Islamedia - Perdana Menteri Malaysia baru Mahathir Mohamad langsung melakukan gebragan dengan mengumumkan pemangkasan gaji sebesar 10 persen untuk seluruh menteri. Langkah ini dilakukan untuk mengurangi pembelanjaan pemerintah sebagai upaya untuk mengurangi utang negara yang telah mencapai 1 triliun Ringgit.
Saat ini utang nasional Malaysia menurut Mahatir telah mencapai sekitar 65 persen dari GDP. Mahathir menyalahkan pemerintahan sebelumnya yang dipimpin oleh Najib Razak, atas membengkaknya utang negara.
"Potongannya adalah pada gaji pokok menteri. Ini untuk membantu keuangan negara," ujar Mahathir saat konferensi pers usai memimpin rapat mingguan Kabinetnya seperti dilansir detik, rabu(23/5/2018).
Mahatir menjelaskan bahwa apa yang dilakukan ini mirip dengan yang pernah dilakukannya saat menjadi Perdana Menteri pada tahun 1981 lalu.
"Ini telah menjadi praktik saya. Saya juga melakukan hal yang sama ketika saya menjadi perdana menteri pada tahun 1981," jelas Mahathir.
Lebih lanjut Mahathir memaparkan bahwa saat ini sejumlah proyek besar juga akan ditinjau ulang dengan kemungkinan akan dihentikan. Keputusan mengenai proyek-proyek tersebut, termasuk proyek kereta berkecepatan tinggi Singapura-Kuala Lumpur, akan diumumkan segera.
Selain itu Mahathir juga mengumumkan pembubaran badan-badan yang dianggap tidak perlu, seperti Komisi Transportasi Publik Darat (SPAD), Dewan Profesor Nasional dan Departemen Urusan Khusus (Jasa). [islamedia]
Saat ini utang nasional Malaysia menurut Mahatir telah mencapai sekitar 65 persen dari GDP. Mahathir menyalahkan pemerintahan sebelumnya yang dipimpin oleh Najib Razak, atas membengkaknya utang negara.
"Potongannya adalah pada gaji pokok menteri. Ini untuk membantu keuangan negara," ujar Mahathir saat konferensi pers usai memimpin rapat mingguan Kabinetnya seperti dilansir detik, rabu(23/5/2018).
Mahatir menjelaskan bahwa apa yang dilakukan ini mirip dengan yang pernah dilakukannya saat menjadi Perdana Menteri pada tahun 1981 lalu.
"Ini telah menjadi praktik saya. Saya juga melakukan hal yang sama ketika saya menjadi perdana menteri pada tahun 1981," jelas Mahathir.
Lebih lanjut Mahathir memaparkan bahwa saat ini sejumlah proyek besar juga akan ditinjau ulang dengan kemungkinan akan dihentikan. Keputusan mengenai proyek-proyek tersebut, termasuk proyek kereta berkecepatan tinggi Singapura-Kuala Lumpur, akan diumumkan segera.
Selain itu Mahathir juga mengumumkan pembubaran badan-badan yang dianggap tidak perlu, seperti Komisi Transportasi Publik Darat (SPAD), Dewan Profesor Nasional dan Departemen Urusan Khusus (Jasa). [islamedia]