Islamedia - Pemerintah Turki dikabarkan akan mengaktifkan kembali stasiun kereta api Hijaz yang fenomenal dalam sejarah pemerintahan Khalifah Usmaniyah Turki.
Bekerjasama dengan pihak Lebanon, Turki melalukan perbaikan stasiun tersebut, untuk melestarikan peninggalan bersejarah dari masa Turki Usmani. Perjanjian Kerjasama antara kedua negara.
Seperti dilansir dakwatuna jum'at(29/6/2018), secara khusus Kementerian Pariwisata Turki akan memberikan bantuan untuk merenovasi stasiun Kereta Api Hijaz ini.
Stasiun bersejarah di Tripoli Libanon ini pertama kali dibangun pada tahun 1911, dan berhenti beroperasi pada tahun 1975 akibat meletusnya perang saudara yang meletus di negeri itu.
Sementara Kereta Api Hijaz beroperasi pada tahun 1908, jalurnya terbentang antara Damaskus (Suriah)-Amman (Yordania)-Madinah (Arab Saudi). Stasiun yang akan diaktifkan kembali oleh Turki ini terletak di Tripoli utara Libanon.
Pada era kejayaanya, Stasiun kereta api Hijaz menghubungkan Istanbul di Turki, Palestina dan Damaskus (Suriah).
[islamedia].
Bekerjasama dengan pihak Lebanon, Turki melalukan perbaikan stasiun tersebut, untuk melestarikan peninggalan bersejarah dari masa Turki Usmani. Perjanjian Kerjasama antara kedua negara.
Seperti dilansir dakwatuna jum'at(29/6/2018), secara khusus Kementerian Pariwisata Turki akan memberikan bantuan untuk merenovasi stasiun Kereta Api Hijaz ini.
Stasiun bersejarah di Tripoli Libanon ini pertama kali dibangun pada tahun 1911, dan berhenti beroperasi pada tahun 1975 akibat meletusnya perang saudara yang meletus di negeri itu.
Sementara Kereta Api Hijaz beroperasi pada tahun 1908, jalurnya terbentang antara Damaskus (Suriah)-Amman (Yordania)-Madinah (Arab Saudi). Stasiun yang akan diaktifkan kembali oleh Turki ini terletak di Tripoli utara Libanon.
Pada era kejayaanya, Stasiun kereta api Hijaz menghubungkan Istanbul di Turki, Palestina dan Damaskus (Suriah).
[islamedia].