Islamedia - Sekolah Pemikiran Islam (SPI) bekerjasama
dengan Forum Masjid Musholla BSD (FMMB) dan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia
(DDII) Tangerang Selatan melaksanakan perkuliahan perdana Short Course of
Islamic Thought atau kursus singkat pemikiran islam. Kegiatan ini dilaksanakan
pada Sabtu (07/10), bertempat di Aula GSG Sekolah Al-Azhar BSD, Tangerang
Selatan.
Perkuliahan ini dihadiri sekitar 50 orang
yang terdiri dari tokoh agama, tokoh masyarakat, dan aktivis dakwah kampus yang
berasal dari Tangerang dan sekitarnya. Turut hadir dalam kegiatan ini
Koordinator Pusat #IndonesiaTanpaJIL, Akmal Sjafril, yang juga merupakan Kepala
SPI Pusat, sebagai narasumber dalam dua sesi kuliah perdana ini. Materi yang
disampaikannya adalah Ghazwul Fikri.
Akmal menguraikan makna ghazwul fikri
di awal paparannya. “Ghazwah artinya perang, dan perang adalah
konfrontasi yang terencana, memiliki tujuan penaklukkan, dan memanfaatkan
sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan. Sedangkan fikrah artinya pemikiran, dan pemikiran adalah sesuatu yang
mengendalikan tubuh dan seluruh potensinya,” ujarnya.
Dalam pemarapannya, Akmal mengatakan bahwa
perang pemikiran ini memiliki efek yang mengerikan. “Perang pemikiran itu
perang yang sangat berbahaya, karena yang diserang adalah apa yang
mengendalikan tubuh kita. Dalam perang fisik, apabila kita mati dan terbunuh
kita berkesempatan untuk mati syahid dan mendapat gelar syuhada. Namun,
jika kalah dalam perang pemikiran, maka kita akan menjadi budak atau bonekanya
musuh,” ujar Akmal.
Akmal menjelaskan fenomena yang ada di dalam
surat Al-Baqarah ayat 120. “Aktor utama dari ghazwul fikr bukan saja yahudi dan nasrani, tetapi termasuk juga
mereka yang mengikutinya. Tujuan akhir dari ghazwul
fikr bukan menjadikan umat islam murtad, melainkan menjadikan muslim untuk
mengikut mereka, dalam hal budaya dan gaya hidup, dan tentu saja dalam cara
berpikirnya,” ungkap Akmal lagi.
Sebelum menutup perkuliahan, Akmal menyampaikan
bahwa ghazwul fikr merupakan fenomena
yang sudah ada sejak jaman dahulu. Banyak pihak yang berkepentingan untuk
merusak pemikiran umat Muslim. “Kalau kita ingin menang, maka yakinlah bahwa ghazwul fikr hanya bisa dimenangkan
dengan ilmu,” pungkasnya. [islamedia/alimir/abe]