Hari ini adalah hari agung nan mulia. Hari pamungkas penutup hari-hari paling utama sepanjang tahun _(afdhalu ayyâmi ad-dunyâ)_, yaitu sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ،
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ،
اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ،
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْراً، وَاْلحَمْدُ للهِ كَثِيْراً، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ، وَللهِ اْلحَمْدُ .
اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ سَهَّلَ لِعِبَادِهِ طُرُقَ اْلعَبَادَةِ وَيَسَّرْ، وَتَابَعَ لَهُمْ مَوَاسِمَ اْلخَيْرَاتِ لِتَزْدَادَ أَوْقَاتُهُمْ بِالطَّاعَاتِ وَتَعَمَّرْ، اْلحَمْدُ للهِ عَدَدَ حُجَّاجِ بَيْتِهِ الْمُطَهَّرْ، وَلَهُ اْلحَمْدُ أَعْظَمُ مِنْ ذَلِكَ وَأَكْثَرْ، اْلحَمْدُ للهِ عَلَى نِعَمِهِ الَّتِي لَا تُحْصَرْ، وَالشُّكْرُ لَهُ عَلَى آلَائِهِ الَّتِي لَا تُقَدَّرْ،
وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ مَلَكٌ فَقَهَّرْ، وَتَأَذَّنَ بِالزِّيَادَةِ لِمَنْ شَكَرْ، وَتَوَعَّدَ بِاْلعَذَابِ مَنْ جَحَدَ وَكَفَرْ، تَفَرَدَ بِاْلخَلْقِ وَالتَّدْبِيْرِ وَكُلِّ شَيْءٍ عِنْدَهُ مُقَدَّرْ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ اْلوَجْهِ الأنْوَرْ، وَالْجَبِيْنُ الْأَزْهَرِ، طَاهِرُ الْمُطَهّرِ والمَخْبَرْ ، وَأَنْصَحَ مَنْ دَعَا إِلَى اللهِ وَبَشَّرَ وأنْذَرْ، وَأَفْضَلَ مَنْ صَلَّى وَزَكَى وَصَامَ وَحَجَّ وَاعْتَمَرْ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْماً مَدِيْداً وَأَكْثَرْ . . . أَمَّا بَعْدُ :أًوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ نَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ اْلمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى : "اْليَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكًمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمُ اْلإِسْلاَمَ دِيْناً" ،
Jamaah Idul Adha yang dimuliakan Allah…
Hari ini adalah hari agung nan mulia. Hari pamungkas penutup hari-hari paling utama sepanjang tahun _(afdhalu ayyâmi ad-dunyâ)_, yaitu sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Hari ini merupakan hari pertemuan antara 10 hari pertama Dzulhijjah dan hari Tasyriq, dimana hari-hari itu semua dijadikan sebagai hari untuk memperbanyak dzikir dan takbir. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Hajj ayat 28:
{وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ فِي أَيَّامٍ مَعْلُومَاتٍ} [الحج: 28]
_“Supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah ditentukan”_ (QS. Al-Hajj: 28)
Hari-hari yang ditentukan yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Sedangkan firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 203 yang menunjukkan perintah dzikir pada hari Tasyriq, yaitu tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah adalah:
{وَاذْكُرُوا اللَّهَ فِي أَيَّامٍ مَعْدُودَاتٍ} [البقرة: 203]
_“Dan berdzikirlah (dengan menyebut) Allah dalam beberapa hari yang berbilang.”_ (QS. Al-Baqarah: 203)
Hari yang berbilang di sini maksudnya adalah hari-hari Tasyriq. Selain memperbanyak dzikir, pada hari-hari ini dijadikan sebagai hari untuk makan dan minum, menikmati hasil penyembelihan hewan qurban, sehingga puasa diharamkan pada hari-hari ini.
Hari ini merupakan hari kebahagiaan dan hari persatuan umat Islam. Seluruh umat Islam berdzikir mengagungkan asma Allah dengan alunan takbir, mensucikan dzat Allah dengan lafazh tahlil, dan dan memuji segala keagungan-Nya dengan kalimat tahmid. _Allaahu Akbar..Allaahu Akbar…Allaahu Akbar…Laa Ilaaha Illallaah… Allaahu Akbar wa Lillaahilhamd._
Setelah kemarin pada tanggal 9 dzulhijjah, para jamaah haji wukuf di Padang Arafah, dijanjikan ampunan oleh Allah dan pembebasan dari api neraka. Begitu juga umat Islam yang tidak sedang menjalankan Ibadah Haji, dijanjikan ampunan dosa dua tahun bagi yang menjalankan ibadah Puasa Arafah.
