Islamedia - Salah satu bagian terberat sebagai orang tua mungkin adalah saat Anda
memiliki anak yang beranjak dewasa yang seringkali merusak atau
mengabaikan peraturan di rumah Anda.
Jika Anda mendapati diri Anda dalam
keadaan semacam ini mungkin Anda ingin untuk mempertimbangkan tiga
alasan berikut mengapa anak Anda bersifat acuh atau mengabaikan
peraturan-peraturan tersebut:
1. Apakah peraturan dibuat tanpa pendapat dari mereka?
Seorang
anak memiliki rasa hormat jauh lebih sedikit terhadap peraturan yang
diperintahkan atau ditujukan kepada mereka. Jika Anda ingin memiliki
peraturan yang efektif untuk orang tua dan anak-anak, kedua belah pihak
harus dilibatkan dalam pembuatan peraturan. Bayak remaja yang secara
tiba-tiba diberi peraturan atau dorongan dan mereka bertanya-tanya
mengapa orang tua mereka tidak lagi percaya terhadap mereka dan mereka
cenderung memberontak karena perasaan ketidakpercayaan yang mereka
rasakan. Jika Anda ingin menghindari keadaan semacam itu pastikan anak
Anda dilibatkan dalam segala aspek pembuatan peraturan dan konsekuensi
yang dilibatkannya.
2. Peraturan yang diterapkan tanpa pemberitahuan
Alasan lain
anak remaja Anda mungkin memberontak melawan peraturan rumah tangga Anda
adalah bahwa mereka tidak mengetahui bahkan jika peraturan itu ada.
Anda tidak boleh hanya sekedar menerapkan peraturan tak tertulis atau
yang tidak pernah disampaikan dan berharap anak Anda mengetahui dan
mematuhinya. Jika Anda ingin memiliki peraturan yang konsisten dalam
rumah Anda Anda harus mempertimbangkan tidak hanya sekedar membicarakan
tentang peraturan itu dengan anak Anda tapi dengan membuat peraturan itu
tertulis. Cara ini juga memungkinkan semua anggota keluarga melihat dan
mengacu pada peraturan dan konsekuensi yang ditentukan setiap saat,
terutama pada saat ketika Anda mengacu pada sebuah peraturan yang telah
dilanggar. Jika seorang anak melanggar peraturan, Anda bisa menunjukkan
pada peraturan tertulis yang Anda semua telah sepakati dan negosiasikan
konsekuensinya. Anda tahu dengan pasti bagaimana mengatasi peraturan
yang dilanggar dan anak Anda harus tahu dengan pasti konsekuensi apa
yang didapat karena melanggar peraturan tersebut. Cara ini menciptakan
hubungan yang lebih harmonis dan membantu mencegah kemarahan atau
keputusasaan yang dapat muncul karena melanggar peraturan.
3. Konsekuensi yang tidak konsisten dengan peraturan
Ketika
seorang anak-anak diberi sebuah peraturan mereka diharapkan untuk
mematuhi seperti seharusnya juga mengetahui secara pasti apa saja
konsekuensinya jika melanggarnya. Dengan menjelaskan konsekuensinya pada
saat bersamaan ketika peraturan dibuat, mereka akan memahami apa yang
akan terjadi ketika mereka melanggar peraturan tersebut. Jika Anda
menjumpai peraturan tertentu terus menerus dilanggar Anda bisa mengatur
kembali peraturan tersebut dan konsekuensinya bersama anak Anda untuk
membuat penyesuaiaan yang akan memiliki dampak yang lebih baik.
Memang penting untuk memiliki peraturan untuk membantu menegakkan
noma-norma dan pengharapan-pengharapan bagi anak-anak Anda, tapi yang
lebih penting untuk diingat adalah, dengan ataupun tanpa peraturan,
menerapkan komunikasi yang terbuka dan kepercayaan akan membantu Anda
memiliki hubungan yang lebih baik dan membantu anak Anda menjadi lebih
bertanggung jawab.
dikutip dari keluarga.com
[islamedia]