Menhan Israel Minta Yahudi Perancis Tinggalkan Negaranya dan Pindah ke Israel -->

Menhan Israel Minta Yahudi Perancis Tinggalkan Negaranya dan Pindah ke Israel

admin
Rabu, 28 Desember 2016
Islamedia Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman meminta warga Yahudi Perancis untuk meninggalkan negara mereka sebagai bentuk protes pada Paris yang akan menjadi tuan rumah konferensi dimulainya kembali pembicaraan damai Palestina-Israel pada bulan depan, lapor surat kabar harian Israel Yedioth Ahronoth.

Pemerintah Israel berulang kali menyatakan bahwa mereka tidak akan ikut berpartisipasi pada konferensi tersebut, yang rencananya akan digelar pada 15 Januari dengan peserta dari 70 negara.

"Mungkin ini saatnya untuk mengatakan pada Yahudi di negara Perancis, 'ini bukan negaramu, ini bukan tanahmu. Tinggalkan Perancis dan datanglah ke Israel'," ujar Liebermen pada pertemuan partai sayap kanan Yisrael Beiteinu.

"Ini satu-satunya respon pada rencana tersebut," jelasnya, seperti dilansir Middle East Online.

Ia juga mengkritisi waktu acara tersebut, yang diselenggarakan sebelum pemiliham presiden Perancis. "Perancis yang akan segera menggelar pemilihan, maka ini bukan waktunya untuk konferensi damai," kutip harian Yedioth. "ini adalah perlawanan pengadilan terhadap negara Israel."

"Seluruh tujuan konferensi ini adalah untuk melemahkan keamanan dan merusak nama baik Israel."

Menurut situs agen Yahudi untuk Israel (organisasi yang bertanggung jawab untuk imigrasi Yahudi ke Israel), diperkirakan 1,5 juta Yahudi hidup di Eropa, sekitar 600 ribu yang tinggal di Perancis.

Berdasarkan data agen Yahudi, 8 ribu Yahudi Perancis bermigrasi ke Israel tahun lalu. Sebuah laporan awal yang dikeluarkan kantor Perdana Menteri Israel menyebutkan 6.655 Yahudi telah meninggalkan Perancis ke Israel pada 2014, dan 3.293 pada tahun sebelumnya.

Jumat lalu, DK PBB mengadopsi resolusi yang meminta agar Israel menghentikan pembangunan pemukiman ilegal. Resolusi yang disponsori Malaysia, Selandia Baru, Senegal dan Venezuela itu lolos dengan hasil voting 14-0 setelah Amerika memilih abstain.

Sebagai respon atas resolusi itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berjanji akan melakukan aksi 'penghancuran balasan' rumah penduduk Palestina, menyetujui pembangunan 5.600 rumah di Yerusalem Timur bagi pemukim ilegal, memotong dana untuk lima lembaga PBB senilai 7.8 juta dollar, mengancam akan langsung menargetkan UNRWA dengan bantuan Trump, memanggil duta besarnya untuk Senegal dan Selandia Baru. [islamedia/abe]