski
sudah sering dengar, tapi
kali ini benar-benar lengkap kisahnya dan banyak disuguhi wawasan baru,” tutur
Maya salah seorang peserta SPI Angkatan
9 seusai perkuliahan. [darima/ajeng/abe/islamedia]