Anwar Ibrahim Dukung Erdogan -->

Anwar Ibrahim Dukung Erdogan

admin
Jumat, 22 Juni 2018
anwar ibrahim erdogan
Islamedia Ketua Partai Keadilan Rakyat Malaysia Anwar Ibrahim telah menyuarakan dukungannya untuk Presiden Recep Tayyip Erdogan dalam pemilihan yang akan datang di Turki.

Pernyataan Anwar terkuak saat wawancara dengan kantor berita Anadolu Agency kamis(21/6/2018). Menurut Anwar Ibrahim, Erdogan merupakan “pemimpin paling populer di kalangan Muslim di Malaysia dan di luar Malaysia karena posisinya di Palestina dan apa yang terjadi dengan Timur Tengah”.

Anwar mengatakan dia sangat mendukung Erdogan dalam pemilihan presiden dan parlemen yang akan datang di Turki “karena ada satu pemimpin yang menunjukkan keberanian melawan kekuatan di dunia”.

Sangat sedikit pemimpin dunia yang memiliki keberanian untuk pergi dan berjuang untuk keadilan.” Anwar mengatakan, dia teringat ketika presiden Turki itu mengundang istri dan putrinya ke Turki ketika Ibrahim berada di penjara.

Penjara adalah, tentu saja, neraka di bumi, tetapi seperti yang selalu saya katakan, Tuhan itu baik dan mendukung, tetapi peraturannya sulit. Anda menurunkan berat badan, Anda menjadi sakit, Anda mengalami cedera dan banyak masalah,” kata Ibrahim.

Banyak dari kami yang merasakan penjara. Presiden Tayyip Erdogan pernah merasakan penjara dan itu membuat kami lebih sabar, lebih bijaksana, dan mudah-mudahan menjadi seorang pemimpin yang lebih baik.”

Dia mengatakan setiap negara harus mampu membuat masa depan mereka sendiri. “Saya tidak ingin negara saya atau saya sendiri didikte oleh agenda barat atau agenda timur, bukan oleh China, bukan oleh Amerika, bukan oleh Inggris. Seharusnya orang Turki-lah, yang memutuskan masa depan Turki, bukan barat atau agenda liberal

Mengapa Anda lembut tentang apa yang dilakukan Trump dengan para imigran? Mengapa Anda bersikap lunak terhadap kekejaman di negara lain?” tanya Anwar Ibrahim.

Anwar Ibrahim bercerita dia ingat ketika di penjara saat kudeta Turki yang berhasil dikalahkan pada tahun 2016, yang menyebabkan 251 orang menjadi martir dan hampir 2.200 orang terluka.

Dia mengatakan dia belajar tentang penanganan kudeta saat itu dari seorang petugas penjara. “Saya tidak punya TV, tidak ada radio, tidak ada koran. Saya baru saja berdoa, membaca Al-Quran dan berdoa, berdoa dan berdoa, untuk keselamatan bagi saudara-saudari dan keselamatan saya untuk negeri yang hebat ini.” kata dia memuji Turki.

Dia menambahkan: "Jika ada upaya untuk menyabot demokrasi dan proses demokrasi, saya tidak akan berkompromiSaya hanya bisa memimpin jika saya seorang pemimpin yang efektif. Saya hanya bisa memimpin jika kita tidak melindungi pelaku kekerasan dan penyabotase”. [islamedia].