Islamedia - Persatuan Ulama Muslim Internasional (IUMS) pada hari Kamis (7/9) mengatakan
bahwa umat Islam wajib membantu Muslim Rohingya yang melarikan diri dari penganiayaan yang
terjadi di negara bagian
Rakhine di Myanmar dengan segenap kemampuan mereka dan meminta negara-negara Muslim untuk memberlakukan
boikot terhadap Myanmar.
Dilansir Daily Sabah, IUMS juga meminta para pemimpin untuk melakukan upaya politik untuk melindungi Rohingya dan juga meminta badan-badan bantuan untuk memberikan bantuan kepada minoritas yang dianiaya di Myanmar.
Menurut PBB, 164.00 Muslim Rohingya telah menyebrang ke Bangladesh akibat pembantaian yang dilakukan oleh tentara Myanmar. [islamedia/abe]
Dilansir Daily Sabah, IUMS juga meminta para pemimpin untuk melakukan upaya politik untuk melindungi Rohingya dan juga meminta badan-badan bantuan untuk memberikan bantuan kepada minoritas yang dianiaya di Myanmar.
IUMS yang
terdiri dari para para ulama senior Sunni dari seluruh dunia, mengatakan
bahwa semua masjid harus membahas masalah ini saat khutbah Jumat besok.
"Situasi
di Arakan (negara bagian Rakhine) memalukan bagi seluruh dunia dan pemerintahan,
institusi, politisi, intelektual, dan ilmuwannya Ribuan orang terbunuh dan
terlantar dan tidak ada yang meneriakkannya," ujar Sekretaris Jenderal IUMS
Sheikh Ali
al-Qaradaghi.
Menurut PBB, 164.00 Muslim Rohingya telah menyebrang ke Bangladesh akibat pembantaian yang dilakukan oleh tentara Myanmar. [islamedia/abe]