Islamedia - Pemimpin Oposisi Ibrahim Mohamed Solih berhasil mengalahkan petahana dan memenangkan Pemilu Presiden di Maladewa, senin 24 September 2018.
Kemenangan Ibrahum merupakan pukulan bagi China yang telah berinvestasi jutaan dolar dalam berbagai proyek yang digarap pemerintah saat ini.
Presiden petahana Maladewa Abdulla Yameen yang memiliki hubungan erat dengan China mengakui kekalahannya setelah Komisi Pemilu menjelaskan, Solih menang pemilu dengan selisih 16,7% suara.
Seperti diketahui bahwa Maladewa merupakan kepulauan yang terletak 523 km barat daya ujung selatan India. Negara itu terkenal dengan tempat tujuan liburan mewah.
Meski demikian, warga mayoritas Muslim yang jumlahnya kurang dari setengah juta jiwa mengalami transisi demokrasi sangat sulit setelah berakhinya tiga dekade pemerintahan otoriter pada 2008.
“Ini momen kebahagiaan, momen harapan. Ini perjalanan yang berakhir di kotak suara karena rakyat menginginkannya,” Ujar Ibrahim di ibu kota Male dilansir dari sindonews, selasa(25/9/2018).
Sebelum pilpres, pihak oposisi menyatakan pihaknya akan meninjau ulang investasi China, terutama karena khawatir dengan jumlah utang yang ada. Para pakar memperingatkan pemerintah bisa terjatuh dalam jebakan utang.
Kemlu Maladewa menyatakan pemilu berjalan lancar dan damai serta tanpa insiden besar. “Tingkat partisipasi pemilih sebesar 89,2% dan hasil resmi akan diumumkan pada 30 September,” kata pernyataan Komisi Pemilu.[islamedia].