Bagi kita yang tidak sedang menjalankan ibadah haji di Baitullah, disyariatkan melaksanakan Shalat Idul Adha. Kemudian dilanjutkan dengan _taqarrub_ (mendekatkan diri) kepada Allah dengan menyembelih hewan qurban. Hewan-hewan qurban itu kita beli dengan rezeki yang Allah titipkan kepada kita, untuk dikembalikan kepada Allah dengan cara menyembelihnya sesuai syariat-Nya. Menyebut nama Allah _(Bismillahi Allahu Akbar)._
Daging hewan qurban pun dikembalikan lagi oleh Allah kepada kita. Kita diberikan hak sebagian untuk dinikmati, dan sebagaian yang lain dibagikan kepada orang lain, sehingga semua orang merasakan kebahagiaan yang sama. Merasakan makan daging bersama, karena sesungguhnya betapa banyak saudara kita yang hanya merasakan daging setahun sekali. Hanya ketika hari raya Idul Adha. Sesugguhnya Allah tidak membutuhkan materi daging qurbannya, tapi kepasrahan, ketaatan, ketundukan, totatalitas penghambaan, dan ketakwaan kita kepada Allah yang akan diterima-Nya. Allah berfirman dalam surat Al-Hajj ayat 37:
{لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ كَذَلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ} [الحج: 37]
_“Daging-daging dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan darimulah yang dapat mencapaiya.”_ (QS. Al-Hajj)
*Jama’ah Idul Adha yang dimuliakan Allah...*
Ibadah Qurban ini merupakan ajaran Nabi Ibrahim a.s. ribuan tahun yang lalu. Sungguh agung keteladanan Ibrahim bersama putra dan istrinya; Ismail dan Hajar _(alyhimussalâm)._ Beliau mengajarkan kepada kita akan pentingnya membangun kehidupan rumah tangga yang kokoh berdasar akidah, kemuliaan akhlak, dan ketekunan ibadah. Keluarga Nabi Ibrahim adalah contoh ideal kehidupan rumah tangga. Seluruh anggota keluarga kompak dan saling mendukung dalam menjalankan ketaatan kepada Allah _(subhanahu wa ta’aalaa)._
Ketika datang perintah Allah, panggilan Allah telah sampai kepadanya, maka sebagai hamba yang taat, seorang Ibrahim _(alayshissalam)_ dengan sigap melakukan seluruh yang Allah perintahkan kepadanya. Meskipun harus melalui ujian yang paling berat. Menyembelih puteranya sendiri bernama Ismail _(alayhissalam)._ Sungguh ini ujian berat. Betapa tidak? Untuk melahirkan Ismail, Nabi Ibrahim menunggu penantian waktu yang sangat panjang. Sampai-sampai beliau putus asa dengan usianya yang renta, tidak mungkin akan melahirkan keturunan bersama istrinya. Tapi Allah Maha Kuasa.
Anak yang lahir dalam kondisi seperti ini, tentu sangat mahal bagi kedua orangtuanya. Apapun dilakukan kedua orang tuanya demi menjaga anaknya. Tetapi justeru Allah perintahkan Ibrahim untuk menyembelih Ismail putra yang sangat disayanginya. Namun, karena itu perintah Allah, maka Nabi Ibrahim _(alayhissalam)_ tidak ragu sedikitpun, tidak takut kehilangan. Semuanya dilakukan dengan sangat baik dan penuh ketaatan.
Ternyata tidak hanya Sang Ayah yang tangguh. Tetapi puteranya yang lahir dan tumbuh dalam didikan Nabi Ibrahim dan Hajar, Nabi Ismail pun tidak ragu-ragu menyerahkan dirinya untuk disembelih ayahnya, demi menjalankan perintah Allah. Luar biasa! Seorang Ismail a.s. sang anak yang akan dikorbankan oleh ayahnya menjawab dengan penuh keyakinan, tanpa keraguan sedikitpun, dan penuh penghormatan terhadap seorang ayah yang sedang menjalankan perintah Allah.
قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
_“Wayai ayahanda, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah ayahanda akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”_ (QS. Ash-Shaffat: 102)
*Ummat Nabi Muhammad yang dimuliakan Allah…*
Sebagai umat Nabi Muhammad _shallallahu ‘alaihi wa sallam_, kita mempunyai hubungan istimewa dengan Nabi Ibrahim _‘alaihissalam_. Bahkan kita berhutang cinta kepada Nabi Ibrahim _(alayhissalam),_ karena beliau menunjukkan cinta dan perhatiannya kepada kita umat Nabi Muhammad _(shallallahu ‘alaihi wasallam)._
Satu-satunya nabi yang berkirim salam cinta kepada kita melalui Nabi Muhammad _shallallhu ‘alahi wa sallam_, adalah Nabi Ibrahim _(alayhissalam)._ Kapankah itu terjadi? Dimanakah keduanya bertemu? Peristiwa ini terjadi pada malam yang istimewa dan di tempat yang sangat istimewa. Pertemuan dua hamba Allah terbaik pada malam diperintahkannya shalat lima waktu, pada malam Isra` Mi’raj.
Malam hari itu Allah pertemukan Rasulullah _(shallallahu ‘alaihi wasallam)_ dengan seluruh nabi dan rasul. Mulai dari nabi Adam hingga nabi terakhir sebelum beliau. Pertemuan ini terjadi di dalam Masjid Al-Aqsha yang diberkahi. Satu-satunya tempat di dunia ini yang dipilih Allah untuk mempertemukan seluruh hamba-hamba pilihan-Nya yang terbaik. Di tempat ini semuanya shalat bersama dengan Nabi Muhammad Saw., seluruh nabibdan rasul makmum kepada Nabi Muhammad _(shallallahu ‘alayhi wasallam)._ Shalat jamaah terbaik sepanjang sejarah kemanusiaan. Imamnya Nabi Muhammad dan makmumnya seluruh nabi dan rasul.
Hubungan istimewa kita dengan Nabi Ibrahim _(alayhissalam),_ juga dibuktikan dengan perintah Allah _(subhanahu wata’ala)_ kepada kita, umat Nabi Muhammad _(shallallahu ‘alayhi wasallam)_ menjawab salam cinta Nabi Ibrahim dan Nabi Muhammad _shallallahu ‘alaihi wa sallam,_ shalawat ibrahimiyah, dalam setiap shalat kita, setiap tasyahhud akhir kita.
*Ya ummata Muhammad Rasulillah …. !*
Banyak ayat Al-Quran yang menunjukkan keterkaitan Nabi Ibrahim _(alayhissalam)_ dengan Masjid Suci Al-Aqsha. Diantaranya Allah menjadikan Nabi Ibrahim sebagai pemimpin dunia, setelah beliau hijrah ke Baitul Maqdis, masuk ke dalam Masjid Al-Aqsha dan membawa misi Al-Aqsha.
إِنِّيْ جَاعِلُكَ لِلنَّاسِ إِمَامًا (البقرة: 124)
Begitu juga Nabi Muhammad _(shallallahu ‘alayhi wasallam)_ dinobatkan sebagai pemimpin dunia, juga terjadi di dalam Masjid Al-Aqsha. Ketika beliau diperintahkan menjadi imam, mengimami seluruh nabi dan rasul. Sehingga beliau mendapatkan gelar _imaamu al-anbiya` wa al-mursalin._
Keterikatan Nabi Ibrahim _‘alaihissalam_ dengan Baitul Maqdis dan Palestina semakin kuat, dengan dikuburkannya jenazah beliau di Palestina, tepatnya di Kota Al-Khalil. Nama kota ini juga diambil dari salah satu titel mulia Nabi Ibrahim _‘alaihissalam,_ yaitu _Khalilullah_ (kekasih Allah). Nabi Ibrahim _‘alaihissalam_ dikuburkan di area di Masjid Al-Ibrahimy, beserta dengan istrinya.
Tidak banyak yang tahu tentang Masjid Al-Ibrahimy, di sinilah letak kuburan Nabi Ibrahim, Nabi Ishak, dan Nabi Ya’qub _(alayhimussalam)._ Bagaimana nasib Masjid ini sekarang? Dua pertiga dari Masjid Al-Ibrahimy ini direbut dan dikuasi oleh Zionis Israel. Mereka berambisi ingin menguasai tiga makam nabi mulia tersebut. Selain Masjid Al-Aqsha, masjid yang juga ingin dikuasi oleh Zionis Israel adalah Masjid Al-Ibrahimy.
