Islamedia - Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara Sihar Sitorus memutuskan untuk balik kembali ke Jakarta setelah mengetahui perolehan suaranya dalam Pilgub Sumut terselip jauh dengan pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah.
"Kami mau pamit pulang. Kami datang dari Jakarta bersama pak Djarot dan keluarga," ujar Sihar seperti dilansir republika, sabtu(30/6/2018).
Sihar mengungkapkan menjadi kontestan Pilgub Sumut adalah pengalaman yang membuatnya cukup puas. Dia tidak ingin bersedih karena kekalahan yang dialami.
"Saya tidak mau sedih karena hasil ini. Kami semua sekeluarga ingin melihat ini sebagai kekuatan yang luar biasa," papar Sihar.
Sihar yang merupakan wakil dari Djarot menyebutkan, mungkin 20 tahun lagi semua mengingat kejadian ini dan bisa membawa rasa hangat untuk semua. Adapun yang pertama kali menyampaikan ucapan pamit adalah istri Sihar, Patricia boru Siahaan.
Sementara Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengaku terkejut dengan perolehan suara pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus pada Pilkada Sumatra Utara (Sumut). Hasil hitung cepat menunjukkan pasangan yang diusung PDIP pada Pilkada Sumatra Utara itu tertinggal dari lawannya, Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah.
Hasto mengatakan, berdasarkan hasil hitung cepat, Djarot-Sihar mengantongi 42,93 persen suara, atau tertinggal dari lawannya yang memperoleh 57,07 persen. "Sumut hasilnya memang begitu mengejutkan,” kata Hasto saat ditemui di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Rabu (27/6/2018).
Ia pun masih bertanya-tanya penyebab kekalahan Djarot-Sihar. “Apakah ini benar sebagai sebuah proses politik di mana pergeseran dari aspek suku, kemudian etnisitas, kemudian daerah asal itu atau tidak," ujar dia.
[islamedia].
"Kami mau pamit pulang. Kami datang dari Jakarta bersama pak Djarot dan keluarga," ujar Sihar seperti dilansir republika, sabtu(30/6/2018).
Sihar mengungkapkan menjadi kontestan Pilgub Sumut adalah pengalaman yang membuatnya cukup puas. Dia tidak ingin bersedih karena kekalahan yang dialami.
"Saya tidak mau sedih karena hasil ini. Kami semua sekeluarga ingin melihat ini sebagai kekuatan yang luar biasa," papar Sihar.
Sihar yang merupakan wakil dari Djarot menyebutkan, mungkin 20 tahun lagi semua mengingat kejadian ini dan bisa membawa rasa hangat untuk semua. Adapun yang pertama kali menyampaikan ucapan pamit adalah istri Sihar, Patricia boru Siahaan.
Sementara Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengaku terkejut dengan perolehan suara pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus pada Pilkada Sumatra Utara (Sumut). Hasil hitung cepat menunjukkan pasangan yang diusung PDIP pada Pilkada Sumatra Utara itu tertinggal dari lawannya, Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah.
Hasto mengatakan, berdasarkan hasil hitung cepat, Djarot-Sihar mengantongi 42,93 persen suara, atau tertinggal dari lawannya yang memperoleh 57,07 persen. "Sumut hasilnya memang begitu mengejutkan,” kata Hasto saat ditemui di kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Rabu (27/6/2018).
Ia pun masih bertanya-tanya penyebab kekalahan Djarot-Sihar. “Apakah ini benar sebagai sebuah proses politik di mana pergeseran dari aspek suku, kemudian etnisitas, kemudian daerah asal itu atau tidak," ujar dia.
[islamedia].