Islamedia - Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia KH Cholil Nafis mengungkapkan bahwa semua tradisi di Indonesia tak ada yang mengakui LGBT, dan celakanya akan merusak jati diri anak bangsa.
"LGBT tidak mungkin memperbanyak karena tidak memiliki keturunan. Kita harus bisa melawan kampanye LGBT karena LGBT itu tidak bisa disahkan dari mana semua agama melarang," ujar Kiyai Cholil di Jakarta seperti dilansir republika, Senin (29/1/2018).
Menurut Kiyai Cholil, masyarakat atau pemangku kepentingan lainnya harus bisa menghentikan proyek kampanye LGBT. Pada dasarnya, LGBT itu normal, bagian dari hak asasi, kebebasan memilik saluran seksual.
"Kampanye LGBT bisa melawan karakter bangsa, tidak jelas mana laki dan perempuan dan secara nyata HIV AIDS karena hubungan tidak normal, LGBT terbawa lifestyle, opini, pergaulan," pesan tegas Kiyai Cholil.
Meskipun demikian, Kiyai Cholil menyarankan semua pihak perlu membimbing dan mengarahkan para pelaku LGBT agar bisa sembuh dan tidak terjadi sepanjang sejarah umat manusia.
"LGBT muncul ada dua karena penyakit dan proyek kampanye. Penyakit cenderung mereka lahir berbeda, tinggal obati kita bimbing. Kita lawan proyek kampanye LGBT, bagi orang kena LGBT tidak bisa keluar maka bimbing keluar LGBT, mereka itu sadar kelainan juga kok, kita bimbing dan rangkul," ungkapnya.
Di sisi lain, kewajiban para orang tua untuk memberikan pendidikan identitas se*s kepada anak-anak mereka. Tujuannya agar setiap anak yang lahir, tumbuh dan berkembang sesuai dengan identitas gendernya.[islamedia].
"LGBT tidak mungkin memperbanyak karena tidak memiliki keturunan. Kita harus bisa melawan kampanye LGBT karena LGBT itu tidak bisa disahkan dari mana semua agama melarang," ujar Kiyai Cholil di Jakarta seperti dilansir republika, Senin (29/1/2018).
Menurut Kiyai Cholil, masyarakat atau pemangku kepentingan lainnya harus bisa menghentikan proyek kampanye LGBT. Pada dasarnya, LGBT itu normal, bagian dari hak asasi, kebebasan memilik saluran seksual.
"Kampanye LGBT bisa melawan karakter bangsa, tidak jelas mana laki dan perempuan dan secara nyata HIV AIDS karena hubungan tidak normal, LGBT terbawa lifestyle, opini, pergaulan," pesan tegas Kiyai Cholil.
Meskipun demikian, Kiyai Cholil menyarankan semua pihak perlu membimbing dan mengarahkan para pelaku LGBT agar bisa sembuh dan tidak terjadi sepanjang sejarah umat manusia.
"LGBT muncul ada dua karena penyakit dan proyek kampanye. Penyakit cenderung mereka lahir berbeda, tinggal obati kita bimbing. Kita lawan proyek kampanye LGBT, bagi orang kena LGBT tidak bisa keluar maka bimbing keluar LGBT, mereka itu sadar kelainan juga kok, kita bimbing dan rangkul," ungkapnya.
Di sisi lain, kewajiban para orang tua untuk memberikan pendidikan identitas se*s kepada anak-anak mereka. Tujuannya agar setiap anak yang lahir, tumbuh dan berkembang sesuai dengan identitas gendernya.[islamedia].