Orang-orang Yahudi Israel ingin membuktikan klaim mereka, bahwa Nabi Ibrahim beragama Yahudi. Padahal sangat jelas dibantah Allah dalam Al-Quran:
مَا كَانَ إِبْرَاهِيْمُ يَهُوْدِيًّا وَلاَ نَصْرَانِيَّا وَلَكِنْ كَانَ حَنِيْفاً مُسْلِماً وَمَا كَانَ مِنَ اْلمُشْرِكِيْنَ (آل عمران: 67)
Zionia Israel juga mempertontonkan kezaliman dan kekejamannya di hadapan umat manusia. Pada hari Jumat, tanggal 25 Februari 1994, bertepatan dengan tanggal 15 Ramdhan 1415 H, seorang ekstrimis Yahudi bernama Baruch Goldstein, menembaki jamaah Masjid Al-Ibrahimy ini ketika umat Islam sedang melaksanakan shalat Subuh berjamaah, mengakibatkan 29 syahid dan 15 orang luka-luka.
Kejahatan yang dilakukan oleh Zionis Israel terhadap tempat suci di Palestina tidak pernah berhenti sejak penjajahan Palestina. Masjid Al-Aqsha setiap hari dikepung Zionis Israel. Berbagai UU dikeluarkan Knesset Parlemen Israel untuk mengambil alih Masjid Al-Aqsha dari Kaum Muslimin. Sehingga kaum Muslimin di Palestina tidak leluasa melaksanakan ibadah di masjidnya sendiri. Di rumah Allah. Di tempat pertemuan Nabi Muhammad dan Nabi Ibrahim, juga pertemuan seluruh nabi dan rasul. Di tempat pertama kali dilaksanakan shalat berjamaah. Di tempat yang dijadikan sebagai kiblat pertama umat Islam. Di tempat yang diberkahi Allah.
*Kaum Muslimin rahimakumullah…*
Hari-hari ini kita bertepatan dengan momentum-momentum besar. Tanggal 17 Agustus kemarin kita memperingati kemerdekaan RI yang ke-73. Perlu kita ingat, bahwa kemerdekaan yang kita dapatkan, tidak lepas dari peran seorang tokoh ulama Palestina, Mufti Besar Palestina bernama Syaikh Muhammad Amin Husaini, orang pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia dan memfatwakan jihad untuk membantu Indonesia terlepas dari penjajahan.
Juga seorang tokoh Palestina bernama Syaikh Mohammad Ali Thaher, yang memberikan seluruh uangnya yang disimpan di Bank Arabi kepada delegasi Indonesia yang mencari dukungan kemerdekaan di Dunia Arab-Islam. Hingga hari ini Palestina menunjukkan kesetiaannya kepada Indonesia. Ucapan selamat HUT RI tahun ini mengalir deras dari ulama dan masyarakat Palestina kepada Indonesia.
Yang terakhir. Sejak akir bulan Juli lalu hingga hari ini, saudara kita yang berada di Lombok dan sekitarnya diguncang gempa bumi bertubi-tubi, menelan ratusan jiwa anak bangsa Indonesia, ribuan luka-luka, dan puluhan ribu pengungsi kehilangan tempat tinggal. Oleh karenanya, kami mengajak kepada para jamaah sekalian untuk memberikan kepedulian terhadap saudara kita di Lombok. Bantu dengan doa, bantu dengan harta, bantu dengan segala yang bisa kita berikan. Sebagian hewan kurban kita hendaknya bisa dinikmati dan meringankan beban saudara kita di sana.
اللهم اغفر للمسلمين والمسلمات، والمؤمنين والمؤمنات. اللهم أعز الإسلام والمسلمين، وأذل الشرك والمشركين، ودمر أعداء الدين، واجعل هذا البلد آمناً مطمئناً وسائر بلاد المسلمين، اللهم من أراد المسلمين بسوء فأشغله بنفسه، واجعل تدبيره تدميراً عليه يارب العالمين، اللهم أصلح أئمتنا وولاة أمورنا، واجعل ولايتنا فيمن خافك واتقاك برحمتك يا أرحم الراحمين، اللهم إنا نسألك الجنة، ونعوذ بك من النار، اللهم اجعلنا هداة مهتدين غير ضالين ولا مضلين، اللهم احفظنا بالإسلام قائمين، واحفظنا بالإسلام قاعدين، واحفظنا بالإسلام راقدين، ولا تشمت بنا الأعداء ولا الحاسدين يارب العالمين، ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار،
عباد الله : إن الله يأمر بالعدل والإحسان وإيتاء ذي القربى ، وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون ، فاذكروا الله العظيم يذكركم ، واشكروه على نعمه يزدكم ، ولذكر الله أكبر والله يعلم ما تصنعون
Disusun oleh : H. Ahmad Musyafa’, Lc.,M.Pd.I
Direktur International Aqsa Institute (IAI), Dept. Keummatan Koalisi Indonesa Bela Baitul Maqdis (KIBBM), MPO Indonesia for Palestine
[islamedia]